Komunis Kiri di Rusia Setelah 1920

Sebuah evaluasi ulang oleh Ian Hebbes (almarhum) soal keberlangsungan oposisi Komunis Kiri di dalam Republik Uni Soviet hingga tahun 1930-an.

KOMUNIS KIRI di RUSIA SETELAH 1920

(Ian Hebbes)

 

PENGANTAR

Tulisan ini memusatkan pembahasannya di seputar aktivitas kaum komunis sayap kiri di Rusia setelah tahun 1920-an. Kelompok-kelompok ini berisikan anggota-anggota sayap kiri di dalam Partai Bolshevik yang kemudian menamakan dirinya Partai Komunis Rusia, kami singkat PKR (B), yang kemudian menjadi tonggak berdirinya fraksi komunis kiri di dalam Partai di tahun 1918. Sejumput kecil sejarawan yang membahas tahap awal terbentuknya Fraksi Komunis Kiri telah gagal menunjukkan bagaimana arus ini, yang hampir memenangkan kekuatan mayoritas baik di dalam Partai dan organ partai, juga di dalam Soviet, dapat lenyap tanpa jejak di kemudian hari. Hampir kebanyakan komentator (sejarawan) melihat kelompok-kelompok komunis kiri hanyalah suatu perpanjangan tangan dari tendensi politik yang berbeda (yakni Oposisi Pekerja) dan atau kelompok-kelompok ini lenyap setelah 1920-an karena penindasan dari arus utama di dalam partai Bolshevik. Pilihan untuk membahas periode setelah tahun 1920-an ini, didasarkan pada fakta bahwa kebanyakan kesaksian soal mereka, hanya membahas soal komunis kiri sebagai kekuatan terorganisir yang berangsur-angsur padam setelah periode ini, atau muncul sebagai fenomena terisolir di awal terbentuknya fraksi komunis kiri 1918-1919 dan hanya hadir kembali pada periode 1920-1921. Dalam rangka melihat secara obyektif, keberlangsungan kerja-kerja kaum komunis kiri di kemudian hari dan di masa-masa sebelumnya adalah penting untuk menantang mitos yang dipercaya hampir semua orang bahwa Oposisi Kiri, yang berisikan kaum Komunis Bolshevik moderat  merupakan satu-satunya kelompok oposisi di akhir 1920-an dan 1930-an. 

Upaya untuk menyingkirkan kaum komunis kiri dari catatan sejarah sebagai kekuatan terorganisir di dalam negeri Rusia merupakan sebuah cerminan dari kenyataan pertarungan sosial di Rusia. Komunis kiri merupakan kekuatan minoritas, secara jumlah lemah dan tersebar karena terus menerus mengalami teror dan dituduh kontra revolusi. Mereka bertahan hidup sebagai gerakan klandestin sepenuhnya dan hal itu mengakibatkan hanya sedikit dari dokumen-dokumen mereka yang kemudian selamat da sampai ke dunia barat. Sumber-sumber dokumen utama yang ada hanyalah terbitan jurnal komunis kiri di tahun 1920-an yang bahkan tidak diperhatikan sejumlah pengarsipan paling besar di Eropa sekalipun. Dokumen-dokumen yang jarang dan langkanya ini membuat hampir tidak mungkin memperoleh cerita-cerita pergumulan secara detil mengenai kelompok-kelompok ini dan hubungan-hubungan yang jelas di antara mereka. Namun terdapat cukup materi untuk meyakini soal kelangsungan hidup gerakan komunis kiri ini dan sebaran pengaruhnya di dalam arus besar perlawanan terhadap jajaran rezim Bolshevik utama, mereka-mereka yang dikenal sebagai Oposisi Kiri dan gerakan Demokratik Sentralis.

Komunis Kiri Setelah 1920-an di Rusia

Bukanlah sebuah kecelakaan sejarah apabila kelompok yang paling samar-samar dari gerakan komunis kiri yang bertarung di dalam dan di luar Partai Bolshevik (Partai Komunis Rusia (PKR – B) muncul dari Moskow. Daerah ini merupakan pusat dari kaum proletariat militan. Lagi pula sejak tahun 1917, serta setelahnya Moskow menjadi pangkalan utama Fraksi Komunis Kiri di tahun 1918 dan kelompok Demokratik Sentralis yang masih memiliki pengaruh di antara kaum buruh dan di dalam Partai. Pengaruh mereka masih kuat meskipun terjadi pengejaran, pemindahan, dan penindasan lain lewat kekuasaan birokratik. Tidak satupun penulis atau sejarawan baik R.V. Daniels, L. Schapiro ataupun E.H. Carr yang meninjau kelompok ini, yang dokumen-dokumennya sangat mudah didapat ketimbang kelompok-kelompok yang lebih kecil yang keluar dari PKR (B). Sumber utama tulisan kelompok ini di dalam bahasa Inggris berasal dari jurnal Workers Dreadnought tahun 1922. Dokumen pertama dari kelompok Kelompok Komunis Kiri Revolusioner Rusia (CWP) muncul di dalam vol. IX no.12 pada 3 Juni. Ia berisikan pengumuman kelompok ini “telah meninggalkan sosial demokrasi Partai Komunis Rusia“ dan mendukung pembentukan Internasionale ke 4 yang dilakukan oleh Partai Buruh Komunis Jerman (KAPD), Partai Buruh Komunis Belanda (KAPN) dan CWP demikian juga kelompok Komunis Kiri Bulgaria. Pernyataan ini menunjukkan bahwa selama beberapa waktu kelompok di Moskow ini telah menjalin kontak dengan KAPD dan terpengaruh dengan posisi-posisi politiknya dan mereka memiliki kontak bawah tanah yang reguler. Hal ini dikonfirmasi kembali oleh teks ‘An Appeal from the Russian Workers’ Opposition’ yang menunjukkan bahwa kelompok bawah tanah ini telah mampu menghimpun dana dari antara kaum buruh Rusia untuk membayar bahan-bahan bacaan yang dicetak di Jerman, karena hal ini mustahil dilakukan di Rusia. Namun sebagaimana dijelaskan di dalam Dreadnought inflasi di dalam negeri Rusia sangat tinggi sehingga ‘jutaan rubel’, ‘yang dikumpulkan susah payah’ turun nilainya saat ditukar ke mata uang asing karenanya berat untuk menanggung biaya pengiriman: sehingga kawan-kawan tersebut meminta uang untuk membantu kerja-kerja mereka di dalam Rusia. Permintaan ini menekankan tugas utama dari kelompok ini adalah sebagai pelopor ‘melawan Kebijakan Ekonomi Baru pemerintah Soviet Rusia dan sebuah Front Persatuan’. Mereka menyatakan ‘kami memasuki perjuangan melawan pengkhianatan terhadap capaian-capaian awal revolusi. Misi kami adalah melanjutkan revolusi’. Mereka melekatkan kata “Rusia” kepada partai dan pemerintah Soviet, ini mengindikasikan bahwa mereka menganggap sebagai Soviet dan partai sebagai organisme nasional (non proletariat) yang terpisah dari semangat internasionalisme. Sebagaimana sebagian gerakan Buruh Komunis Internasional (KAI), mereka cenderung mengganggap remeh kaum kontra revolusi dan terlalu banyak berharap pada kemungkinan munculnya kembali sebuah perjuangan kelas skala global. Hal ini berdasarkan pengalaman terhadap turun naiknya perjuangan kelas di Jerman dan kebangkitan kembali perjuangan kaum buruh di Rusia melawan Bolshevik pada kurun 1922-1923. Sehingga, mereka mengambil posisi bergandengan dengan KAPD/Essen melawan KAPD/Berlin yang menentang pembentukan sebuah internasionalisme ke 4 sebagai hal prematur. CWP juga mengirimkan seorang delegasi ke kongres ke-5 KAPD di Hanover, Jerman yang melaporkan “kerja-kerja ilegal” mereka di Rusia. Di dalam terbitan yang sama, di dalam Workers Dreadnought, tanggal 29 Juli 1922 juga disertakan sebuah teks panjang mengenai gagalnya front persatuan (united front) (h. 6). Artikel ini menceritakan mengenai ‘komunis sejati di Rusia yang melawan front persatuan dan kapitalisme negara, dan mengambil pandangan yang sama dengan KAPD’. Teks dari CWP Rusia memperlihatkan bahwa Internasionale ke 3 sedang terperosok menjadi Internasionale ke 2 dan bersifat Internasionale 2 ½, dan bahwa mereka bersama aparatus serikat buruh mereka ‘menenggelamkan mata ke rawa-rawa oportunisme dan reformisme’ dan justru menyerang kebijakan front persatuan dan ‘tindakan-tindakan parlementer dan pemilu’ dengan menyatakan ‘hanya revolusi proletariat yang dapat menuntunmu keluar dari lembah yang membutakan, yang tengah diwujudkan kapitalisme dan pengkhianat sosialisme’. Maka itu CWP menolak kebijakan ‘front persatuan daman buatan Lenin’ sebagai ‘kerjasama damai dengan kaum borjuasi’. Dalam teks lain yang lebih awal dalam terbitan Workers Dreadnought 17 Juni 1922, front persatuan sekali lagi ditolak dan dihubungkan dengan kebijakan internal soal ‘kapitalisme yang baru saja diperkenalkan kembali di Rusia’. Hal tersebut digambarkan sebagai sebuah ‘platform sayap kanan yang menyimpang dan karenanya Internasionale telah meninggalkan prinsip-prinsip dasarnya’. Meskipun mengambil sikap ini, CWP bukanlah sebuah kelompok ultra kiri yang karikatural, yang menolak segala hal dan semua pihak. Meski tetap sangat skeptis akan kebijakan sayap tengah (kaum sentris) ‘yang menamakan dirinya Oposisi Pekerja yang dikatakan ‘tak memiliki prinsip dan tak bertulang belakang’ dengan kepemimpinannya yang bergerak ke sayap kanan, kelompok CWP Russia tetap ingin berjanji untuk ‘mendukung semua tendensi kiri di dalam PKR (B)’. Pada saat itu kaum Demokratik Sentralis dan anggota-anggota sayap kiri dari Oposisi Pekerja serta anggota-anggota Kelompok Pekerja masih menjalankan kerja-kerja oposisi di dalam PKR (B), jadi dukungan ini bukanlah pijakan sektarian ataupun utopis. Betapapun CWP Rusia tetap menyerukan untuk membangun sebuah partai baru. Jika CWP awalnya bersikap ambigu terhadap Oposisi Pekerja, hal tersebut disebabkan sifat heterogen dari kelompok ini: meski mengakui PKR (B) tidak dapat direformasi dari dalam dan bahwa ‘hal itu juga tidak bisa dilakukan Oposisi Pekerja’, mereka tetap bersiap untuk ‘mendukung segala yang tuntutan dan tawaran Oposisi Pekerja yang mengarah pada arah revolusioner yang lebih baik’. Namun, dengan segera CWP Rusia mengkritik kepemimpinan Oposisi Pekerja karena justru menjanjikan akan ‘meningkatkan bibit front persatuan kaum borjuis Menshevik di dalam negeri kita’. Dengan demikian CWP Rusia sepenuhnya membedakan antara kepemimpinan Oposisi Pekerja yang bergerak ke arah sayap kanan dan membedakan anggota-anggota Oposisi Pekerja yang terpengaruh oleh perjuangan buruh dan karya-karya komunis kiri dan Demokratik Sentralis. Di titik ini kelompok-kelompok dan partai-partai komunis kiri mempublikasi posisi dan aktivitas Oposisi Pekerja secara internasional. Namun, segera CWP Rusia meninggalkan dukungan yang sangat kritis dan terbatas terhadap Oposisi Pekerja yang kemudian disebut dalam jurnal-jurnal mereka sebagai ‘yang disebut Oposisi Pekerja” di dalam pers komunis kiri. CWP Rusia beraksi sebagai fraksi klandestin di dalam PKR (B) dan berhubungan dengan kelompoknya di luar negeri di Berlin dan sebagian dalam jumlah kecil berada di dalam cabang Partai di Moskow serta di tengah-tengah proletariat secara umum. Hanya sedikit lagi yang bisa diceritakan soal kelompok ini di dalam Rusia meski para pendukungnya di Berlin mempertahankan diri sebagai cabang KAI dan memberi dukungan bagi individu dan kelompok komunis kiri lain di dalam Rusia.

