Penutup dari Penerjemah

Mitos Bolshevik

(Diary 1920–1922)

Alexander Berkman


Terbit: Sebagai pamplet oleh
Teks asli: oleh
Proofed: oleh

Terbit dalam bahasa Indonesia:
Terjemah: 
Proofreading terakhir: 


Penutup dari Penerjemah

Penulis The Bolshevik Myth (Buron Beruang Merah) Alexander Berkman, akhirnya meninggalkan Rusia. Dengan susah payah dia mencoba melarikan diri dari negeri itu, di tengah kejaran agen-agen Tcheka. Berkman selalu membawa buku hariannya, yang kemudian menjadi sumber utama penulisan The Bolshevik Myth, dan buku harian itu dapat lolos dari berbagai pemeriksaan. Setelah lolos dari Rusia, buku harian itu malah hilang. Tetapi secara ajaib, Berkman menemukan buku hariannya kembali di sebuah loteng rumah milik seorang perempuan tua di Jerman.

Selama sisa hidupnya Berkman menjadi orang yang tak diinginkan negara mana pun. Sosoknya yang idealis dan dianggap pemberontak membuat berbagai negara ketakutan untuk dia singgahi. Sebenci apa pun Berkman terhadap Bolshevik, tak membuat negara-negara Eropa mau menampungnya— padahal kebencian yang sama terhadap Bolshevik juga dirasakan pemerintah negara-negara tersebut.

Berkman mendedikasikan hidupnya dengan memberi ceramah tentang Anarkisme, serta menulis buku dan pamflet. Bagian akhir hidupnya dia jalani di Nice, Prancis, bersama pasangannya selama 14 tahun terakhir, Emmie. Berkman meninggal dunia di usia 65 tahun pada 28 Juni 1936, setelah menembak dadanya dengan pistol. Dia memilih bunuh diri, karena di masa tuanya dia didera sakit parah, dan tak sanggup mencari nafkah. Uang yang dia punya sampai saat kematiannya hanya 80 dolar AS. Dia merasa hina dan tak sanggup menahan beban perasaan sebagai orang yang bergantung kepada orang lain.

Dalam surat kematiannya kepada Emmie, dan sahabat sehidup-sematinya, Emma Goldman, Berkman mengatakan, “Aku tidak mau hidup sebagai orang sakit. Bergantung. Maafkan aku Emmie sayang. Dan kau juga Emma. Sayangku untuk semua. Tolong bantu Emmie.”

Setelah ditinggalkan Berkman, situasi Rusia selalu bergejolak dan penuh pertumpahan darah. Pemberontak Anarkis asal Ukraina Nestor Makhno, dikhianati Bolshevik, dia ditangkap tetapi berhasil melarikan diri. Hampir seluruh orang dekatnya dibunuh. Makhno beserta istrinya, Gallina dana anak perempuannya Yelena,melarikan diri ke Romania, Polandia, Danzig, Berlin, dan akhirnya menetap di Paris. Di masa akhir hidupnya dia bekerja sebagai tukang kayu pesuruh di panggung opera, dan di pabrik Renault. Dia wafat pada 6 Juli 1934.

Pada Perang Dunia II, Gallina dan Yelena ditangkap pasukan Jerman dan ditahan di kamp kerja paksa di Jerman. Usai perang ibu dan anak itu ditangkap oleh agen rahasia Uni Soviet, NKVD, dan kembali menjalani tahanan di kamp kerja paksa, di Kiev. Keduanya dibebaskan pada 1953 dan menetap di Kazakhstan.

Setelah Lenin wafat pada 21 Januari 1924, terjadi pertarungan politik berdarah untuk merebut puncak kekuasaan Partai Komunis. Leon Trotsky, yang dianggap banyak orang sebagai anak emas Lenin dan diduga akan menjadi penggantinya, ternyata dikalahkan Joseph Stalin. Tak hanya dikalahkan, Trotsky pun menjadi buronan negara, padahal dia berperan penting dalam Revolusi 1917, berdirinya Uni Republik Sosialis Soviet pada 1922, dan pendiri Tentara Merah. Semua anaknya dibunuh agen-agen Tcheka atas perintah Stalin. Akhirnya pada 21 Agustus 1940, Trotsky tewas dibunuh di Meksiko oleh agen rahasia Uni Soviet atas perintah Stalin.

Di bawah Stalin, Uni Soviet menjadi negara yang “memenjarakan” rakyatnya sendiri. Setiap gerakan oposisi ditindas dengan sangat keras. Sejak saat itu pula Uni Soviet dikenal sebagai negara “tirai besi” dan meluaskan pengaruh politik dan ideologinya ke seluruh dunia. Bersekutu selama Perang Dunia II dengan negara-negara barat, Uni Soviet kembali menjadi musuh mereka setelah perang usai. Dunia pun memasuki era Perang Dingin antara Uni Soviet serta sekutunya dan Amerika Serikat serta sekutunya.

Uni Soviet hidup dalam ketertutupan selama lebih dari 60 tahun, sampai akhirnya negeri itu merasakan sedikit kebebasan saat dipimpin Mikhail Gorbachev. Akhirnya di masa kepemimpinan Gorbachev, pada 1991, Uni Republik Sosialis Soviet bubar, setelah republik-republik yang membentuknya menyatakan kemerdekaan masing-masing. Sejak saat itu, Republik Federasi Rusia menjadi “pewaris” Uni Soviet dalam kancah politik dunia, dan melepaskan ideologi Komunisme.*** (TAMAT)