III. Parlementerisme

III. Parlementerisme

Selanjutnya kami akan membela posisi Sayap Kiri mengenai pertanyaan Parlementerisme (1).  Dasar-dasarnya cukup universal, sebenarnya, ketika kami membahas perihal Serikat Pekerja, karena bagi kami hal ini berlaku pula dengan parlementerisme. Perihal fakta bahwa proletariat berdiri sendiri untuk menghadapi kekuatan besar dari musuh. Oleh karena itu sungguh penting untuk membawa kesadaran rakyat menuju level yang tinggi. Untuk hal ini mereka harus bersandar pada dukungan mereka sendiri. Saya merasa tidak perlu mengulang-ulang dasar tersebut di sini. Kendati demikian, ada pembahasan yang harus dibahas lebih jauh ketimbang pertanyaan mengenai Serikat Pekerja. 

 

Subyek Bagi Demokrasi Borjuis

Sejak awal, pekerja Eropa Barat dan rakyat pekerja pada umumnya sepenuhnya menjadi subyek dari—bila mempertimbangkan bagaimana ide diperlakukan–   pada sistem perwakilan borjuis, pada parlementerisme, dan pada demokrasi borjuis. Demokrasi borjuis mempunyai pengaruh yang kuat ketimbang para pekerja di Eropa Timur. Di sini mereka, para rakyat pekerja Eropa Barat, telah dicekoki oleh ideologi ini selama ratusan tahun. Ide-ide seperti ini telah membuat para pekerja menjadi jenuh. 

Relasi ini telah dipaparkan oleh Kamerad Pannekoek yang diterbitkan oleh periodical Vienna bernama Kommunismus:

“Pengalaman yang ada di Jerman membawa kita berhadapan dengan masalah yang besar bagi revolusi di Eropa Barat. Di Negara-negara ini, corak produksi borjuis yang lama dan bertautan dengan budaya yang telah berkembang sedemikian rupa selama beberapa abad, telah membuat sebuah impresi menyeluruh pada pemikiran rakyatnya. Secara konsekuen karakter mental dan spiritual dari rakyat disini sangatlah berbeda dengan Negara-negara di Eropa Timur, yang mana rakyat di Eropa Timur belum terlalu terpapar oleh dominasi dari budaya borjuis ini. Dan di sini terletak perbedaan yang jauh antara perkembangan revolusi dari Timur dan barat. Di Inggris, Perancis, Belanda, Skandinavia, Italia dan Jerman, sejak abad pertengahan elemen borjuis sungguh kuat, bersamaan dengan mentalitas borjuis-kecil dan corak produksi akumulasi primitif; yang mana feodalisme telah digulingkan, kaum tani yang mandiri dan kuat muncul di negeri-negeri ini dan pada situasi tertentu mereka adalah majikan dalam bidang mereka sendiri. 

“Di tanah borjuis ini kehidupan sipil yang spiritual berkembang menjadi suatu budaya nasional yang kuat, khususnya di bagian pesisir Inggris dan Perancis, yang perkembangan kapitalisnya sangat maju. Kapitalisme abad 19, dengan menaklukan agrikultur di bawah kekuasaannya dan menjerumuskan pertanian-pertanian yang terisolasi ke dalam lingkar ekonomi dunia, telah mengangkat budaya nasional pada level yang lebih tinggi, mengasahnya, dan dengan menggunakan propaganda spiritual seperti: Pers, sekolah, dan gereja. Semua ini telah merasuk ke dalam otak rakyat yang mereka proletarisasikan, dari setiap level masyarakat, baik mereka yang tersedot ke dalam kehidupan kota maupun mereka yang berada di lahan-lahan pertanian. Dominasi seperti ini diberlakukan tidak hanya di Negara-negara kapitalis pertama, tapi juga pada Amerika Serikat dan Australia, dalam bentuk yang dimodifikasi, ketika Eropa menemukan Negara-negara baru dan juga Negara-negara di Eropa Tengah, yang pada waktu itu mengalami stagnasi: Jerman, Austria, Italia, dimana perkembangan dari kapitalis terbaru dapat menghubungkan diri dengan ekonomi yang masih usang, tidak maju, dan masih memiliki karakter borjuis-kecil di dalam pertanian dan budayanya. Di Negara-negara Eropa Timur kondisi material dan tradisi lainnya dari sistem kapitalisme cukup berbeda. Di sini, di Rusia, Polandia, Hungaria, dan wilayah lainnya hingga timur Elbe, tak ada kelas borjuis yang kuat mendominasi kehidupan spiritual sejak dulu; relasi agrarian yang primitif dengan properti lahan berskala besar, feodalisme yang patriarkis dan komunisme pedesaanlah yang menentukan kehidupan spiritual.”

Dari catatan ini, perihal masalah ideologis, Kamerad Pannekoek telah memaparkannya dengan sangat jelas. Bahkan lebih baik ketimbang apa yang anda paparkan, karena di catatan tersebut ia menjelaskan perbedaan antara Eropa Timur dan Barat. Sedangkan dari sudut ideologis ia juga telah memberi saran perihal mencari taktik revolusioner bagi Eropa Barat. 

Hal ini hanya membutuhkan kombinasi dengan perkara MATERIAL dari kekuatan musuh kami, yaitu kapital perbankan, dan dengan demikian taktik pun menjadi sangat jelas. 

 

Pekerja Memenangkan Hak “Sebagai Kelas Yang Memiliki”

Ada hal-hal yang masih harus dijelaskan mengenai pertanyaan perihal ideologi: Hal-hal seperti kebebasan sipil dan kekuatan parlemen telah menjadi suatu kemenangan di Eropa Barat, sebagai suatu pertarungan bagi kebebasan sipil yang pernah diangkat oleh generasi sebelumnya, para pendahulu. Dan meski pada saat itu hak-hak seperti ini hanyalah untuk warganegara, namun bagi kelas penguasa ini sama saja kemenangan dari seluruh rakyat. Pemikiran dari perjuangan semacam ini telah mengakar dalam di dalam darah rakyat. Secara tak sadar, pemikiran bahwa kemenangan berarti suatu pencapaian dalam perwakilan parlemen memiliki sebuah kekuatan yang luas dan senyap di saat yang bersamaan. Khususnya di Negara-negara borjuis tua, dimana peperangan yang berlangsung terus-menerus dikibarkan atas nama kebebasan: di Inggris, Belanda, dan Perancis. Juga, meski dalam skala kecil, di Jerman, Belgia, dan Negara-negara Skandinavia. Para penduduk di wilayah Timur mungkin saja tidak menyadari perihal bagaimana pengaruh ini bisa menjadi sangat kuat. 