Betapapun, kelompok ini, tidak boleh disamakan dengan kelompok yang secara lebih luas dikenal dengan Kelompok Buruh di dalam PKR (B) yang terbentuk pada Februari atau Maret 1922. Meski berbagi banyak posisi dengan Kelompok Buruh, kelompok CWP Rusia tidak mengorganisir di dalam PKR (B) dengan cara yang sama dengan yang dilakukan kelompok Miasnikov. Mereka juga awalnya tidak berbagi analisis yang sama dengan kelompok Miasnikov tentang serikat buruh yang dianggap sebagai arena bagi kerja-kerja komunis di Rusia. Betapapun area utama perbedaan mereka adalah pada sifat dari revolusi dan kontra revolusi di Rusia. Di bawah pengaruh KAPD, CWP Rusia, menerima bahwa revolusi Oktober 1917 merupakan sebuah revolusi borjuis atau revolusi ganda, sementara Kelompok Buruh menyatakan bahwa revolusi ini adalah sebuah revolusi proletariat dan sebuah pembukaan dari perjuangan proletariat berskala global. Dengan begini Kelompok Buruh masih memegang analisis tradisional komunis kiri yang dipertahankan sejak 1918, dan sama-sama berpendapat dengan CWP soal involusi internal dan kontra revolusi, yang ditandai dengan kekalahan buruh di tahun 1918-20. Bagi Kelompok Buruh, ini adalah masalah kekalahan penyebaran revolusi dunia dari kubu utamanya di Rusia, ketimbang adanya kesalahan awal soal pengambilan kekuasaan oleh proletariat di tahun 1917. Bagaimanapun, kedua kelompok, bersepakat soal perlunya sebuah partai baru dan sebuah Internasionale baru demikian juga soal perlunya melawan Kebijakan Ekonomi Baru (NEP) di dalam negeri, dan front persatuan di luar negeri. Keduanya bersiap untuk mendukung perjuangan kelas melawan Partai/aparatus negara dan melakukan kerja-kerja ilegal. Mustahil jika kedua kelompok komunis kiri di Moskow ini tidak melakukan kontak antara mereka, namun tidak ada dokumen yang tersedia yang menyatakan adanya kontak diantara mereka ini atau soal mereka terlibat dalam sebuah polemik. Sekalipun demikian, kelompok CWP di Berlin mempublikasi manifesto Kelompok Buruh dan menerjemahkan serta mendistribusikanya secara internasional. Namun KAPD Jerman sangat kritis terhadap manifesto ini dan meski mengklaim ‘Kelompok Buruh sebagai cabang Internasionale ke 4 di Rusia’ pada tahun 1924, bahan-bahan dokumen ini tetap bersifat ambigu soal seperti apa tepatnya evolusi dari dua kelompok ini di Rusia. Pastinya penindasan terus berkembang di dalam PKR (B) dan aparatus “negara buruh” mendesak Miasnikov dan Kelompok Buruh untuk melepaskan kerja-kerja di dalam Partai yang secara praktis telah hampir mustahil. Mereka juga mengadopsi pandangan antiparlemen dan antiserikat buruh yang digagas KAPD dan KAI dan mengadopsi nama CWP yang mengisyaratkan sebuah evolusi dari posisi mereka terhadap Kelompok Buruh. Namun bersamaan dengan itu fakta bahwa Kelompok Buruh tidak menerima kritik KAPD, juga tidak bergabung dengan KAI yang dianggap terlalu prematur. Hal ini berhubungan dengan penolakan mereka terhadap pendapat bahwa kebangkitan proletariat Rusia dan dunia bakal segera terjadi. Sama halnya mereka tidak serta merta mau menolak Internasionale ke-3 dan PKR (B) atau keadaan kaum proletariat di dalam revolusi Rusia. Mereka tak peduli terhadap gagasan untuk meninggalkan perjuangan ekonomisme kaum buruh dan perjuangan untuk bertahan hidup sehari-hari. Masalah ini yang sepenuhnya membelah dan melemahkan kaum komunis kiri di Jerman. Maka menjadi tetap tidak jelas, meski terdapat sejumlah perbedaan, apakah Kelompok Buruh di dalam PKR (B) kemudian berfusi dengan CWP. Apa yang kita ketahui adalah bahwa Kelompok Buruh tumbuh dari segi jumlah dan pengaruh dan memelihara dirinya sebagai sebuah organisasi hingga pertengahan tahun 1930-an di Rusia bersama-sama kelompok Demokratik Sentralis. Kelompok CWP akan lenyap sebagai gerakan kelompok di Rusia, meski kemudian dipertahankan untuk sementara waktu oleh sejumlah pelarian politik Rusia di Berlin. 

Kelompok Buruh akan mengkristal di sekitar Gabriel Miasnikov yang merupakan seorang militan Bolshevik dari sebelum tahun 1905. Sejumlah pengarang telah menghubungkan asal muasal kelompok ini dengan keberadaan Oposisi Pekerja atau telah menjadi bagian sayap kirinya atau yang “terinspirasi” oleh karya-karya Ignatov. Meskipun benar bahwa kedua elemen kelompok ini kemudian bergabung ke dalam Kelompok Buruh karena hubungan kerja yang erat antara kedua kelompok di tahun 1920-21 saat mereka berjuang di dalam Partai. Pelarangan keberadaan fraksi di dalam Partai telah memprovokasi meningkatnya solidaritas dan kerjasama di antara fraksi-fraksi kiri dan memprovokasi radikalisasi sayap kiri. Oposisi Pekerja selalu memiliki tendensi eklektik. Hal ini didemontrasikan melalui sikapnya yang mengambil posisi di tengah (sentrisme). Mereka mencoba berlaku sebagai oposisi loyal bahkan setelah pelarangan kelompoknya sebagai fraksi independen di dalam partai Komunis/Bolshevik. Oposisi Pekerja juga dilihat sebagai kelompok yang paling tidak berbahaya dari sudut pandang kelompok sayap kanan. Hal ini memunculkan rasa keterasingan di dalam sayap kiri. Kelompok-kelompok semacam Demokratik Sentralis dan anggota-anggota komunis kiri Partai, yang tertarik argumen dan gaya anarkistis, tetap melaksanakan kerja-kerja kaum Komunis Kiri. Mereka pun tidak terinspirasi oleh kelompok Ignatov. 

Kelompok Ignatov pecah menjadi sejumlah kelompok karena berbeda arah dan perjuangan dan menggambarkan betapa sulitnya menjembatani jarak antara komunis kiri dan PKR (B) secara keseluruhan, Kelompok Pekerja adalah kelanjutan langsung dari kelompok komunis kiri ini. Mereka berhasil memenangkan elemen-elemen terbaik kelompok-kelompok oposisi di atas landasan program politiknya. Perwujudan personal dari kenyataan ini adalah Miasnikov sendiri, yang merupakan seorang anggota Fraksi Komunis Kiri, yang berasal dari salah satu benteng awal komunisme kiri di Ukraina dan secara khusus barisan di kota Samara dan Saratov.

Pada 12-13 Mei [1918] sebuah konperensi bersama organisasi Perm’ and Motovilikha, dengan Gabriel Miasnikov dalam rombongan kampanye sayap Kiri. Setelah pidato berapi-api Borchaninov dan Miasnikov sendiri yang mengecam kesepakatan perdamaian Brest. Mereka menyebutkan kegagalan kesepakatan ini untuk memberi nafas lega dan justru kemunduran dari kebijakan sosialis. Setelahnya sebuah resolusi untuk mendukung keputusan Konperensi Regional diadopsi dimenangkan dengan 30 berbanding 20 suara.

Dia sangat dihormati di seluruh Partai, bahkan oleh lawan-lawan politiknya, dan mampu memenangkan elemen dari organisasi Oposisi Pekerja di Samara, lewat kedudukannya di klub yang didirikan dan diperbolehkan (sementara saja), sebagai katup pengaman di akhir 1921-22. Di Samara, Oposisi Pekerja masih menguasai apparatus Partai dan menjadi fraksi sayap kiri di dalamnya. Saat Lenin menemui 37 delegasi Oposisi Pekerja hal ini adalah sebuah manuver. Manuver ini ditujukan bagi kepemimpinan Oposisi Pekerja menjelang Kongres Partai dalam upaya untuk memisahkan mereka dari kaum Demokratik Setralis maupun dari sayap kiri barisan mereka sendiri. Seruan untuk menahan militansi mereka dan meninggalkan aktivitas faksional memicu dampak kecil dan klub-klub diskusi yang telah menjadi pusat gerakan kaum oposisi di Moskow dan wilayah ditutup.

