Bab IX

Mitos Bolshevik

(Diary 1920–1922)

Alexander Berkman


Terbit: Sebagai pamplet oleh
Teks asli: oleh
Proofed: oleh

Terbit dalam bahasa Indonesia:
Terjemah: 
Proofreading terakhir: 


Bab IX

Klub di Tverskaya

Di Klub “Universalist” di Jalan Tverskaya aku terkejut saat bertemu dengan sejumlah orang dari Buford. Mereka telah lelah menunggung untuk mendapat perintah kerja di Petrograd, kata mareka, dan telah memutuskan untuk datang ke Moskow. Mereka ditempatkan di Rumah Soviet Ketiga, di mana mereka hanya menerima kurang dari satu pon roti dan sepiring sup sebagai jatah hariannya. Uang Amerika mereka telah habis: pihak berwenang di Petrograd membeyar 18 rubel untu satu dolar, tetapi di Moskow mereka mengetahui satu dolar dihargai 500 rubel. “Dirampok oleh pemerintah revolusioner yang hebat,” sindir Alyosha, zapevalo kapal.

“Kami telah menjual barang Amerika kami yang terakhir,” tambah Vladimir. “Beruntung beberapa pasar masih buka.”

“Jual beli dilarang,” aku memperingatkannya.

“Dilarang!” dia tertawa mengejek. “Hanya bagi petani perempuan dan anak-anak yang menjajakan rokok. Tetapi lihat toko-toko—jika mereka membayar sogokan yang cukup mereka dapat tetap buka sesukanya. Kau tidak pernah melihat korupsi seperti ini; Amerika tidak seperti ini. Sebagian besar

Tcekhist berasal dari kepolisian dan tentara rejim lama, dan mereka meminta sogokan sampai maksimal. Milisi-milisi adalah para pencuri dan rampok yang menghindarkan diri dari hukuman mati dengan bergabung ke pasukan polisi baru. Aku memiliki beberapa dolar saat datang ke Moskow, dan Tchekist menukarnya untukku.

Orang-orang dari beragam aliran revolusi berkumpul di Klub: Revolusionis Sosial Kiri yang moderat dan pengikut-pengikut Spiridnova yang lebih lebih ekstrim; Maximalist, Individualist, dan Anarkis dari berbagai faksi. Di antara mereka juga ada katorzhane tua yang telah melewatkan bertahun-tahun di penjara dan di Siberia di bawah rejim lama. Sejak dibebaskan oleh Revolusi Februari, mereka ikutr berpartisipasi dalam perjuangan yang hebat.

Yang paling berpengaruh adalah Barmash, yang telah dijatuhi hukuman mati oleh Tsar, tetapi berhasil meloloskan diri dari eksekusi, dan kemudian memainkan pernana penting di peristiwa-peristiwa Februari dan Oktober 1917.

Askarev, selama bertahun-tahun aktif dalam gerakan anarkis di luar negeri, sekarang anggota Soviet Moskow. B—adalah deputi buruh Petrograd pada masa Kerensky. Banyak lagi yang lain yang pernah aku temui di pusat “Universalist”, lelaki dan perempuan yang beranjak tua dalam perjuangan revolusi.

Banyak sekali ragam opini di Klub tentang karakter dan peranan kaum Bolshevik. Beberapa membela rejim komunis sebagai tahapan tak terelakkan dari “periode transisi”. Kediktatoran Proletariat harus ada untuk mengamankan kemenangan mutlak Revolusi. Kaum Bolshevik terpaksa melakukan razyorstka dan penangkapan, karena para petani menolak untuk mendukung Tentara Merah dan buruh. Tcheka dibutuhkan untuk menindas spekulator dan kontra-revolusi. Tetapi karena ada bahaya yang konstan dari konspirasi dan pemberontakan bersenjata, yang didukung Sekutu, kaum komunis akan menghapus pembatasan yang keras dan mengizinkan kebebasan yang lebih luas.

Elemen yang lebih ekstrim mengutuk Negara Bolshevik sebagai tirani yang tidak dapat ditolong, sebagai kediktatoran atas proletariat. Terorisme dan sentralisasi kekuasaan di tangan eksklusif Partai Komunis, tuduh mereka, telah mengasingkan massa, membatasi pertumbuhan revolusioner, dan melumpuhkan aktivitas yang membangun. Mereka menuding Tcheka sebagai kontra-revolusiner, dan menyebut razvyorstka sebagai perampokan yang jelas, bertanggung jawab atas pemberontakan petani yangterus berlipat ganda.

Kebijakan-kebijakan Bolshevik menjadi topik yang tidak habis-habisnya dibicarakan di Klub. Sekelompok kecil orang yang berdiri dekat diskusi itu, dan K—mantan Sclpselburgets6menguliahi beberapa buruh dan tentara di pojok ruangan.