Terlebih lagi, para pekerja sendiri ikut serta dalam peperangan, seringkali bertahun-tahun lamanya, sebagai perjuangan untuk memperoleh hak pilih universal dan—secara langsung maupun tidak—telah mencapainya. Pemikiran dan perasaan seperti ini secara umum tersebar luas, bahwa hal ini berkembang dan sebagai suatu kemenangan untuk menjadi subyek dari perwakilan, dan untuk menaruh nasib mereka pada perwakilan dan akan menjadi urusan di dalam parlemen. Pengaruh ideologi seperti ini sangatlah luas. 

Dan pada akhirnya, reformisme telah menghantar kelas pekerja Eropa Barat berada di bawah kekuasaan representatif parlemen, yang telah menggiring mereka menuju perang dan aliansi bersama kapitalisme. Pengaruh dari reformisme juga merupakan sesuatu yang kolosal. 

Semua ini telah membuat para pekerja menjadi babu dari parlemen, yang mana mereka mempercayakan semua kebijakan pada parlemen. Hal ini membuat para pekerja menjadi pasif. (2)

Kemudian revolusi datang dan para pekerja harus bertindak secara mandiri. Sekarang, pekerja sendiri bersama kelasnya, harus melawan musuh yang besar, harus mengibarkan pertempuran mengerikan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tak ada taktik kepemimpinan yang dapat membantu mereka. Di tahap ini setiap kelas mempunyai posisi yang berlawanan dengan pekerja dan tak ada satu kelas pun yang memihak mereka. Secara berlawanan, bila pekerja harus mempercayai pemimpin, atau kelas-kelas lainnya yang berada di dalam parlemen, pekerja ini beresiko mengulangi kesalahan lamanya dalam mempercayakan nasib mereka diatur oleh pemimpin, dengan mempercayai kembali parlemen, dengan memelihara ungkapan usang bahwa yang liyan dari mereka sendiri yang dapat menciptakan revolusi untuk mereka, suatu pencapaian akan ilusi dari sisa-sisa ideology borjuis yang usang. 

Relasi antara rakyat kepada pemimpin ini telah secara jernih dipaparkan oleh Kamerad Pannekoek: 

“Parlementerisme merupakan bentuk tipikal yang digunakan sebagai alat oleh para pemimpin, yang mana para pekerja sendiri memainkan peranan yang sangat kecil. Praktik dari bentuk seperti ini bisa dijelaskan sebagai berikut: bahwa representatif, para individu, yang melakukan “pertempuran”. Dengan demikian, rakyat harus diberikan ilusi  bahwa individu atau sekelompok orang yang liyan dari mereka dapat memperjuangkan tuntutan mereka. Sebelumnya kepercayaan bahwa para pemimpin dapat meraih reforma-reforma bagi para pekerja melalui parlemen; banyak dari mereka bahkan mempercayai ilusi bahwa para anggota parlemen ini, dengan cara merubah tata hukum dan peraturan, dapat menghantarkan transisi menuju sosialisme. Sekarang ini, sejak parlementerisme berlaku seperti halnya sebuah elemen yang jujur, telah tersiar argumen bahwa para representatif ini dapat melakukan hal-hal yang besar dalam parlemen bagi tujuan propaganda komunis. Betapa pentingnya peran pemimpin ini ditekankan, dan secara alami para profesional yang berwenang dalam menentukan perpolitikan, entah dalam bentuk topeng demoraktik dari kongres yang membahas dan merumuskan resolusi. Sejarah dari Sosial Demokrasi merupakan sebuah usaha yang sia-sia dalam membuat para anggotanya menentukan politik mereka. Kapanpun para proletariat terseret dalam aksi-aksi parlementer, semua hal yang disebutkan tadi adalah hal yang tak terelakkan, selama rakyat belum menciptakan organ bagi aktivitas mandiri mereka; oleh karenanya, selama itu masih terjadi, revolusi belum sama sekali meletus. Sesegera mungkin ketika rakyat bertindak dengan sendirinya, dan secara konsekuen dapat memutuskan apa yang mereka inginkan, kelemahan dari parlementerisme dapat terlihat sangat nyata. 

“Permasalahan mengenai taktik adalah bagaimana memberangus cara berpikir borjuis tradisional yang menyerap kekuatan dari rakyat proletar; segala sesuatunya yang memperkuat cara berpikir lama itu keliru. Akar paling kuat dari bagian yang sangat mempengaruhi mental ini adalah ketergantungan akan pemimpin, yang mana mereka membiarkan para pemimpin untuk menyelesaikan setiap keputusan dan pertanyaan-pertanyaan secara umum, dan pengendalian dari seluruh kelas merupakan hal yang penting. Cukup jelas bahwa parlementerisme memiliki kecenderungan untuk menghancurkan aktivitas yang penting bagi revolusi. Mau bagaimanapun pidato-pidato elegan yang disampaikan untuk menginspirasi para pekerja untuk melakukan tindakan revolusioner, tindakan revolusioner tidak bersemi dari sekadar kata-kata demikian, namun melalui kebutuhan  yang sulit dan teguh yang tak dapat digantikan dengan pilihan-pilihan lainnya. 