Kelompok Pekerja di dalam Partai Komunis Rusia adalah nama yang dibubuhkan terhadap sebuah manifesto politik yang dikeluarkan tahun 1923. Bagi R.V. Daniels program ini ‘secara garis besar mirip dengan Oposisi Pekerja’ (h.160) dan kelompok tersebut digambarkan sebagai ‘semacam cabang dari Oposisi Pekerja’ (h.159). Namun sejarawan E.H. Carr tidak membuat korelasi antara Kelompok Pekerja dengan Oposisi Pekerja dan L. Schapiro (h.306) menunjukkan bahwa G.I. Miasnikov ‘saat itu siap mendukung kelompok ini’, ‘meskipun bukan merupakan penandatangan Plaform Oposisi Pekerja’. Penggambaran R.V. Daniels soal Kelompok Pekerja adalah cabang sayap kiri dari Oposisi Pekerja diperlemah oleh fakta-fakta soal evolusi Kelompok Pekerja dan posisi politiknya di dalam kerangka kerja komunis kiri. Benar bahwa Oposisi Pekerja kuat di wilayah Urals, namun tidak hanya mereka namun juga berbagai golongan kiri lain. Benar bahwa di wilayah ini dan daerah Samara juga merupakan daerah pendukung kaum militan komunis kiri yang masih memiliki pengaruh kuat di kalangan aparatus Partai. Di bawah kondisi semacam ini Kelompok Pekerja mampu untuk menarik dukungan elemen yang bereaksi terhadap kebijakan ke arah kanan diambil Oposisi Pekerja demikian juga dari kelompok Demokratik Sentralis. Kerja-kerja tertutup dan diskusi serta juga solidaritas sebagai reaksi atas besarnya penindasan di dalam Partai di tahun 1921-22 telah menghasilkan dua reaksi yang saling berlawan di dalam kubu Oposisi. Mereka yang mencoba mencari jalan untuk melakukan rekonsiliasi dengan Partai dan aparat negara dan mereka yang makin tertarik untuk mengambil kesimpulan yang lebih radikal dari jalannya sejumlah peristiwa di depan mata. Golongan pertama termasuk sebagian besar kelompok di dalam Oposisi Pekerja dan kelompok Ignatov yang bergabung dengan mereka. Kubu kiri, yang minoritas, sebagian kecil kelompok Ignatov bergabung dengan Demokratik Sentralis. Di dalam polarisasi semacam ini menjadi mustahil bagi Oposisi Pekerja yang berusaha tampak sebagai oposisi loyal bahkan setelah pelarangannya sebagai fraksi. Mereka adalah tendensi kiri yang paling eklektik menghasilkan berbagai perpecahan. 

 

Kebenaran Pekerja

Kelompok Kebenaran Pekerja adalah kelompok pertama dari komunis kiri yang muncul “di luar” PKR (B). Kelompok ini mengambil namanya dari dari judul koran yang diterbitkannya Rabochaia Pravda (no. l, Sep 1922). Di dalam terbitan ini mereka meluncurkan seruan menjelaskan program-programnya. Koran tersebut diproduksi secara ilegal di Moskow. Disinilah basis keberadaan kelompok ini, dimana ia di operasikan secara bawah tanah bahkan sebelum kelompok ini dilarang. R.V Daniels dan E. H. Carr, sumber sekunder utama berbahasa Inggris, sepakat bahwa kelompok ini umumnya terdiri dari kaum intelektual dan sejumlah buruh, dan kemungkinan merupakan pecahan yang muncul dari gerakan Proletkult ketimbang muncul langsung dari PKR (B). Sama seperti gerakan lain yang dipengaruhi oleh A. Bogdanov, Kebenaran Pekerja berbagi pandangan Bogdanov dan mungkin ini juga yang menjadi faktor dalam pengisolasian mereka dari pengelompokan komunis kiri yang lain baik di dalam maupun di luar PKR (B). Ini juga yang kemungkinan menjadi penyebab ketidakpedulian atau permusuhan terhadap mereka terlepas dari konvergensi posisi politik Kebenaran Pekerja terhadap banyak pertanyaan kunci saat itu.

Sementara, Bogdanov telah menginspirasi fraksi kiri dari PKR (B), tidak seperti kebanyakan kelompok dari period (1908-1917), dia tidak bergabung kembali ke dalam PKR (B). Bogdanov membatasi aktivitasnya dan hanya membangun gerakan Proletkult. Dalam sebuah pamplet, O Gruppe Rabocheia Pravda: Bol’shevik 7-8 (1924), di sana Kebenaran Pekerja menjelaskan secara detil bagaimana kelompok ini merefleksikan konsep dan terminologinya dan mengafirmasi kencondongannya akan pandangan-pandangan Bogdanov. Namun Bogdanov sendiri menolak menyetujui atau mendukung platform atau menjadi pemimpin mereka. Dengan meningkatnya jumlah pemogokan di tahun 1923 dan ketakutan soal tumbuh pengaruh kalangan komunis kiri di dalam dan di luar Partai, sedikit kecurigaan soal kolaborasi atau hubungan dengan Kebenaran Buruh telah cukup jadi alasan bagi GPU untuk memenjarakan Bogdanov.

Tidak banyak hal bisa diketahui soal siapa orang-orang yang mendirikan kelompok ini atau berapa kali koran mereka terbit. Mungkin saja kelompok ini tidak memiliki anggota inti lebih dari 20 orang, yang diorganisir dalam sebuah kolektif dengan lingkaran simpatisan kemungkinan mencapai 200-400 orang. Kelompok ini dikenal karena mengambil bagian dalam pemogokan buruh di tahun 1922 dan 1923 dan aktivitas mereka inilah yang membawa represi politik dan yang sepertinya menghancurkan kelompok ini. Sebuah kesaksian di koran Pravda di tahun 1923 mengacu pada pemecatan 13 pendukung Kebenaran Buruh dari PKR (B), 7 di antaranya merupakan anggota kolektif inti. Dan kemudian di tahun yang sama, koran Menshevik Socialist Herald, sebuah koran kaum pengasingan yang diproduksi di Berlin menulis soal sekitar 400 anggota (?!) Kebenaran Buruh yang dibantai di dalam pengejaran skala nasional atas elemen komunis kiri. Bahkan, jika E.H. Carr “mungkin benar” saat mengisahkan bahwa jumlahnya mungkin agak melebih-lebihkan pengaruh dari kelompok ini, R.V. Daniels keliru dengan menyatakan bahwa pimpinan PKR (B) tidak menganggap serius ancaman kelompok-kelompok ini. Paling tidak mereka awas akan tidak soal potensinya.

Ini bukan sekedar paranoid soal GPU dan mengguritanya birokrasi yang kemudian memotivasi penindasan, namun kemampuan kelompok yang kecil ini yang terus tumbuh pengaruhnya, membiakkan sel-sel komunis kiri untuk mengemukakan kritik koheren akan involusi dan menurunnya kualitas revolusi Rusia. Mereka juga mampu menghubungkan semua hal ini di dalam pembelaan mereka terhadap perjuangan sehari-hari kaum buruh melawan tuntutan partai/aparat negara. Hal inilah yang membedakan kemunculan komunis kiri dari gerakan yang kemudian muncul, Oposisi Kiri. Trotsky sendiri mengakui bahwa kelompok “Kebenaran Pekerja” merupakan sebuah gejala yang tumbuh karena ada masalah di dalam partai dan hubungannya dengan kelas buruh. Namun pengakuan ini sama sekali tidak menghentikannya untuk mendukung pengusiran dan penindasan kelompok kritis ini dan juga mati-matian melawan perjuangan kaum buruh kritis sepanjang tahun 1922-23. Sikap politik Trotsky yang sektarian terhadap kaum komunis kiri yang kemudian menjadi salah satu sikap utama Oposisi Kiri, yang menolak secara serius mengangkat kasus yang menimpa kelompok Kebenaran Pekerja, dan hanya menepiskanya sebagai kasus kelompok ultra kiri atau kaum idealis. Hal ini pun tidak mencegah anggota-anggota Kebenaran Pekerja untuk berkirim surat kepada Trotsky secara pribadi. Namun kegiatan ini dan hubungan-hubungan Trotsky dengan kelompok “ultra kiri” tetap tidak pernah dipublikasi.

Saat meluncurkan Permohonan 1922, mereka menyerukan untuk ‘lingkaran propaganda  … yang diciptakan sebagai solidaritas terhadap Kebenaran Pekerja; ‘Dimana-mana, di penggilingan dan pabrik-pabrik, di dalam organisasi-organisasi serikat buruh, kelas-kelas pendidikan buruh, sekolah-sekolah soviet dan partai, di dalam Serikat Pemuda Komunis dan organisasi-organisasi partai.’ Di saat bersamaan mereka menyerukan pendirian sebuah partai “baru”, yang tengah mereka siapkan untuk bekerja di dalam organisasi lama. Hal ini mencerminkan sekaligus kesulitan untuk memberi panduan praktis dan kebingungan politik dan menuntun pada ketidakmampuan teoritis dan praktis untuk menyesuaikan dan melawan pertumbuhan kaum kontra revolusi. Ketidakmampuan ini tidak seperti yang dialami kelompok-kelompok lain yang telah menjalin hubungan dan berdiskusi dengan mereka, seperti Fraksi Demokratik Sentralis atau Kelompok Pekerja Komunis. Kelompok komunis kiri lain membenci politik kelompok ini yang masih mempertanyakan penciptaan revolusi proletariat di tahun 1917 dan peran partai lewat cara-cara yang seolah-olah menggemakan kembali argumen masa lalu kaum Menshevik dan mendahului argumen-argumen yang di masa depan akan dikemukakan kelompok-kelompok Konsilis Komunis. Karena alasan inilah Kelompok Pekerja dan kelompok Miasnikov sangat kritis terhadap gerakan “yang dijuluki Oposisi Pekerja” dan platformnya, meski secara bersamaan tetap mengakuinya bahwa Oposisi Pekerja berisi elemen proletariat namun mereka menyerukan kaum proletariat ini menata ulang barisan berdasarkan analisa yang mereka paparkan.