“Keamanan dari Revolusi ada di tangan massa yang suka rela tertarik ke dalamnya,” ucapnya. “Tidak ada kontra-revolusi ketika kita memiliki Soviet-Soviet yang merdeka; setiap orang yang berdiri menjaga Revolusi, kemudian kita tidak membutuhkan Tcheka. Terorisme mereka telah mbuat takut kaum burh, dan mendorong kaum tani untuk memberontak.”

“Tetapi jika kaum tani menolak memberi kita makan, bagaimana kita akan hidup?” tanya seorang tentara.

“Kaum tani tidak akan menolak selama Soviet-Soviet mereka dapat berhubungan langsung dengan tentara dan kaum buruh,” jawab K. “Tetapi kaum Bolshevik telah mengambil kekuasaan dari Soviet-Soviet, dan tentu saja kaum tani tidak ingin makanan mereka dibawa ke komisar-komisar atau ke pasar-pasar di mana tidak seorang buruh pun yang mampu membelinya. ‘Para komisar gendut, tetapi kaum buruh kelaparan,’ kata para petani.”

“Kaum tani di wilayah kami bersiap untuk memberontak,” seorang pria jangkung bertopi bulu ikut nimbrung. “Aku dari Ural. Razvyorstka telah mengambil segala hal dari para petani di sana. Mereka tidak memiliki bibit yang cukup untuk panen musim panas. Di satu desa mereka menolak untuk memberi dan membunuh seorang komisar, dan datanglah ekspedisi penghukuman. Mereka menghantam kaum tani, banyak yang ditembak.”

Malam harinya, aku menghadiri Konferensi Anarkis di Klub. Pertama, dokladi dibacakan, laporan-laporan aktivitas dari karakter-karakter pendidikan dan propaganda; kemudian pidato-pidato disampaikan oleh anarkis-anarkis dari berbagai sekolah, semuanya bersikap kritis pada rejim saat ini. Beberapa sangat lantang berbicara, walau di sana ada beberapa “orang yang mencurigakan”, jelas orang-orang Tcheka.

Universalist, kelompok baru dan lahir dari situasi Russia, mengambil posisi tengah, tidak begitu berpihak dengan kaum Bolshevik seperti kaum anarkis dari Kelompok Golos Truda yang moderat, tetapi juga tidakterlalu menyerang seperti anarkis sayap ekstrim.

Perbincangan yang paling menarik adalah pidato dadakan oleh Rostchin, seorang dosen universitas terkenal dan seorang anarkis tua. Dengan ironi yang menggigit dia menyerang sayap kiri dan sayap tengah atas sikap setengah hati mereka, yang hampir antagonis, terhadap kaum Bolshevik. Dia memuji peranan revolusioner dari Partai Komunis, dan menyebut Lenin sebagai orang terhebat di jamannya.

Di dalam pidatonya, dia memasukkan misi sejarah kaum Bolshevik, dan mengatakan bahwa mereka telah mengarahkan Revolusi menuju masyarakat yang anarkis, yang akan menjamin kebebasan individual dan kesejahteraan sosial.

“Adalah tugas setiap anarkis untuk bekerja sepenuh hati dengan kaum komunis, yang menjadi penjaga garis depan Revolusi,” ucapnya. “Tinggalkan teori-teori kalian, dan lakukan kerja praktis untuk rekonstruksi Russia. Kebutuhannya sangat besar, dan kaum Bolshevik menyambut Anda.”

“Dia seorang anarkis Soviet,” terdengar lontaran kasar dari pendengar.

Sebagian besar yang hadir menolak sikap Rostchin, tetapi pidatonya menarik minatku. Aku merasa dia menganjurkan satu-satunya jalan, dalam situasi ini, untuk membantu Revolusi dan menyiapkan massa untuk komunisme libertarian yang tanpa pemerintahan.

Konferensi dilanjutkan dengan pertanyaan utama pada isu semakin banyaknya siksaan yang dialami elemen-elemen Kiri dan semakin banyaknya penangkapan-penangkapan terhadap kaum anarkis. Aku mengetahui, sejak 1918 kaum Bolshevik menyatakan perang melawan semua badan revolusioner non-komunis.

Revolusionis Sosial Kiri (The Left Social Revolusionists), yang telah menentang perjanjian damai Brest-Litovsk dan membunuh Mirbach di dalam protes, dinyatakan sebagai penjahat, dan banyak anggotanya dieksekusi di dalam penjara. April tahun itu juga Trotsky memerintahkan penindasan terhadap Klub Anarkis Moskow (Moscow Anarchist Club), organisasi yang sangat kuat dan memiliki unit militernya sendiri, dikenal sebagai Pengawal Hitam (Black Guard).

Markas kaum anarkis diserang tanpa peringatan lebih dulu oleh artileri dan senapan mesin Bolshevik dan klub itu dibubarkan. Sejak saat itu penindasan terhadap kelompok-kelompok kiri terus berlangsung, walaupun faktanya banyak kaum anarkis yang bergabung dalam pertempuran di garis depan melawan Tentara Putih, sementara yang lain bekerjasama dengan kaum komunis dalam berbagai lembaga pemerintahan.