Tuntutan untuk Revolusi

“Revolusi juga menuntut sesuatu yang lebih dari tindakan pertempuran dari rakyat yang akan menggulingkan pemerintahan, dan, yang sebagaimana kita tahu, tidak dikendalikan oleh para pemimpin, melainkan juga impuls yang dirasakan sangat mendalam oleh rakyat. Revolusi menuntut perihal pertanyaan besar mengenai konstruksi sosial dapat ditangani sendiri, bahwa keputusan yang sulit mesti dibuat, bahwa keseluruhan proletariat dapat dipersatukan ke dalam satu impuls yang kreatif; dan hal ini hanya mungkin bila para pelopor dan rakyat mengambil-alih segala sesuatunya dalam kendali mereka—rakyat yang sadar akan kewajiban mereka, yang terus mencari, mengembangkan, bertarung, berusaha, berefleksi, mempertimbangkan, berani, dan mempersatukan semua itu menuju langkah ke depan. Semua ini, bagaimanapun, merupakan kerja yang sulit: jadi, selama proletariat berpikir ada jalan yang lebih mudah, sehingga membiarkan orang lain yang melakukan agitasi dan melalui platform yang lebih tinggi, dengan membuat keputusan, dengan memberikan sinyal kapan waktunya untuk bertindak, dengan membuat peraturan, maka semuanya akan terhenti dan cara berpikir lama kembali tertanam dan kelemahan yang usang ini akan membuat mereka tetap pasif. “

Pekerja Eropa Barat, dan biarlah ini diulang ribuan kali, atau bila diperlukan ratusan ribu atau bahkan jutaan kali diulang—dan siapapun yang tak mempelajari dan melihatnya sejak November 1918, maka mata mereka itu buta—bahwa pekerja Eropa Barat harus bertindak untuk diri mereka sendiri—dalam Serikat Pekerja dan juga secara politis, dan mereka harus membiarkan para pemimpin mereka bertindak, oleh karena para pekerja berdiri sendiri, dan karena tak ada taktik yang paling pintar pun dari para pemimpin dapat membantu mereka. Merekalah yang harus menjadi penggerak terhebatnya. Di sini, bahkan melebih dari Rusia, PEMBEBASAN DARI PEKERJA HARUSLAH MENJADI AKTIVITAS DARI PEKERJA ITU SENDIRI. Oleh karena itulah para kamerad dari Sayap Kiri dalam menyampaikan pesannya pada Kamerad Jerman: jangan berpartisipasi dalam pemilihan dan memboikot parlemen—secara politik kalian harus bertindak untuk segala sesuatunya sendiri—kalian tidak akan menang bila tidak melakukan hal demikian terus-menerus selama dua, lima, ataupun sepuluh tahun; bila kalian tidak melatih diri masing-masing, antar kelompok, dari kota ke kota, dari provinsi ke provinsi, dan ke seluruh negeri, sebagai sebuah partai, sebuah serikat; sebagai dewan industrial, sebagai rakyat, dan sebagai kelas. Kalian tidak akan menang bila tidak melalui pertempuran dan latihan yang tak henti-hentinya, melalui kekalahan, barulah kalian kemudian dapat maju ke tahap berikutnya, mayoritas besar dari kalian, ketika kalian mampu melakukan semua ini, dan ketika pada akhirnya, melalui se semua pembelajaran ini, maka kalian membentuk persatuan rakyat yang terpadu. 

Dan oleh karena itulah para kamerad KAPD benar dalam posisi mereka, sangatlah benar—sejarah menuntut hal tersebut pada mereka—ketika mereka memisahkan diri, untuk membelah diri dari Serikat Pekerja; sebagaimana hal ini melingkupi seluruh pertanyaan politis, ada kebutuhan yang mendesak untuk bertempur, memberi contoh, dan menghantarkan semuanya. 

Sebuah Contoh Yang Dibutuhkan

Namun para kamerad dari Sayap Kiri ini, KAPD, dapat membuat kesalahan yang fatal bila saja mereka hanya melakukan pidato-pidato untuk menyebarluaskannya. Di sini, dalam hal partai, lebih membutuhkan contoh ketika liga Spartakus, atau Spartakus Zentrale, menolak untuk membela propaganda mereka ini. Karena apa yang benar-benar dibutuhkan oleh para budak Jerman, semua pekerja di Eropa Barat, adalah sebuah contoh. Di Negara para budak politik ini, dan negeri-negeri yang merupakan subyek bagi Dunia Eropa Barat, harus ada sebuah kelompok yang dapat memberikan contoh para pejuang bebas tanpa pemimpin, yaitu para pejuang tanpa pemimpin dari tipe lama—yang tak mempunyai anggota di parlemen. 

Dan sekali lagi, semua ini semestinya, terjadi bukan karena hal ini indah, bagus, atau heroik, melainkan karena para proletariat Jerman dan Eropa Barat berdiri sendirian dalam pertempuran bengis ini, tanpa bantuan dari kelas lain, karena kecerdasan dari para pemimpin sudah tidak berfaedah lagi, karena hanya satu yang diperlukan, yaitu keinginan dan keteguhan dari rakyat, laki-laki untuk laki-laki, dan sama halnya juga dengan perempuan, juga dengan rakyat secara keseluruhannya. 

Untuk motif yang lebih tinggi ini dan karena taktik oposisi ini, aksi-aksi parlementer, hanya dapat melemahkan tujuan yang lebih tinggi ini, sesungguhnya lebih tinggi dari keuntungan kecil yang didapat dari propaganda parlementer, dan untuk motif yang lebih tinggi ini Sayap Kiri menolak parlementerisme. 

Anda berkata bila saja Kamerad Liebknecht masih hidup, Ia akan membuat keajaiban di Reichstag. Kami meragukannya. Secara politis di sana ia tidak dapat melakukan maneuver, karena semua partai borjuis melawan kami dalam satu front bersama. Dan justru dapat memenangkan rakyat di luar lebih baik ketimbang di dalam parlemen. Di sisi lain, rakyat, dalam pengertian yang luas, akan membiarkan segala sesuatunya terjadi melalui pidato-pidatonya, agar tindakan-tindakannya di parlemen akan mempunyai efek yang lebih. (3)

 

Jumlah Besar Yang Tak Ada Gunanya

Benar bahwa kerja-kerja yang dianjurkan oleh Sayap Kiri ini akan membutuhkan rentang waktu tahunan, dan orang-orang tersebut yang karena sesuatu alasan menginginkan  hasil sesegera mungkin, dengan jumlah yang banyak anggota serta pemilihnya, partai besar, dan sebuah kekuatan internasional yang besar (yang kelihatannya besar!!), justru malah akan menunggu dalam waktu yang sangat lama. Mereka yang menyadari bahwa kemenangan revolusi Jerman dan Eropa Barat hanya dapat hadir bila, sejumlah besar rakyat dan pekerja mempercayai diri mereka sendiri untuk melakukan segala sesuatunya, akan puas dengan taktik semacam ini. 