Meski sama-sama menolak NEP, front persatuan serta pertumbuhan kapitalisme negara demikian juga sama-sama tidak tertarik untuk menggunakan sedikit kesempatan yang ada untuk bekerja di dalam serikat buruh dan lembaga-lembaga partai, ini semua tidak dapat menutupi tumbuhnya perbedaan di antara kedua kelompok ini. Kebenaran Pekerja cenderung bekerja untuk mempolitisasi perjuangan ekonomis, melihat ‘kondisi material’ … ‘dari organisator kapitalisme negara’ ‘secara tajam terpisah dari kondisi kelas buruh’ dan hal ini dilandaskan pada penindasan dan eksploitasi kelas buruh. Pandangan ini menuntun mereka untuk melihat penekanan serikat buruh soal upah dan kondisi kerja, sebagai sebuah kelemahan yang tercermin dari hidupnya kembali ekonomisme lama. Di sini mereka berbeda secara tajam dari CWP yang melihat serikat buruh sebagai organisme Negara/Partai yang merupakan alat pendisiplinan dan eksploitasi negara kapitalis. Jika terdapat persetujuan di dalam Kebenaran Pekerja adalah bahwa serikat buruh merupakan organ yang membela “kepentingan produksi” yakni kapital negara, yang membawanya dalam posisi bersebrangan dengan kesimpulan CWP. CWP menolak bahwa serikat buruh hanyalah sekedar organ reformis atau hanya membela kepentingan mendesak buruh, mereka tidak sekedar non-revolusioner, namun kontra revolusioner. Karenanya, CWP tidak berharap bahwa serikat buruh bakal mereformasi diri, juga tidak menyamakan perjuangan buruh akan soal-soal mendesak dan terbatas dengan kebijakan serikat buruh yang semata-mata bertahan. Ketimbang hanya menganggapnya sebagai sebuah gerakan yang menggambarkan ekonomisme dan kemunduran, pemogokan dan perjuangan bagi kebutuhan mendesak merupakan satu-satunya landasan untuk sebuah kebangkitan kembali soviet buruh dan komite-komite pabrik di dalam perlawanan berkesadarannya terhadap serikat buruh.

Perbedaan CWP dan Kebenaran Pekerja akan lebih dalam lagi saat memasuki pertanyaan soal apa sebenarnya artinya kapitalisme negara di dalam konteks ekonomi Rusia. Ironisnya dua kelompok ini berbagi kepercayaan dengan Lenin soal fitur kesejarahan yang progresif, yang berlawanan dengan analisis dari berbagai fraksi dan kelompok komunis kiri. Lenin berbicara soal Revolusi Oktober sebagai penghancur ‘segala hambatan di dalam jalur pembangunan ekonomi’ dan tidak merayakan sebuah revolusi proletariat skala dunia melawan kapitalisme sebagaimana dipegang kaum komunis kiri. Lenin sepenuhnya menanggapi ini dalam kerangka yang nasional dan murni Rusia dengan melihat bahwa ‘sebuah revolusi dan perang sipil yang sukses’ membuka ‘prespektif luas … terhadap transformasi cepat menjadi negeri kapitalisme progresif.’ Tidaklah mengherankan kelompok Miasnikov melihat Kebenaran Pekerja telah meninggalkan internasionalisme Bolshevik dan mengambil kerangka acuan kaum nasionalis/Menshevik. Mereka juga telah meninggalkan perjuangan kaum proletariat melawan segala konsep reaksioner negara dengan mengabsahkan ekonomi kapitalisme negara yang baru, yang dianggap memiliki sebuah peran progresif. Meski mengakui proses bergabungnya partai/aparat negara bakal mengubah Negara Soviet menjadi agen kapitalisme dan menyerukan agar kaum buruh melawan eksploitasi tersebut, Kebenaran Pekerja tetap dirongrong secara mendasar oleh sebuah fatalisme yang dihasilkan dari kekalahan kelas buruh yang dinilai sebagai ‘ketidakmampuan memainkan peran penting” dan “saat ini telah terdepak hampir satu dekade kebelakang’. Kemudian, secara logis mereka melihat kerja-kerja politik sebagai kerja panjang untuk menciptakan lingkaran propaganda dan menunggu kebangkitan kekuatan kelas buruh. Pemahaman mereka bahwa kaum buruh telah kalah tidak mencegah mereka untuk jatuh ke dalam kontradiksi “ke-mendesakkan-isme” yang mendorong mereka untuk mencoba “mempolitisir” berbagai pemogokan di tahun 1922-23.

Kelompok Kebenaran Pekerja, tidak seperti Demokratik Sentralis dan Kelompok Pekerja Komunis tidak mampu mempertahankan kerjanya sebagai sebuah faksi komunis dan sepenuhnya hancur saat diterpa gelombang pertama teror kontra revolusioner tahun 1923. Mantan-mantan anggota Kebenaran Pekerja yang terisolasi disebutkan di dalam Bulletin Oposisi Kiri, namun mereka tidak memiliki sebuah organisasi lagi setelah tahun 1923. Pada tahun 1924, saat Miasnikov menulis untuk CWP, ia menyatakan bahwa saat itu Kebenaran Pekerja tidak memiliki sesuatu yang sama dengan mereka dan mereka ‘mencoba menghapus semua yang komunis di dalam revolusi Oktober 1917’ dan karenanya sepenuhnya Menshevik. Tak mampu untuk berpisah dari pandangan kontradiktif Bogdanov yang mengarahkan mereka untuk melihat kontra revolusi kaum borjuis bakal membawa kemajuan progresif kapitalisme di Rusia, Kebenaran Pekerja akhirnya terisolasi baik secara nasional maupun internasional. Pandangan ini mirip dengan pandangan Menshevisme yang berkesimpulan bahwa revolusi Rusia adalah prematur. Dalam pembelaan mereka secara instintif terhadap buruh, mereka menjadi terlalu radikal bagi sayap kanan dan sayap tengah Bolshevik, atau malah bagi kaum Mensheviks yang konservatif. Dalam analisis mereka akan peristiwa Oktober 1917 dan perkembangan evolusinya, mereka justru mengalienasi kaum komunis kiri. Kolektivitas yang sifatnya anonim ini berpijak pada oposisi akan NEP, kritik terhadap Partai dan kapitalisme negara, demikian juga dengan pembelaannya soal perjuangan mendesak buruh sebagai sebuah kelompok komunis kiri. Namun ia berbagi pandangan dengan KAPD Berlin, sebuah tendensi soal kemendesakkan dan penolakan terhadap perjuangan defensif yang dianggapnya tidak lagi mencukupi, dan sebuah teori ofensif. Dalam sudut pandangan ekonomi, mereka juga mendahului kaum Komunis Konsilis yang lebih menyukai kerja secara kolektif ketimbang kerja tersentralisir sebagai sebuah fraksi. Kenyataannya mereka tetap menjadi sebuah kelompok kecil dan kelompok yang terpinggirkan dibandingkan Demokratik Sentralis dan Kelompok Pekerja Komunis, yang menyuarakan keberlangsungan organisasional dan politik dari fraksi komunis kiri di dalam RCP saat ia membangun membangun di dalam dan kemudian dari luar dan melawan Partai/aparat Negara.

KELOMPOK PEKERJA KOMUNIS

Fokus utama kajian sejarah Kelompok Pekerja Komunis ini terutama didasarkan pada terjemahan atas dokumen-dokumen yang muncul di dalam berbagai makalah kelompok komunis kiri internasional yang muncul pada tahun 1920-an dan 1930-an. Tesisnya adalah bahwa CWP berada dalam kontinuitas politik dan organisasional dengan fraksi komunis kiri dari PKR (B) dan bagian tak terpisahkan dari komunis internasional yang tersisa. Untuk mendemistifikasi sejarah kelompok ini, perlu untuk mengkritik pendekatan sejarawan lain yang telah dengan secara sadar atau tidak sadar, membuat bingung dan memalsukan sejarah di bagian-bagian yang justru tidak diabaikan atau disepelekan. Bahkan karya-karya yang paling mudah diperoleh dan simpatik dari pakar terkemuka anarkisme Rusia, sejarawan libertarian Paul Avrich (‘Bolshevik Opposition to Lenin: G.T. Miasnikov and the Workers Group’, The Russian Review vol.43 1984, hal. l-29) dan sejarawan Marxis libertarian Roberto Sinigaglia (Mjasnikov et Rivoluzione Russa – Edizioni Jaca Books, Milano 1973), telah memfokuskan diri terutama pada kepribadian Miasnikov dan sedikit saja referensi soal aktivitas terorganisir kelompok yang dianggap telah musnah sebagai kekuatan terorganisir dalam pertengahan 1920-an. Karya yang paling umum diperoleh soal sejarah berdiri CWP dimulai dengan hubungannya dengan Oposisi Pekerja, R.V. Daniels, penulis berpengaruh The Conscience of the Revolution: Communist Opposition in Soviet Russia, hal.160-161, menulis ‘didukung kelompok kecil dari mantan anggota Oposisi Pekerja, Miasnikov mengeluarkan, di awal 1923 sebuah manifesto panjang atas nama ‘The Workers’ Groups of the Russian Communist Party’. Programnya sebagian besar mirip dengan program Oposisi Pekerja’. Sepertinya Isaac Deutscher mengkonfirmasi fakta ini ‘Oposisi Pekerja mundur dan pecah. Meski demikian, kelompok yang memisahkan diri darinya, hingga suatu tahap tertentu terlibat dalam agitasi pemogokan, yang bersifat spontan. Hal yang paling penting dari kelompok-kelompok yang berpisah darinya adalah Kelompok Pekerja…’. Hal yang sama ditegaskan kembali oleh Robert Sakwa bahwa CWP ‘terinspirasi oleh Oposisi Pekerja’ dan mereka adalah sebuah kelompok yang memisahkan diri dari Oposisi Pekerja. Sekalipun demikian, baik Schapiro (h.306, catatan kaki 33), dan Avrich (ibid. h.6) mengkonfirmasi bahwa Miasnikov tidak pernah menjadi anggota Oposisi Pekerja dan pandangan ini dipegang juga oleh salah satu pimpinan organisasinya, A.G. Shliapnikov. Sementara, memang benar bahwa sejumlah pimpinan dari CWP pernah menjadi anggota Oposisi Pekerja, sebuah daftar lengkap anggota terkemuka CWP memperlihatkan bahwa banyak dari mereka yang dulunya adalah komunis kiri di tahun 1918 atau anggota Fraksi Demokratik Sentralis. Keberlanjutan ini diabaikan agar dapat menekankan hubungan organik yang terlihat dengan Oposisi Pekerja. Jika kelompok-kelompok komunis kiri mampu memenangkan elemen-elemen yang lebih militan dari sayap kiri Oposisi Pekerja, hal ini adalah hasil dari penolakan terhadap kaum tengah dan kepemimpinan yang sia-sia dari Oposisi Pekerja. Kepemimpinan yang telah mengakar diri di dalam aparat serikat buruh dan khususnya birokrasi Soviet yang tengah berkembang. Sama seperti kelompok Ignatov yang terpolarisasi, dengan sayap kiri bergabung dengan Demokratik Sentralis dan mayoritas sayap kanan bergabung dengan Oposisi Pekerja, sehingga kelompok yang terakhir terpolarisasi di bawah pengaruh komunis kiri CWP dan CWP serta inti komunis kiri independen yang muncul pada periode 1921-23.