“Kita bertempur bersama kaum Bolshevik di barikade,” ucao Sclpselburgets, “ribuan kamerad kita mati demi Revolusi. Sekarang sebagian besar orang-orang kita dipenjara, dan kita sendiri berada dalam ancaman yang konstan dari Tcheka.”

“Rostchin berkata kita harus berterima kasih kepada kaum Bolshevik,” sindir seseorang.

Resolusi yang disahkan oleh Konferensi menekankan kesetiaannya kepada Revolusi, tetapi memprotes penindasan terhadap elemen-elemen Kiri, dan menuntut dilegalkannya kerja budaya dan pendidikan anarkis.”

“Ini mungkin terlihat aneh bagimu, bahwa kaum anarkis harus memohon kepada pemerintah untuk dilegalkan,” Askarev sang Universalist berkata kepadaku. “Pada kenyataannya, kita tidak menganggap kaum Bolshevik sebagai pemerintah yang biasa. Mereka tetap revolusioner, dan kita mengakuinya dan memberi mereka pengakuan atas apa yang telah mereka capai. Beberapa orang dari kita tidak sependapat dengan mereka secara fundamental dan menolak metode serta taktik mereka, tetapi kita bisa bicara kepada mereka sebagai kamerad.”

Kemudian aku setuju untuk bergabung dalam Komite yang dipilih untuk menyampaikan Resolusi Konferensi kepada sekretaris Komite Sentral Partai Komunis.

Utllt

H**

Ruang antara di kantor Krestinsky disesaki oleh delegasi-delegasi komunis dari berbagai tempat di negeri ini. Beberapa dari mereka bahkan datang dari tempat-tempat yang jauh seperti Turkestan dan Siberia, untuk melapor ke “pusat” atau memiliki persoalan berat yang harus diputuskan oleh Partai. Dekegasi-delegasi dengan berkas-berkas tebal dalam dekapan, tampak menyadari pentingnya misi yang dipercayakan kepada mereka. Hampir semua orang ingin berbicara langsung dengan Lenin, atau berharap dapat bicara langsung dalam sesi penuh di Komite Sentral. Tetapi aku tahu mereka jarang yang dapat melebihi kantor sekretaris.

Hampir dua jam sebelum kami diantar ke Krestinsky, yang menerima kami dengan cara seperti orang yang berbisnis, sikapnya terburu-buru. Sekretaris dari Partai Komunis yang berkuasa itu adalah lelaki paruh baya, pendek, dan memiliki tampilan gelap. Tampilannya secara keseluruhan tipikal intelektual Russia dari masa prarevolusi. Matanya rabun jauh, sikapnya gugup, dan dia bicara dengan cepat dan tak beraturan.

Setelah menjelaskan tujuan kedatangan kami, kami mendiskusikan resolusi Konferensi, dan aku menunjukkan keterkejutan dan kesedihanku atas pemenjaraan kaum anarkis dan elemen-elemen kiri lainnya di Republik Soviet.

Kaum radikal Amerika tidak akan percaya situasi seperti apa yang telah terjadi di Rusia, ucapku, sikap yang lebih bersahabat dari kaum Komunis, simpati dan pemahaman untuk menanggung situasi ini, dan pembebasan elemen Kiri akan menjadi tindakan yang sangat baik bagi perjuangan ini. Harus ditemukan cara-cara, kataku, untuk menjembati perbedaan-perbedaan dan membawa semua elemen revolusioner ke dalam hubungan yang lebih dekat dan kerja sama.

“Kau pikir itu mungkin terjadi?” tanya Krestinsky datar.

Askarev mengingatkannya tentang hari-hari revolusi Oktober, ketika kaum anarkis dengan efektif membantu kaum Bolshevik, dan merujuk pada fakta sebagian besar dari mereka masih bekerja bersama kaum komunis dalam berbagai bidang pekerjaan, walaupun mereka tahu ada kebijakan yang menindas dari pemerintah. Etika revolusi menuntut pembebasan kaum anarkis dari penjara, dia menekankan. Mereka telah ditangkap tanpa sebab, dan tidak ada tuntutan yang diajukan kepada mereka.

“Itu dilakukan karena semata demi pencapaian tujuan kami,” kata Krestinsky. “Beberapa tahanan mungkin memang berbahaya. Mungkin Tcheka punya sesuatu untuk melawan mereka.”

“Mereka telah dipenjara selama berbulan-bulan, dan tidak ada satu pun yang pernah divonis atau hanya sekadardisidang,” jawab Askarev.

“Jaminan apa yang kami dapatkan jika setelah dibebaskan mereka tidak akan melanjutkan sikap oposisinya terhadap kami?” tanya Krestinsky.

“Kami bersedia hak kami untuk melanjutkan kerja pendidikan dicabut,” jawab Askarev.

Krestinsky berjanji akan mengajukan persoalan ini ke Komite Sentral Partai Komunis, dan pertemuan itu berakhir.