Untuk Jerman dan Eropa Barat hanya taktik inilah yang paling memungkinkan. Hal ini juga berlaku untuk Inggris. 

Kamerad, apakah Anda paham mengenai individualism borjuis di Inggris, kebebasan borjuisnya, demokrasi parlementernya, seiring berkembangnya mereka selama enak atau abad? Apakah Anda benar-benar mengerti mereka? Apakah Anda tahu betapa berbedanya mereka dengan kondisi di Negara Anda? Apakah Anda tahu betapa mengakarnya ide-ide seperti ini di setiap orang, juga pada para individu proletariat Inggris dan koloninya? Apakah Anda tahu betapa luas peran tersebut telah berkembang? Apakah Anda tahu betapa umum hal tersebut telah tersebar? Dalam kehidupan sosial dan personal? Saya pikir tidak ada satupun orang Rusia, salah satu penduduk Eropa Timur yang memahami mereka. Bila saja Anda tahu mereka, seharusnya Anda akan bersukacita ketika mereka memisahkan diri dengan formasi politik terbesar dari kapitalisme dunia. 

Bila ini dilakukan dengan kesadaran penuh, hal ini menuntut pikiran yang revolusioner, sehebat mereka yang dapat memisahkan diri dengan Tzarisme. Perpecahan ini dengan keseluruhan dari demokrasi Inggris mengkonstitusikan sebuah era bagi revolusi di Inggris. 

Dan ini dilakukan, harus dilakukan di Inggris, dengan sejarahnya yang panjang, tradisinya, dan kekuatannya; mesti dilakukan dengan keteguhan tujuan yang sesungguhnya. Oleh karena proletariat Inggris memiliki kekuatan yang hebat (secara potensi, mereka memiliki kekuatan yang terbesar di bumi), mereka beroposisi terhadap kaum borjuis terkuat di bumi ini, dan dengan satu penolakan yang telak terhadap demokrasi Inggris, meski revolusi belum terjadi di sana. 

 

Itulah apa yang dilakukan oleh pelopor mereka, seperti di Jerman, KAPD. Dan kenapa mereka melakukannya? Karena mereka tahu kalau mereka juga berdiri sendirian dan bahwa tak ada satu kelas pun di Inggris akan membantu mereka dan oleh karena alasan inilah proletariat itu sendiri dan bukannya para pemimpin, harus bertarung dan menang di sana. (4)

 

Sebuah Hari Besar

Waktu itu adalah hari yang bersejarah, Kamerad, ketika hari-hari di bulan Juni ini Partai Komunis pertama dibentuk di London, dan partai ini menolak seluruh struktur dan aparatus pemerintah yang telah berlangsung tujuh ratus tahun lamanya. Saya bahkan berharap Marx dan Engels dapat berada di sana. Saya percaya mereka akan merasakan kesukacitaan yang besar ketika melihat bagaimana para pekerja Inggris menolak Negara Inggris, percontohan dari Negara di seluruh dunia, dan yang selama berabad-abad telah menjadi pusat dan benteng bagi kapitalisme dunia dan telah menguasai sepertiga dari kemanusiaan; bagaimana mereka menolaknya dan parlemennya, meskipun baru sekadar teori. 

Taktik ini semakin penting bagi Inggris karena kapitalisme Inggris mendukung kapitalisme di Negara-negara lain, dan tak akan sungkan-sungkan dalam memanggil alat-alat pembantunya dari seluruh dunia melawan musuh asing dan proletariatnya. Oleh karena itu, perjuangan proletariat Inggris adalah perjuangan melawan kapitalisme dunia. Alasannya semakin jelas bagi kaum Komunis Inggris untuk memberikan contoh yang lebih tinggi dan brilian. Untuk membuat contoh perjuangan bagi proletariat dunia dan untuk memperkuatnya dengan membuat percontohan. (5)

Dengan demikian, dimanapun itu harus ada sekelompok orang yang akan menerima konsekuensinya; kelompok seperti itu merupakan garam bagi kemanusiaan. 

Di sini, bagaimanapun, setelah pembelaan teoritis anti-imperialisme ini, saya harus menjawab dengan detil mengenai pembelaanmu terhadap parlementerisme. Anda membelanya (dari hal 36 sampai 68), untuk Inggris dan Jerman. Argumentasinya, bagaimanapun, hanya dapat berlaku bagi Rusia (dan pada sebagian kecil Negara Eropa Timur lainnya), bukan untuk Eropa Barat. Di situlah, sebagaimana yang telah saya sebutkan sebelumnya, terletak kekeliruan Anda. Yang merubah Anda dari seorang pemimpin marxis menjadi seorang pemimpin oportunis. Hal ini menyebabkan Anda dan para marxis, para pemimpin radikal di Rusia, dan mungkin beberapa Negara Eropa Timur kembali tenggelam dalam oportunisme bila mempertimbangkan keadaan di Eropa Barat. Dan bila saja taktik yang Anda ajukan diterima di sini, maka hal ini akan menggiring keseluruhan elemen di Barat menuju keruntuhan. 

Kamerad, mengenai argumentasi Anda di halaman 36 sampai dengan 68, secarik ingatan secara konstan hadir kembali pada saya. 

 

Di antara Para Patriot Sosial

Saya sedang melihat diri saya pada sebuah kongres Partai Sosial Patriotik yang sudah uzur di Belanda, mendengarkan ceramah dari Troelstra—sebuah ceramah dimana ia menjelaskan manfaat yang besar dari kebijakan-kebijakan reformis bagi para pekerja, ia ceramah pada pekerja yang belum tergolong sosial-demokrat, yang akan dimenangkan dengan cara kompromi; ia berbicara tentang aliansi-aliansi yang harus dibuat (aliansi yang bersifat provisional, tentunya!) dengan partai-partai para pekerja ini, dan perpecahan di dalam dan dengan partai-partai borjuis, yang mana disarankan akan menjadi alat kami. Dalam cara yang hampir mirip, atau bahkan sangat mirip kata-katanya dengan Anda, Kamerad Lenin, ketika Anda berbicara untuk kami orang-orang Eropa Barat!