Saat kepemimpinan Oposisi Pekerja berpindah untuk mengakumulasi ke dalam partai monolitik/aparat negara, banyak dari anggota-anggotanya yang militan berpihak pada buruh dan petani yang bertarung mempertahankan kepentingan mendesak melawan tuntutan kapitalisme negara dan melawan gerakan kontra revolusi yang kian menggelembung. Tanggapan terhadap krisis ekonomi dan politik inilah yang menuntun sejumlah elemen untuk memisahkan diri dari kerangka kerja oposisi loyal serta dibungkamnya kritisisme di dalam Partai, memicu mereka bergabung dengan kelompok CWP dan kelompok komunis kiri lain terutama di wilayah Moskow dan pusat industrial Ural dan Ukraina yang merupakan benteng utama komunis kiri pada tahun 1918. Perpisahan paling murni dari Oposisi Pekerja, Partai Pekerja dan Petani Panushkin, merupakan reaksi yang tak bertahan lama dari NEP, yang diorganisir di Moskow dan sempat melakukan sekali demonstrasi besar sebelum dihancurkan oleh polisi rahasia GPU. Bahkan disini terlihat pengaruh pandangan Miasnikov terhadap para buruh dan pelaut Kronstadt dan kebutuhan akan serikat buruh tani. Mengingat konteks dan posisi politis baik Oposisi Pekerja dan CWP, hal ini memperlihatkan pandangan R.V. Daniels terhadap intra hubungan diantara mereka sepenuhnya keliru dan justru aneh dengan posisi sebenarnya dari CWP, yang dipertahankan selama 15 keberadaan mereka. Berkebalikan dari anggapan “terinspirasi” oleh Oposisi Pekerja, sedari awal mereka telah menyerukan terhadap anggota-anggota untuk berpisah secara organisasional dan politik, menolak setiap kemungkinan Oposisi Pekerja secara keseluruhan sebagai sesuatu yang mampu menciptakan evolusi yang positif.

CWP awalnya memiliki dua orientasi yang mengindikasikan secara unik keadaan yang sulit, di tempat dimana ia beroperasi. Ia bergerak baik sebagai fraksi bawah tanah di dalam PKR (B) serta dalam organ-organ “negara” buruh. Sejak semula ia telah beraksi sebagai sebuah inti awal sebuah partai buruh yang baru. Asal muasal Bolshevik-nya membuatnya kebal terhadap segala tuduhan adanya hubungan dengan kaum Mensheviks atau Sosial Revolusioner. Ia juga tidak mengindahkan godaan untuk mengadopsi posisi yang mempertanyakan sifat proletariat dari Revolusi Oktober 1917.

Karena alasan ini CWP menolak kelompok Kebenaran Buruh karena ‘pada dasarnya Menshevik’ meskipun jelas-jelas kiri, dan kemudian memisahkan diri dengan KAI yang menolak setiap front persatuan dengan Internasionale Ketiga di pertengahan 1920-an. Kebalikan dari mitologi Oposisi Kiri di Rusia, termasuk Trotsky sendiri, kaum komunis kiri di dalam CWP tidaklah sektarian. Kenyataannya, mereka terus bekerja di dalam Partai hingga detik-detik terakhir pemecatan, deportasi, penangkapan massal, pemenjaraan, dan penyiksaan membuat kerja-kerja mereka menjadi mustahil. Sebelum pelarangan resmi tersebut, fraksi komunis kiri telah bekerja dalam masalah-masalah umum dengan Oposisi Pekerja dan Demokratik Sentralis. Kepada kubu sayap kiri dari kelompok-kelompok ini mereka menargetkan pesan-pesannya demikian juga terhadap elemen-elemen tulus di dalam Kebenaran Buruh untuk membentuk sebuah partai baru, berdasarkan sebuah program baru. Dalam aksinya, mereka melampaui strategi sebagai oposisi loyal yang pada akhirnya menjadi strategi Oposisi Kiri – Bolshevik-Leninis dan memecah Demokratik Sentralis. Dengan demikian strategi mereka mendasarkan pada ketidakmungkinan untuk mengubah atau menguasai PKR (B) secara keseluruhan, sementara memahami bahwa Partai dan organ buruhnya adalah wilayah dimana CWP mesti melakukan intervensi. Strategi ini dijelaskan di dalam sebuah artikel Socialisticsky Vestnik, 6 July 1924, yang menyatakan bahwa ‘anggota dari kelompok pekerja adalah:

1) anggota PKR (B), 2) orang-orang yang dikeluarkan dari PKR (B) karena alasan politik, 3) mereka yang tidak berafiliasi pada satu partai yang kemudian didorong untuk bergabung ke dalam PKR (B).”

Sikap ini, yang ditempa selama bertahun-tahun dalam kerja-kerja kladestin sebagai anggota Bolshevik semasa Tsar Rusia, yang memampukan CWP berkembang di dalam Rusia dan bertahan dari gelombang penindasan yang menghancurkan kelompok-kelompok kecil seperti Kebenaran Buruh, Partai Buruh dan Petani, dan Oposisi Pekerja. Kebanyakan kesaksian yang telah diberikan hanya berasumsi atau bersikap seolah-olah seperti itu, inilah nasib CWP dan mereka juga menghilang sebagai kekuatan terorgansir pada 1924. Bahkan, kesaksian panjang dari Sinigaglia dan Avrich berubah hanya menjadi kesaksian soal pengungsian Miasnikov ke luar negeri sehingga seakan-akan kelompok ini lenyap seketika. Namun dalam beberapa hal, pencapaian yang paling mengejutkan dari kelompok ini adalah pada tahun-tahun terakhir keberadaannya. Untuk sejarah soal ini, sumber utamanya adalah terjemahan dokumen mereka yang muncul dalam jurnal skala kecil komunis kiri, yang tidak tersentuh oleh penulis-penulis yang sebelumnya disebutkan.

Karya ini didasarkan pada dokumen-dokumen penting yang ditulis pada pertengahan 1920-an dan ini merupakan bukti kejelasan politik dan kekuatan organisasi kelompok ini bahwa mereka mempertahankan diri sebagai sebuah organisasi sampai tahun 1938 ketika para militannya akhirnya dieksekusi dalam pembersihan bear-besaran di dalam Partai Komunis Rusia (Bolshevik). Sampai terakhir, kelompok ini mampu mempertahankan hubungan dengan para militannya di luar negeri terutama di Berlin, dan kemudian di Paris, tempat Miasnikov mengungsi.

Awalnya CWP merupakan salah satu inti komunis kiri yang terkuat  – ‘yang paling berani’, menurut sejarawan E.H. Carr; ‘yang paling penting’, menurut I. Deutscher; ‘yang paling menarik’, menurut tokoh oposisi di dalam Bolshevik, Alexandra Kollontai. Bukanlah jumlah mereka yang mengancam bagi partai, namun kemauan keras mereka untuk mengintervensi dan bekerja di dalam pemogokan buruh dan potensi mereka untuk memberi kepemimpinan secara politik bagi elemen-elemen di dalam dan di luar Partai; CWP melakukan pengorganisiran. Inti dari CWP, berisikan buruh-buruh militan dan berpengaruh yang dulu bekerja dengan Bolshevik, terutama bekerja di daerah di mana gagasan komunis kiri sudah dikenal sejak 1918. Daerah ini juga adalah daerah dimana kaum proletariat paling banyak terkonsentrasi sekalipun di tengah-tengah kondisi paling parah tahun 1923-24. Tentu saja elemen-elemen ini tidak secara langsung memprovokasi munculnya pemogokan yang seringkali muncul secara spontan sebagai reaksi terhadap munculnya krisis ekonomi dan politik. Namun mereka siap sedia untuk membela para pemogok dan memberi pandangan politik bagi mereka-mereka yang siap bertarung melawan NEP, baik di dalam maupun di luar partai. CWP memproduksi selebaran bawah tanah, manifesto dan terbitan berkala, demikian juga mendistribusikan bahan-bahan bacaan di dalam Partai. Sebuah jaringan kerja didirikan untuk menyeludupkan bahan-bahan bacaan ke dalam dan keluar Rusia dan ke dalam kamp-kamp penjara. Hingga akhir 1930-an, CWP masih menerbitkan koran berkala, The Road to Power, di kota Moskow (Sumber L’Ouvrier Communiste, no. 6, Jan 1930).