Dan saya ingat bagaimana saya duduk di sana, jauh di aula belakang; kami para marxis, berjumlah sedikit—hanya empat atau lima. Henriete Roland Holst, Pannekoek, dan yang lainnya. Troelsta berbicara dengan persuasif dan meyakinkan, seperti Anda, Kamerad. Dan saya ingat ketika itu, di tengah tepukan tangan bergemuruh, setelah rincian penjelasan reformis yang brilian dan pada saat yang bersamaan merupakan cercaan terhadap marxisme, para pekerja di aula tersebut melihat para “idiot” dan “pantat” juga “kekanak-kanakan dan bodoh”, nama-nama yang diberikan oleh Troelstra pada kami saat itu—mirip sekali seperti yang Anda lakukan kepada kami sekarang ini. Bagi semuanya, mungkin hal ini sama saja pada saat Kongres Internasional di Moskow, ketika Anda berbicara melawan para marxis “kiri”. Dan kata-katanya—seperti kata-kata Anda, Kamerad—sungguh meyakinkan dan juga sangat logis. Dalam kungkungan metodenya, pada waktu itu, saya berkata pada diri saya sendiri, ya dia benar. 

Biasanya, sayalah yang berbicara terhadap oposisi (sampai pada tahun 1909, ketika kami dipecat). Haruskah saya beritahu Anda apa saya lakukan, ketika saya mulai meragukan diri saya? Saya memiliki alat yang tidak pernah gagal: itu adalah sebuah peringatan dari Program Partai: 

“Bila saja Anda bertindak dan berbicara dengan cara yang dapat membuat kesadaran kelas pekerja menjadi kuat dan bangkit.”

Lalu kemudian saya bertanya pada diri saya sendiri: apakah kesadaran kelas pekerja bangkit atau tidak bila ia berbicara? Dan saya pun akhirnya paham bahwa ini bukanlah permasalahannya, dan oleh karena itu saya memang benar. 

Hal yang sama berlaku ketika membaca brosur Anda. Saya mendengar argumen oportunis Anda perihal kerjasama dengan partai-partai non-komunis, dengan elemen borjuis, untuk berkompromi. Dan saya pun terbawa. Segala sesuatunya tampak sangat brilian, tepat dan jelas. Dan juga sangat logis. Setelah itu, saya mulai mempertimbangkannya, seperti kemarin-kemarin, satu frasa yang saya buat di waktu yang lalu untuk kampanye komunis oportunis. Bisa dibaca sebagai berikut: 

Itukah yang dikatakan oleh Kamerad di sana perihal sesuatu yang dapat memperkuat keinginan rakyat untuk bertindak, bagi revolusi, bagi revolusi yang sesungguhnya di Eropa Barat—ya atau tidak?

Dan bila membandingkannya dengan brosur Anda, kepala dan hati saya akan menjawabnya: Tidak. Dari situ saya langsung paham, sebagaimana ketika seseorang mendapatkan suatu pencerahan secara tiba-tiba, bahwa Anda itu keliru. 

Saya dapat merekomendasikan metode ini pada kamerad dari Sayap Kiri. Kapan pun Anda ingin mengetahuinya, Kamerad, dalam perjuangan-perjuangan sulit di depan kami, melawan setiap oportunis di seluruh Negara (di sini di Belanda mereka telah melakukannya selama tiga tahun) perihal apakah Anda benar atau keliru, tanyakanlah pertanyaan ini pada diri Anda!

Tiga Argumen Lenin

Perihal apa yang Anda tolak soal posisi kami, Kamerad, Anda hanya memakai tiga argumen, yang terus-menerus diulang di dalam brosur Anda, yang Anda lakukan secara bersamaan maupun terpisah. 

 

Tiga poin tersebut adalah: 

  1. Manfaat dari propaganda parlementer untuk memenangkan pekerja dan elemen borjuis kecil ke pihak kita. 
  2. Manfaat dari aksi parlementer untuk menggunakan “perpecahan” antar partai-partai, dan untuk berkompromi dengan sebagian dari mereka. 
  3. Contohnya Rusia, di mana propaganda dan kompromi semacam ini bekerja dengan sangat baik. 

 

Seterusnya Anda tidak punya argumen lain; Oleh karenanya saya akan membalasnya. 

Dimulai dengan argumen pertama Anda perihal propaganda di parlemen. Argumen yang hampir sama sekali tidak berguna, apalagi kepada para pekerja non-komunis, yaitu pada sosial-demokrat Kristen dan elemen-elemen borjuis yang dalam aturan mereka sendiri, tidak akan membaca satu kata pun dari terbitan-terbitan mengenai ceramah parlemen kita.

Seringkali ceramah-ceramah ini sangatlah tumpul. Dengan melakukan cara-cara seperti demikian, maka kami takkan mencapai apapun. Kemungkinan kami untuk menjangkau para pekerja adalah melalui pertemuan, brosur, dan Koran. 

 

Tindakan Berbicara Lebih Lantang Ketimbang Kata-kata

Kami, bagaimanapun (Saya sering berbicara atas nama KAPD), seringkali menjangkau mereka melalui tindakan (kami berbicara pada masa revolusi) di setiap kota-kota besar dan pedesaan dimana kami melakukan aksi. Mereka melihat kami mogok, pertempuran jalanan dan pertempuran konsil kami. Mereka mendengar semboyan-semboyan kami. Mereka melihat kemana kami mengarah. Inilah propaganda terbaik dan yang paling meyakinkan. Aksi-aksi semacam ini tidak dilakukan di dalam parlemen!

Dengan demikian, menurut kami, para pekerja non-komunis, petani kecil dan kaum borjuis, dapat dijangkau juga tanpa menggunakan tindakan parlementer. D

Di satu bagian khusus dari brosur Anda perihal Infantile Disorder*, oleh karenanya mesti dibantah; di situ terlihat bagaimana Anda telah tergiring oleh oportunisme, Kamerad. 