Di bulan Maret 1923, sel inti pertama CWP terbentuk di Moskow yang terdiri dari tiga orang buruh, C. Miasnikov, N.V. Kuznetsov dan P.B. Moiseev. Mereka mendirikan Biro Sementara Sentral Organisasional CWP. Di bulan Februari tiga orang ini secara bersama-sama mulai memproduksi dan mendistribusikan manifesto “Kelompok Pekerja di dalam Partai Komunis Rusia (Bolshevik)” . Memakai hektografik. Manifesto ini kemudian disebarkan di seluruh Rusia dan luar negeri dan bertujuan untuk mengintervensi Kongres Partai ke-12 yang direncanakan bulan April 1923. Manifesto ini didasarkan pada dua karya Miasnikov sebelumnya namun dirangkai lebih jauh lagi dan kembali menunjukkan keberlangsungan dokumen ini dengan fraksi komunis kiri tahun 1918. Biro Sementara Sentral Organisasional CWP menjadi organ sentral CWP di Rusia dan kemudian CWP. Dampak dari dokumen ini, yang disebarkan pada Kongres Partai Komunis ke-12 dapat dinilai dari tanggapan positif dan negatif di dalam kelas pekerja dan Partai. Sulit menilai secara objektif soal berbagai klaim yang dibuat tentang keanggotaan CWP. Secara angka Avrich (ibid h.20) menyatakan perkiraan Kuznetsov soal 3.000 anggota di Moskow dan 19.000 di seluruh negeri merupakan sebuah “tebakan liar” (mengutip Sorin, ibid. 115-117) tapi Avrich tidak menjelaskan kenapa di dapat angka ini. Dia mengatakan bahwa ‘di musim panas itu kelompok ini memiliki 300 anggota di Moskow, dimana mereka berpusat, juga serta percikan penganut di kota lain – kebanyakan adalah dari anggota-anggota Bolshevik lama, dan semua, atau hampir semuanya adalah buruh (Sinigaglia, ibid. h.59, mencantumlan 200 anggota di Moskow). Sekalipun jika jumlah ini benar, mengingat tingginya tingkat komitmen politik yang diminta oleh CWP dan keberadaan kelompok dan tendensi kiri lain, hal ini tetap mencerminkan kehadiran secara politik yang kuat di Moskow. Hanya terdapat 1.655 anggota Bolsheviks di kota ini pada awal tahun 1917. 

Tapi bukti lain menunjukkan angka yang lebih tinggi mungkin 1.000 di seluruh Rusia dan pengaruh yang jauh lebih luas daripada yang biasanya diberikan pada kelompok ini. Di Moskow, anggota paling aktif dari kelompok ini, selain mereka yang ada di Biro, adalah I. Makh – yang menggantikan A. Moiseev di organ sentral, S.I.N. Tuinov, V.P. Demidov, Renzina, I.M. Korov, G.V. Shokhanov, A.I. Medvednev (berbeda dari S. R. Medvedev, pemimpin Oposisi Pekerja), Porestnatov, Trofinov, Luchin, C.R. Duchkin. Pada 5 Juni, kelompok ini berkumpul dalam sebuah konferensi di Moskow dan memilih Biro Moskow yang terdiri dari 8 anggota dengan Makh sebagai delegasi dari Biro Sentral. Miasnikov telah ditangkap bulan Mei dan Kuznetsow telah mengambilalih tugasnya sebagai juru bicara kelompok. Kelompok ini meneruskan kerja-kerjanya di dalam Partai. Secara khusus kerja-kerja terhadap para pemimpin formasi sayap tengah yang berada di gerbang kehancuran. Mereka, para pemimpin oposisi seperti Lutinov, Kollontai dan Ignatov yang meski menyatakan bersimpati ‘bersimpati’ terhadap sayap kiri, justru dalam prakteknya tidak melakukan apapun untuk yang bisa membahayakan posisi mereka sendiri. Mereka malah mencoba membatasi kritisisme ke dalam bentuk semata-mata perdebatan internal Partai. Kondisi ini yang pada akhirnya menuntun pada pembungkaman. Aktivis lain yang dihubungi CWP juga menolak untuk menabrak disiplin Partai dan membela komunis kiri dari penindasan GPU. Setelah pernah bekerja dengan Oposisi Pekerja dalam Permohonan 22, hal ini ternyata adalah batas bagi tendensi ini yang kemudian menarik diri dan akhirnya secara formal membuat pengakuan bersalah. CWP telah memenangkan anggota-anggota sayap kirinya dan segera menanggalkan upaya lebih jauh untuk bekerja bersama golongan ini. 

Konferensi juga memilih sebuah sekretariat dengan 4 orang, ini mungkin yang menjadi perbedaan dalam tulisan Avrich. Dan laporan Kuznatsov melaporkan bahwa sebuah biro dengan 4 orang dipilih untuk kerja-kerja di kalangan pemuda. Saat itu kelompok ini hanya merencanakan untuk mempublikasi sebuah jurnal. Meski demikian, mereka memiliki sebuah mesin percetakan sendiri di Moskow.

Awalnya organ resmi PKR menanggapi hal ini dengan hati-hati. Setelah meniadakan faksi-faksi kiri di dalam Partai, mereka berharap dapat mengintimidasi kelompok lain dengan cara pengusiran dan penindasan sejumlah tokoh-tokoh tertentu. Miasnikov ditangkap 25 Mei 1923, sebulan setelah Kongres Partai ke-12, dan Kongres inilah yang mencap CWP sebagai gerakan kontra revolusi dan ilegal. Partai belum jatuh menjadi sekedar instrumen kapitalis murni, sehingga Kossior dari kelompok Demokratik Sentralis dan Trotsky bisa berbicara secara simpatik soal kesalahan-kesalahan Partai dan kendala di dalam Partai yang mendorong kawan-kawan se-Partai bergabung dengan ultra-kiri yang “keliru”. Partai masih mempersiapkan diri untuk berhubungan (secara diam-diam) di dalam debat politik dengan para musuhnya baik melalui bentuk pamplet buatan Sorin yang relatif obyektif soal komunis kiri, yang diedarkan secara internal oleh Partai. Trotsky kemudian mencap CWP kontra revolusioner dan anti Partai, sementara ia tetap melakukan korespondensi secara pribadi dengan kaum Demokratik Sentralis dan pengikut Miasnikov. Bahkan Bukharin telah mencoba, mendatangi mereka secara pribadi, untuk membujuk Miasnikov mengaku bersalah namun usaha ini gagal. Dengan bertumbuhnya pemogokan di bulan Agustus dan September PKR (B) bergerak melawan kelompok ini secara keseluruhan. Mereka melakukan gerakan mereka saat menyadari membesarnya agitasi CWP saat bersiap untuk menyerukan satu hari pemogokan umum dan demontrasi massal, dalam peringatan ulang Minggu Berdarah yang terjadi di bulan Maret 1905. Aksi ini direncanakan akan mengantung potret Lenin di depan barisan aksi. Komite Sentral mengeluarkan sebuah resolusi dengan menyatakan bahwa CWP sebagai gerakan anti komunis dan anti soviet dan memerintahkan GPU untuk menindas mereka. Maka pada bulan September 28 anggota CWP ditangkap. Lima orang, termasuk Kuznetsov dikeluarkan dari Partai dan 9 orang lain menyusul termasuk Moiseev, Tuinov, Berzina, Demidov, Kotov dan Shokhanov. Sisa 14 orang lainnya mendapat teguran keras. Dengan semua ini dan kembali ditangkapnya Miasnikov, yang pernah dijanjikan mendapat kekebalan politik dari Zinoviev dan Kretinsky, duta besar Soviet di Berlin, di musim gugur 1923. Avrich (ibid. F. 24) menyimpulkan bahwa di bulan Januari 1924 saat Lenin wafat ‘Kelompok Buruh telah benar-benar dibungkam. Mereka adalah gerakan pembangkangan terakhir di dalam Partai yang dilenyapkan sementara Lenin masih hidup … dihancurkan dengan fatwa para pemimpin puncak Soviet.’ Sinigaglia dan yang lain juga menyetujui, namun ini bukan jalan cerita sepenuhnya. Kebanyakan komentator menyatakan PKR (B) memiliki alasan tepat untuk takut terhadap pengaruh kelompok seperti CWP, dalam kondisi pertumbuhan inflasi, pengangguran dan gelombang pemogokan, yang coba mereka politisir. Hal yang penting adalah mereka juga mengabaikan bukti bahwa CWP melakukan kerja-kerja politik di kalangan Tentara Merah. Di kalangan ini mereka menemukan banyak pendukung terhadap posisi politik mereka, sebuah faktor yang merupakan ancaman nyata yang membangkitkan kenangan yang tidak nyaman akan peristiwa pemberontakan buruh bersenjata di 1917. CWP, yang menolak taktik front persatuan Internasionale Ketiga, mengajukan sebuah front persatuan bersama anggota-anggota PKR (B) dan sayap kiri di dalam Partai. Namun, dengan ketidakmungkinan melakukan kerja fraksional di dalam PKR, ini menjadikan mereka siap bekerja dengan kelompok lain, CWP, mungkin bergabung kembali dengan sel inti CWP awal yang dipengaruhi oleh KAPD.

Hal ini membawa kelompok memperdalam kiritiknya terhadap serikat buruh dan akhirnya meninggalkan kerja di dalam organ kapitalis negara ini. Sejak awal, CWG sangat kritis terhadap organ-organ ini, dengan mendukung komite pabrik dan soviet pekerja sebagai organ untuk membela kepentingan pekerja dan mengekspresikan kebangkitan kembali demokrasi pekerja.

Ini merupakan penilaian Kelompok Buruh akan serikat buruh (diambil dari korespondensi yang rampas oleh polisi Partai/Negara) : ‘Tentara penurut bagi kelompok yang dominan di dalam PKR’; ‘Tentara yang buta di tangan birokrat’; ‘Sebuah embel-embel birokratik dari Politbiro’. (Diterjemahkan dari Sinigaglia, hal.64-65).

Demikian pula, buruh komunis di dalam Partai mengadopsi posisi yang mirip dengan posisi anti-parlemen KAPD dan Sayap Kiri Italia. Dengan demikian mereka terbuka untuk berdiskusi dengan kelompok komunis kiri di luar negeri yang jalurnya dijalin lewat biro di pengasingan, dengan bantuan seorang militan Rumania, Kate Rumanova, dan militan lain. Biro ini membantu mencetak, mengirim bahan-bahan bacaan ke Rusia dan menyebarkan karya-karya dari CWP ke luar negeri. Kerja-kerja ini kemudian dipindahkan ke kota Paris, Prancis saat Miasnikov tiba di kota itu pada bulan Oktober 1930. Kelompok di dalam negeri Rusia masih mampu memproduksi sebuah buletin berkala, dari sinilah banyak bahan-bahan yang tersedia dalam tulisan ini diterjemahkan. Ia memberi sejumlah gambaran, meski secara sebagian saja, mengenai kelangsungan kegiatan kelompok ini.