Di halaman 52 Anda menulis bahwa pada faktanya pekerja Jerman bergabung dengan rakyat untuk terjun di dalam Partai Independen dan bukan Partai Komunis, hal ini merupakan karena tindak tanduk Partai Independen di dalam parlemen. Rakyat pekerja Jerman, oleh karenanya, dapat dengan mudah dikonversikan melalui kematian dua Kamerad kami, Liebknecht dan Rosa Luxemburg, dengan melaksanakan pemogokan-pemogokan yang bertujuan serta pertempuran jalanan kaum komunis. Ceramah dari Kamerad Levi yang belum tersampaikan di parlemen! Andaikan saja ia telah melakukannya, maka rakyat pekerja akan berpihak pada kita, dan bukan pada Partai Independen yang plin plan itu! Tidak, Kamerad, ini bukanlah persoalannya. Mereka plin plan, pertama-tama, karena mereka takut pada yang berpendirian teguh pada revolusi. Oleh karena transisi dari perbudakan menuju kebebasan (tidak?) terletak pada keragu-raguan. 

Hati-hati, Kamerad, lihatlah bagaimana oportunisme telah menggiring Anda. 

Argumen pertama Anda itu sungguh tidak penting.

Dan bila kami mempertimbangkan aksi parlementer (dalam revolusi, di Jerman dan Inggris juga di seluruh Eropa Barat) memperkuat ide bahwa para pemimpin pekerja yang akan melakukan segala sesuatunya untuk mereka, dan merontokkan ide bahwa merekalah yang seharusnya menentukan hal-hal tersebut, yang kami pahami adalah argumen ini sungguh tak ada faedahnya sama sekali, justru malah sangat berbahaya. 

Argumen kedua: mengenai manfaat dari aksi parlementer (pada periode revolusioner) untuk mengambil kesempatan ketika terjadi perpecahan antar partai dan untuk berkompromi dengan sebagian  dari mereka. 

 

Sebuah Tugas Yang Tak Sesuai

Untuk membantah argumen ini (khususnya bagi Inggris, jerman, serta di seluruh Eropa Barat), Saya merasa perlu untuk membahasnya lebih detil ketimbang yang pertama. Sungguh tidak sesuai menurut saya, Kamerad, bahwa saya harus melakukan hal ini kepada Anda. Seluruh pertanyaan mengenai oportunisme revolusioner ini, karena ini bukanlah permasalahan reformis lagi, namun oportunisme revolusioner merupakan sebuah pertanyaan yang vital, secara literal merupakan pertanyaan tentang hidup dan mati bagi kami di Eropa Barat. Pertanyaan ini sendiri sebenarnya cukup mudah untuk dibantah. Kami telah membantah argumen semacam ini ribuan kali terhadap Troelsta, Henderson, Bernstein, Legien, Renaudel, Van der Velde, dsb, serta seluruh kaum patriot sosial telah terbiasa dengan bantahan kami. Seperti halnya Kautsky, ketika ia masih menjadi dirinya sendiri, juga telah membantahnya. Ini merupakan argumen terbaik bagi kaum reformis. Tak terpikir bagi kami untuk menggunakannya pada anda. Sekarang ini kami merasa kami harus melakukannya. 

Mari kita lanjutkan: manfaat dari mengambil keuntungan dari perpecahan partai-partai merupakan hal yang sangat tidak signifikan, karena pengalaman bertahun-tahun telah membuktikan bahwa memanfaatkan perpecahan semacam ini sungguh tidak signifikan. Antara partai-partai borjuis besar dan kecil. Di Eropa Barat, di Jerman dan Inggris. Hal ini tidak terhitung semenjak revolusi. Hal tersebut telah terjadi jauh sebelumnya, semenjak periode evolusi yang damai. Setiap partai, juga termasuk kaum borjuis kecil dan petani kecil, telah BERTENTANGAN dengan pekerja semenjak lama, dan diantara mereka sendiri permasalahan soal pekerja (dan secara konsekuen di hampir setiap poin), telah menjadi sesuatu yang tidak penting bahkan hampir menghilang.  

Hal ini merupakan fakta yang sudah tidak dapat dipungkiri, secara teoritis dan praktik, di Eropa Barat, seperti halnya di Inggris dan Jerman. 

Secara teoritik, hal ini disebabkan karena kapital telah terkonsentrasi di perbankan, perkreditan, dan monopoli-monopoli dalam tingkatan yang luas. 

Di Eropa Barat, khususnya di Inggris dan Jerman, bank-bank, perkreditan, dan kartel-kartel telah terasimilasi ke hampir seluruh kapital dalam setiap industri, perdagangan, transportasi, dan pada juga pada agrikultur. Keseluruhan industri, termasuk industri skala kecil, keseluruhan bisnis transportasi, usaha kecil, perdagangan kecil dan besar, pertanian kecil dan besar sebagai akibatnya menjadi sangat tergantung pada kapital besar. Mereka telah menggabungkannya. 

Kamerad Lenin mengatakan bahwa perdagangan, transportasi, industri, dan pertanian skala kecil bergesekan di antara kapital dan pekerja. Hal ini keliru. Dulu di Rusia memang demikian, seperti halnya dulu di sini. Di Eropa Barat, di Jerman dan Inggris, mereka berkembang menjadi besar dan sangatlah bergantung pada modal besar sehingga mereka tak lagi bergesekan. Para pemilik toko kecil, para industrialis kecil, pedagang kecil, secara absolut berada di bawah kendali perkreditan, perbankan, dan monopoli kekuatan besar. Melalui inilah mereka mendapatkan kebutuhan dan pinjaman mereka. Bahkan petani kecil, melalui kooperatif dan pegadaian sangat bergantung pada perkreditan, perbankan, dan monopoli lainnya. 

Kamerad, argumen pertama saya ini, argumentasi dari “Sayap Kiri”, merupakan argumen yang paling penting dari yang lain. Keseluruhan taktik Eropa dan Amerika bergantung pada ini. 

Elemen-elemen mereka ini terdiri dari apa, Kamerad, lapisan bawah ini yang berdiri dekat sekali dengan kaum proletar? Para pemilik toko, pengrajin, pejabat rendahan, karyawan, dan para petani kecil. 

Mari kita simak apa sebenarnya ini di Eropa Barat! Coba ikuti saya, Kamerad. Tidak hanya di toko besar—di sana ketergantungan terhadap kapital merupakan permasalahan haluan—tapi juga di kawasan miskin dan proletar. Lihatlah sekeliling anda. Apa yang anda lihat? Segala sesuatunya seperti kebutuhan pokok, pakaian, alat-alat, dan bahan bakar dsb bukan hanya produk dari industri besar, namun seringkali semua ini berasal dari perkreditan. Dan bukan hanya di kota-kota besar, tapi juga di daerah pedesaan. Para pemilik toko kecil tidak lain adalah penjaga toko bagi kapital besar. Bahwa kapital perbankanlah yang mengatur pabrik-pabrik besar dan perkreditan. 

Lihatlah di tempat kerja para pengrajin, di desa maupun di kota. Bahan-bahan dasar materialnya, seperti metal, kulit, kayu, dsb didatangkan dari kapital besar, seringkali malah berasal dari bentuk monopoli yang lebih besar, seperti halnya perbankan. Meskipun pemasok mereka hanya datang dari para kapitalis kecil, semua ini bergantung pada kapital perbankan. 

Lalu bagaimana dengan pejabat dan pegawai rendahan? Sejumlah besar mereka di Eropa barat merupakan tenaga kerja dari kapital besar, Negara, perkotaannya, dan juga bank-banknya. Persentase dari pejabat dan pegawai ini hampir sama dengan kaum proletar yang keduanya sama-sama bergantung, secara langsung maupun tidak, pada kapital besar merupakan hal yang sungguh kuat di Eropa Barat. Di Jerman dan Inggris, seperti halnya di Amerika Serikat dan koloni-koloni Inggris, hal ini sungguh besar pengaruhnya. 

Begipula dengan permasalahan kepentingan dari orang-orang dari lapisan ini sama haluannya dengan kapital besar, yaitu bank-bank. 

Saya sudah berurusan dengan petani-petani miskin, dan kami telah melihat bahwa dari waktu  ke waktu sulit untuk membuat mereka berpihak pada Komunisme. Oleh karena alasan yang telah disebut sebelumya dan juga karena mereka ini sangat bergantung pada kapital besar agar guna mendapat pasokan peralatan, kebutuhan pokok, dan pinjaman. 

 

Apa Yang Sudah Dibuktikan, Kamerad?

Bahwa masyarakat Eropa Barat modern (serta Amerika) dan Negara telah menjadi SATU kesatuan, terorganisir secara keseluruhan, yang sepenuhnya dikontrol, digerakan dan diatur oleh kapital perbankan. Bahwa masyarakat di sini merupakan suatu badan regulasi, diatur secara kapitalistik, segala sesuatunya diatur secara demikian. Bahwa kapital perbankan merupakan darahnya, mengalir melalui seluruh tubuh, dan memberi asupan ke seluruh cabangnya. Bahwa tubuh ini merupakan satu kesatuan dan kapital membuat tubuh ini menjadi subur dan kuat, dan oleh karena itu para anggotanya akan membelanya sampai akhir—semuanya terkecuali para proletariat yang menghasilkan darah ini: nilai surplus. 

Melalui ketergantungan setiap kelas kepada kapital perbankan dan melalui kekuatan yang besar dari kapital perbankan, hampir setiap kelas menolak revolusi, oleh karena itu proletariat berdiri sendiri. 

Dan sebagaimana sifatnya perbankan kapital itu sendiri sebagai kekuatan yang elastis dan lentur di seluruh dunia, dan dengan demikian meningkatkan kekuatannya ribuan kali melalui perkreditan, ia dapat mempertahankan dan memelihara kapitalisme dan Negara kapitalis. Bahkan setelah perang yang buruk ini, setelah kehilangan ribuan milyar, dan di tengah kondisi yang mana mereka terlihat bankrut menurut kita. 

Dan melalui inilah, dengan kekuatan lebih, mereka mengumpulkan seluruh kelas di bawah mereka, mengkombinasikan mereka ke dalam satu kesatuan, melawan proletariat. Kekuatan dan kelenturannya serta persatuan dari kelas-kelas yang berada di bawahnya sungguh besar, sehingga besar kemungkinan mereka akan terus bertahan lama bahkan setelah revolusi terjadi. 

 

Penyebab Tertundanya Revolusi

Memang benar bahwa kapital telah menjadi cukup lemah. Krisis telah datang dan bersamaan dengan itu juga: revolusi. Dan saya percaya bahwa revolusi akan menang. Tapi ada dua hal yang membuat kapitalisme masih sangat kuat: yaitu perbudakan spiritual dari rakyat dan perbankan kapital. 

Oleh karena itu, taktik kami harus didasari atas dua kekuatan ini. 

Dan tak ada cara lain mengenai bagaimana perbankan kapital yang terorganisir ini menggiring seluruh kelas melawan revolusi. Ini berurusan dengan jumlah besar dari kaum proletarnya. Seluruh kelas berpikir bahwa bila saja mereka dapat membujuk pekerja (di Jerman sendiri terdapat hampir 20 juta orang) untuk bekerja selama 10, 12, sampai 14 jam per harinya, sehingga ada jalan keluar dari krisis. Oleh karena alasan inilah mereka berdampingan. 

Inilah kondisi ekonomi dari Eropa Barat. 

Di Rusia, perbankan kapital belum memiliki kekuatan seperti ini, sehingga di sana kaum borjuis dan kelas bawah tidak bersatu. Sebagai akibatnya, perpecahan yang sesungguhnya terjadi di antara mereka. Dan di sana proletariat tidak berdiri sendirian. 