Pada Oktober 1924 di Moskow, GPU menangkap sekelompok prajurit Tentara Merah yang memperoleh dukungan dari sejumlah perwira di dalam Barak Spashi. Mereka dituduh telah berdiskusi dengan CWP mengenai resolusi pelarangan kelompok itu dan kegiatan-kegiatan mereka oleh Partai yang menindas publikasi dan kader militannya CWP di Moskow… 

‘Pada 7 November 1924 sekelompok orang dari komunis kiri mengorganisir sebuah demonstrasi di Moskow memprotes penindasan atas pandangan-pandangan mereka. Tidak hanya anggota-anggota CWP namun juga sejumlah orang-orang tidak berpartai ditangkap GPU karena kejahatan bersimpati terhadap gerakan komunis kiri … ‘Pada 8 Desember 1924, CWP Moskow mengeluarkan selebaran menyatakan penangkapan 11 anggota kelompoknya di daerah Urals (Perm) yang sedang melakukan aksi mogok makan. Mereka menuntut diberikannya alasan penangkapan dan meminta diadakan sidang terbuka terhadap mereka oleh pihak Negara … ‘Pada 27 Desember 1924 anggota-anggota CWP dikawal penjagaan ketat bersenjata GPU dinaikan ke kereta api menuju daerah pengasingan internal di daerah hutan utara Rusia, ke Tschardynsk… ‘ Juga di bulan yang sama GPU merampas peralatan cetak kedua yang diorganisir secara bawa tanah oleh CWP… ‘Pada bulan Desember yang sama penangkapan lebih lanjut terjadi dan dilaporka terjadi di kalangan tentara. GPU melaporkan telah menghancurkan sebuah konspirasi kontra-revolusioner, menangkap anggota-anggota sebuah organisasi komunis bawah tanah di dalam Tentara Merah yang mencap kebijakan NEP sebagai Penindasan Baru Proletariat dan menyerukan sebuah perjuangan melawannya. Hal-hal ini mestinya hal-hal yang dikerjakan Internasionale Ketiga terhadap kekuatan bersenjata kapitalis bukan sebaliknya. Hari berikutnya sebagai respon atas aksi-aksi GPU, bagian dari sebuah batalion yang ditempatkan di Kremlin menyatakan ketidakpuasan mereka terhadap kepemimpinan politik dan menyatakan solidaritas mereka terhadap CWP. Karena aksi ini, para tentara tersebut kemudian dikirim ke daerah Smolensk.

Buletin tersebut juga membicarakan sebuah gelombang penindasan terjadi di Ukraina dimana seluruh keanggotaan biro sentral CWP di Ukraina ditangkap.

Sementara, rincian yang lebih detil tidak dapat diperoleh. Jelas bahwa kelompok ini berhasil terus hidup dalam bentuk terorganisir, mereka mengeluarkan seruan dan pernyataan, selebaran dan manifesto hingga tahun 1929, saat itu mereka masih memiliki peralatan cetak kladestin yang dijalankan dari Moskow. Anggota militannya tersebar di seluruh Rusia dengan banyak pula yang mengasingkan diri ke luar negeri, diasingkan ke kamp kerja paksa dan isolasi, atau mesti melarikan diri terus menerus dalam pengejaran GPU. Di pengasingan, baik di Berlin maupun Prancis, di tahun 1930 jaringan ini terpelihara lewat korespondensi dan buletin yang kadang terbit. Karya-karya mereka diterbitkan di Inggris oleh Workers’ Dreadnought dan kelompok Commune dan di Jerman oleh pers KAI/KAPD dan kelompok lain. Namun, sumber informasi terbaik soal aktivitas mereka di awal 1930s adalah jurnal L’Ouvrier Communiste, yang dihasilkan oleh eks Bordigis dan elemen KAPD bekerjasama dengan Miasnikov dipengasingan, di Pracis. Keberadaan dokumen-dokumen ini juga sebagian dikuatkan di dalam buletin Oposisi Kiri dan tulisan-tulisan Trotsky dimana CWP disana diolok-olok sebagai tendensi yang tak penting, kaum ultra kiri sektarian dan disebut kaum Miasnikovis. Namun sejumlah peristiwa bakal memberikan sel-sel CWP yang berserakan sebuah kesempatan untuk mempengaruhi diskusi di kalangan sayap komunis kiri di dalam PKR. Krisis ekonomi dan politik yang  terus tumbuh, demikian pula naiknya diktator Hitler di Jerman ke tampuk kekuasaan, dan impotensi baik kaum kiri maupun persatuan oposisi yang mencoba untuk menghadang berkembangnya kontra-revolusi Stalinis. Tambah lagi ini diperparah oleh sejumlah kekalahan di pihak oposisi baik kaum Leninis Bolshevik maupun Demokratik Sentralis. Dalam kasus terakhir ini, hal tersebut menghasilkan sebuah radikalisasi di sebagian besar sayap kiri minoritas yang dikenal dengan nama “kaum tak terdamaikan”. Kaum Demokratik Sentralis selama 10 tahun, “yang telah gentar, yang saat ini ditundukkan oleh ultimatum Lenin, sekarang mendukung kaum Trotskyis di dalam perjuangannya melawan Stalin. Orientasi ini …. terbukti tak mengubah banyak hal. Rencana Pembangunan Lima Tahun mengoncang kelompok ini hingga ke pondasinya. Mayoritas kelompok oposisi, seperti halnya kelompok Trotskyis telah ditundukkan (Ciliga)”. Kaum Demokratik Sentralis mencoba berdallih dengan mengatakan bahwa sejak dimulainya NEP dan kaum borjuis dilikuidasi, sosialisme kini sedang dibangun.

Kembali lagi kita menyaksikan kontra reaksi dari sebuah bagian Demokratik Sentralis yang berkumpul di sekitar Timotei Sapronov yang terus mencerminkan bahwa bagian kelompok ini memiliki asal usulnya pada kelompok asli fraksi Komunis Kiri tahun 1918. Ante Ciliga menunjukkan bagaimana kelompok ini, yang pada dasarnya dibangun kembali di atas pondasi baru (Manifesto 15) secara konstan memenangkan banyak kaum militan dari kalangan sayap “tidak terdamaikan” Leninis Bolshevik dan akhirnya memenangkan mayoritas di Vorkuta. Di saat yang sama Miasnikov menunjukkan bahwa CWP telah membuka diskusi dengan kelompok ini, mengakui sebuah platform baru, yang berisikan soal kontra revolusi Stalinis dan Thermidor, mewakili sebuah evolusi kualitatif dan berpisah dari orientasi Demokratik Sentralis di masa lalu yang tidak terlalu kritis terhadap Lenin. Ini kembali mengkonfirmasi bahwa CWP benar karena tidak terburu-buru langsung melompat ke kesimpulan bahwa partai PKR (B) secara keseluruhan bersifat kontra revolusioner sekalipun mereka menolak adanya kemungkinan reformasi dari dalam Partai. Orientasi Kelompok Buruh memampukannya untuk memenangkan sekaligus kelompok Sapronov dan mayoritas kaum kiri “tidak terdamaikan”, demikian juga sisa-sisa kelompok baik Oposisi Pekerja maupun Kebenaran Buruh ke dalam sebuah Federasi kelompok-kelompok komunis kiri. Tujuan organisasi ini adalah untuk mengkoordinasikan kegiatan kaum militannya dan mempromosikan sebuah diskusi mengenai perspektif baik secara internasional maupun nasional bagi kaum proletariat. CWP melihat hal ini merupakan langkah maju menuju pembentukan CWP seluruh Rusia dengan basis yang lebih luas. Meski demikian, kaum Demokratik Sentralis dan eks Trotskyis bukanlah sebuah entitas homogen. Kaum Demokratik Sentralis tua kurang kritis terhadap Bolshevisme, meski beberapa dari mereka lebih dari ingin untuk membentuk sebuah partai baru, sejumlah orang lain (yang minoritas) ingin membentuk Internasionale ke-4. Militan CWP, Zankov dan Tuinov ragu-ragu dalam hal ini karena mereka sudah mengalami masalah yang disebabkan oleh pembentukan Komunis Pekerja Internasional (Internasionale ke-4 KAI) secara prematur. Betapapun, CWP bekerja bagi pembentukan Partai-partai Komunis di dalam Uni Soviet dan karenanya bukanlah kekuatan yang sepenuhnya homogen di tahap ini. Meski demikian posisi mereka sangat jelas soal sifat kontra revolusioner Negara Rusia yang baru dan sifat ekonomi kapitalis negara. Kesaksian Ante Ciliga cenderung berfokus pada posisi dari orang-orang tertentu dan dia gagal untuk menyadari bahwa CWP adalah kekuatan utama dibalik pengelompokkan kembali yang berjalan melampaui Vorkuta: dimana 20-25 kawan bersatu. Dan bahwa Kelompok 15 tidak lagi bersama Demokratik Sentralis namun sebuah kelompok baru, namun hal seperti ini bisa dimengerti akibat kondisi dimana kelompok-kelompok ini beroperasi. Di bulan Agustus 1928, sebuah pengelompokkan ulang berlangsung sebagai akibat sebuah konperensi di Moskow dimana wakil dari kelompok 15, Biro CWP dan eks Oposisi Pekerja yang melarikan diri dari penyekapan negara menciptakan sebuah biro yang mengeluarkan sebuah seruan bersama bagi pembentukan sebuah Partai Buruh Komunis di Rusia. Diskusi di Vorkuta bisa jadi mencerminkan sebuah perkembangan paralel atau sebuah tanggapan langsung atas inisiatif ini: bukti-buktinya tidak terlalu jelas. Ciliga memberitahu bahwa hal ini terjadi di tahun 1933, jadi mungkin saja tidak ada kaitannya menimbang jauhnya waktu antar kedua kejadian.

Awalnya, seperti namanya, Kelompok Buruh Komunis (CWP) dianggap salah satu dari fraksi di dalam PKR (B) dan bekerja untuk menyatukan ulang kaum revolusioner di atas dasar program-programnya baik melalui kerja-kerja di dalam partai, dan serikat buruh, koperasi, demikian juga Soviet atau di luar organ-organ ini, yang pada waktu itu terikat dengan negara. Mereka mendukung pemogokan dan demonstrasi buruh. Dalam hal yang terakhir ini, mereka putus hubungan dengan legalitas Soviet dan strategi oposisi loyal ala Demokratik Sentralis yang bekerja hanya di dalam partai dan sayap kanan dari oposisi kiri yang baru saja muncul. Meski demikian, sedari awal CWP tidaklah sektarian, mereka menyerukan kepada elemen-elemen Oposisi Pekerja dan Kebenaran Buruh untuk berpisah dari organisasi-organisasi ini dan membentuk Partai Komunis yang sejati di Rusia dan dalam kebijakan ini mereka berhasil. Sejak awal mereka telah memenangkan lebih banyak unsur dari sayap kiri Oposisi Pekerja dan Demokratik Sentralis serta unsur-unsur dari fraksi komunis kiri yang lebih tua tahun 1918. Bisa jadi juga mereka menyerap unsur-unsur tersebut ke dalam Partai Buruh Komunis Rusia untuk menjadi kelompok terpadu yang mendukung KAI di Rusia. CWP siap untuk bekerja dengan Internasionale Ketiga dalam sebuah fron persatuan melawan kaum borjuis, yang menurut mereka ini termasuk pula sayap kiri borjuis, kaum Sosial Demokrat. Tidak seperti kaum Demokratik Sentralis dan Bolsevik Leninis dari Oposisi Kiri, mereka tidak percaya apapun soal mereformasi PKR atau Internasionale Ketiga sekalipun mereka masih merupakan organisasi buruh, organ-organ ini dengan cepat menjadi hambatan bagi upaya revolusi dunia. Maka demikian mereka menganggap Oposisi Kiri dan Oposisi Bersatu sebagai kaum sentris, atau blok kanan tengah yang tak mungkin membalikkan pertumbuhan gerakan kontra revolusi di dalam negeri dan global. Meski dilarang dan dinyatakan sebagai pengelompokan kontra revolusioner anti partai, meski mengalami deportasi massal, pemenjaraan, pemukulan dan penyiksaan CWP bertahan sebagai sebuah kelompok bawah tanah di banyak tempat di dalam Rusia dengan pengaruh melampaui ukurannya yang kecil. Kapasitas bertahan hidup ini dikarenakan kemampuan politik dan organisasional dari anggota-anggotanya yang kebanyakan merupakan para orang-orang barisan lama Bolsheviks yang telah berpengalaman menjalankan aksi-aksi klandestin sebelum Revolusi Oktober 1917.

 

BIBLIOGRAPHY

  • Jean Barrot and Denis Authier, La Gauche Communiste en Allemagne, 1918-1921, Payot, Paris 1976. Khususnya di bab 16 dan 17
  1. H. Carr, The Bolshevik Revolution 1917-1923, vols. 1-3 : The Interregnum 1923-1924; Socialism in One Country 1924-1926, vols. 1-3 Foundations of a Planned Economy, 1926-1929 vols. 1-2
  • W.J. Chase, Workers, Society, and the Soviet State Labor and Life in Moskow, 1918-1929, University of Illinois Press 1990
  • Ante Ciliga, The Russian Enigma, Ink Links PB 1979
  • Barbara Evans Clements: Bolshevik Feminist Life of A. Kollontai, Indiana University Press 1979
  • R.V. Daniels: The Conscience of the Revolution – Communist Opposition in Soviet Russia, Clarion Books 1969
  • Isaac Deutscher, The Prophet Armed: Trotsky 1919-1921: The Prophet Unarmed: Trotsky 1921-1924, Oxford University Press 1976
  • Eduard A. Dune, Notes of a Red Guard, University of Illinois Press 1993
  • R.C. Elwood, Inessa Armand, Cambridge University Press 1992
  • Israel Getzler Kronstadt 1917-1921. The Fate of a Soviet Democracy, Cambridge University Press 1983
  • Ronald Kowalski, The Bolshevik Party in Conflict: The Left Communist Opposition of 1918, Macmillan 1991
  • Lenin, Collected Works, Progress Publishers, Moskow, (diterjemahkan dari edisi 4 dan 5 bahasa Rusia).
  • G.M. Maximoff, The Guillotine at Work: vol. l The Leninist Counter-revolution, Cienfuegos Press 1979
  • Mary McAuley, Bread and Justice: State and Society in Petrograd 1917-1922, Clarendon Press 1991
  • Christian Rakovsky, Selected Writings on Opposition in the USSR 1923-30, Alison and Busby 1981
  • T.H. Rigby, Lenin’s Government – Sovnarkom 1917-1922, Cambridge University Press 1979
  • Guy Sabatier, Traité de Brest Litovsk 1918. Coup d’Arret à la Révolution, Spartacus Pamphlet 1977
  • Richard Sakwa, Soviet Communists in Power, Macmillan 1990
  1. Schapiro, The Origins of the Communist Autocracy Political Opposition in the Soviet State. First Phase 1927-1922, Macmillan 2nd edition 1977
  2. Sié, Sur la Période de Transition: les Positions des Gauches de la IIIe Internationale, khususnya bab 4 hal. 62-82 soal Komunis Kiri di Rusia; versi fotokopi diproduksi secara komersil, First edition Leiden, Holland 1986
  • Carmen Siranni, Workers Control and Socialist Democracy: the Soviet Experience, Verso 1982
  • S.A. Smith, Red Petrograd – Revolution in the Factories 1917-1918, Cambridge University Press 1983
  • Z.A. Sochor, Revolution and Culture: Bogdanov-Lenin Controversy, Cornell University Press 1988
  • Leon Trotsky, The Challenge of the Left Opposition, vol. 1 1923-5, vol. 2 1926-2; vol. 3 1928-29, Pathfinder 1982
  • C.D. Ward, The Communist Left in Russia, 1918-30; manuskrip tidak diterbitkan, tidak ada tanggal.

 

Dokumenter perihal Komunis Kiri

  • Cahiers Leon Trotsky: 7/8 Numéro Spécial. Les Trotskistes en Union Sovietique II
  • ‘The Left Opposition in 1923’, David S. Law in Critique no.2, Glasgow, tidak ada tanggal.
  • Economics of the Left Opposition – special issue of Critique no 13, Glasgow 1981

 

Kelompok Buruh

  • Roberto Sinigaglia, Mjasnikov e la Rivoluzione Russa, Jaca Book
  • On the Current Situation: Theses of the Left Communists (1918), pamplet kritik 1977, Glasgow.
  • ‘Two Documents of the Communist Left in Russia’, dalam Workers Voice no.14, 1974, jurnal dwi bulan komunis kiri dari Liverpool, Inggris.
  • Documents of the 1923 Opposition, New Park 1975
  • The Platform of the Joint Opposition 1927; New Park 1973
  • David Ross, Revolution and Counter Revolution in Russia, pamplet dari pertengahan 1970an dikeluarkan oleh Revolutionary Workers Group di Chicago.
  • The Workers Opposition – Alexandra Kollontai, Solidarity pamphlet no.7, tidak bertanggal.
  • From Workers Dreadnought, London 1922, 29 Juli h.6: ‘From Russian Workers, the Group of Revolutionary Left-wing Communists (Communist Workers Party) of Russia terhadap Failure of the United Front’, dan kesaksian delegasi Rusia di dalam Kongres Khusus ke-5 KAPD.
  • ‘Left-Wing Imprisonment in Russia: with an Appeal to the Communist International and its Sympathising Proletariat from Various International groups of the Left Communist and an Additional Appeal by the CWP of Russia’ (ibid. vol. XI no 11, 31 Mei 1924).
  • The Manifesto of the Communist Workers Group of Russia diterbitkan dalam Workers Dreadnought sepanjang Januari dan Februari 1924. Bagian terbesar juga diterbitkan di dalam Communist, dihasilkan oleh Guy Aldred. Sumber akurat yang tersedia adalah terjemahan bahasa Pracis oleh kelompok Invariance yang mendasarkan diri pada edisi KAPD, dengan catatan kritis.
  • Juga teks dari Sapronov, Miasnikov dan yang lain di Prancis diterbitkan oleh kelompok L’Ouvrier Communiste dalam jurnal mereka dengan nama yang sama pada 1930an. Termasuk Manifesto of the 25, kelompok Sapronov memisahkan diri dari Demokratik Sentralis. 
  • Paul Avrich, ‘Bolshevik Opposition to Lenin: G.T. Miasnikov and the Workers’ Group’ The Russian Review vol. 43, Jan 1984, hal. 1-28.
  • The Appeal of the Workers’ Truth Group (1922) diterjemahkan dalam G.P. Maximoff dan R. V. Daniels sejarah dokumenter. 
  • The Commune, (Glasgow) Mei 1923-April/Mei 1929, dengan artikel berikut: ‘Persecution in Russia’, Juni 1924; ‘Communism Suppressed in ‘Soviet’ Russia’, November 1925, sub judul: ‘Anti-Parliamentarians Imprisoned without Trial for Propagating Communism against Compromise’, mengacu pada Miasnikov dan Kelompok Buruh Komunis;
  • ‘The Persecution of Miasnikov’, November 1925, dengan nungkilan dari statemen penjaranya;
  • ‘Halt this Counter-revolution’, Februari 1926, dengan petikan manifesto penjara Miasnikov;
  • ‘Letter from Käte Rumanova of the Miasnikov Group in Berlin’, Desember 1926;
  • ‘The German Movement’, Juli/Agustus 2927, surat dari AAUD-E serta Cardozo dari KAI dengan komen dari Guy Aldred terhadap sebuah manifesto yang dikeluarkan untuk mendukung Miasnikov;
  • ‘Anti-Parliamentarianism Abroad’, Sept/Okt 1927, dengan detil soal kelompok-kelompok di Jerman, Belanda, dan Rusia yang diambil dari korespondensi, surat-surat kabar dan lain-lain.;
  • ‘Shall Labor Liquidate Socialism or Capitalism’, Nopember 1927, artikel mengenai Russian Communist Workers’ Groups dengan kutipan dari manifesto Miasnikov;
  • ‘The Struggle in Russia’, Desember 1927, surat dari Käte Rumanova dengan kutipan soal Appeal of Russian Workers’ Opposition.