Kondisi ekonomi seperti ini menentukan kondisi politik. Melalui cara inilah kelas-kelas di Eropa Barat (sebagaimana mereka adalah budak-budak yang ketergantungan) memilih majikan mereka, untuk partai-partai besar kapitalis, dan membuat seluruh kelas menjadi bagian dari mereka. Di Inggris dan Jerman, di Eropa Barat, elemen-elemen seperti ini hampir tidak mempunyai partai merka sendiri. 

Segala sesuatu yang disebut tadi sungguh kuat sebelum revolusi dan sebelum perang. Sekarang ini ketika perang terjadi segala sesuatunya menjadi menegang ke tingkatan yang cukup luas—melalui nasionalisme dan kauvisnime, khususnya melalui monopoli sistem kredit yang meluas dari setiap kekuatan ekonomi. Melalui revolusi, bagaimanapun, kecenderungan ini—persatuan dari setiap partai borjuis dengan seluruh elemen borjuis kecil dan petani miskin—kembali menguat lagi. 

Revolusi Rusia bukanlah hal yang sia-sia! Sekarang ini dan dimanapun itu kami menjadi paham perihal apa yang harus kami hadapi. 

Dengan demikian di Eropa Barat, khususnya di Inggris dan Jerman, borjuis besar dan petani kaya, kelas menengah dan petani, borjuis tingkat bawah dan petani kecil, semuanya ini bersatu melawan pekerja. Hal ini dilakukan lewat monopoli, bank, perkreditan; melalui imperialism, perang dan revolusi. (6) Dan sebagaimana pertanyaan perihal pekerja dapat meliputi segala sesuatunya, maka mereka juga menyatu dalam seluruh pertanyaan. 

Di sini, Kamerad, saya harus mengulang pernyataan yang sama (di bagian pertama) perihal pertanyaan mengenai petani. Saya cukup mengenali otak-otak kecil yang berada di dalam partai kami, yaitu kurangnya kekuatan mereka di dalam mendasari taktik atas satu garis umum yang hebat. Sebagai akibatnya mereka mendasari taktik atas hal-hal yang remeh, bahwa otak-otak kecil ini akan menggarisbawahi lapisan-lapisan tak penting dari setiap elemen, yang bahkan belum berpadu dalam satu bendera kapital besar. 

Saya bukannya meniadakan elemen-elemen tersebut, namun saya bersiteguh bahwa kebenaran utama dan kecenderungan yang paling umum di Eropa Barat adalah mereka semua berada di bawah bendera kapital besar. Dan dari kebenaran utama ini kita harus mendasari taktik kita!

Saya juga tidak meniadakan kebenaran bahwa aka nada “perpecahan”. Saya hanya melihat kecenderungan umumnya adalah seperti apa dan akan bagaimana, ketika revolusi telah terjadi: persatuan dari setiap kelas-kelas tersebut. Dan saya mengatakannya untuk para pekerja Eropa Barat, bahwa lebih baik untuk memberikan perhatian mereka pada persatuan ini ketimbang pada perpecahan. Oleh karena mereka sendirilah yang harus membuat revolusi dan bukan para pemimpin mereka atau Anggota Parlemen. 

Saya juga tidak mengatakan bahwa (sebagaimana para otak kecil akan memelintir kata-kata saya) kepentingan utama dari kelas-kelas ini sama dengan kepentingan dari kapital besar. Saya juga mengerti bahwa mereka tertindas oleh kapital besar. 

Apa yang saya ingin katakan dapat disimpulkan sebagai berikut: 

Kelas-kelas tersebut merapat lebih dekat dengan kapital, karena mereka paham mengenai revolusi proletarian yang akan datang. 

Di Eropa Barat dominasi kapital berarti sama saja dengan jaminan akan eksistensi, kemungkinan dan kepercayaan bahwa posisi mereka akan membaik. Sekarang ini mereka terancam dengan kekacauan dan revolusi, yang dalam waktu dekat ini mungkin saja akan jauh lebih buruk ketimbang kekacauan. Inilah alasan mengapa mereka berdiri di samping kapital, berupaya untuk membersihkan kekacauan dengan setiap cara: untuk menyelamatkan produksi, untuk menggerakan pekerja agar mereka bekerja lebih lama, dan untuk bertahan di masa kemelaratan secara sabar. Bagi mereka, revolusi proletarian di Eropa Barat sama saja dengan keruntuhan dari tatanan, dari setiap jaminan akan eksistensi, biarpun kedua hal tersebut sebenarnya tidak pernah mencukupi mereka. Oleh Karena alasan inilah mereka mendukung kapital besar, dan akan terus melanjutkannya dalam waktu yang lama, khususnya selama revolusi terjadi. 

Setiap Kelas Melawan Proletariat

Pada akhirnya saya merasa harus menunjukan bahwa apa yang telah saya katakan juga diterapkan pada taktik pada awal dan selama terjadinya revolusi. Saya mengetahui bahwa ketika kita berada pada akhir dari revolusi, ketika kemenangan telah mendekat dan kapitalisme telah luluh lantak, kelas-kelas ini akan datang pada kami. Namun kita harus menentukan taktik kita tidak hanya menuju akhir dari revolusi, namun harus ditentukan selama awal dan ketika revolusi terjadi. 

Oleh karena itu, secara teoritik, segala sesuatunya harus diperlakukan seperti yang disebut di atas. 

Secara teoritik kelas-kelas ini harus bekerjasama. 

Secara teoritik hal ini merupakan fakta yang sudah ditentukan, begitupula dalam aspek praktiknya. 

Hal ini dapat dibuktikan sebagai berikut:

Selama bertahun-tahun  lamanya seluruh kaum borjuis dan seluruh partainya di Eropa Barat, begitu juga dengan mereka yang termasuk di dalam golongan petani kecil dan borjuis menengah, tak pernah melakukan apapun pada pekerja. Dan semua elemen tersebut memusuhi gerakan pekerja. Mereka mendukung imperialisme dan perang. 

Sudah bertahun-tahun lamanya belum pernah ada sebuah partai di Inggris, Jerman, dan Eropa Barat yang mendukung para pekerja. Seluruh partai ini memusuhi mereka di dalam setiap hal. (7)

Tak pernah ada perundangan-undangan tenaga kerja yang baru. Kondisinya justru memburuk. Diterapkan undang-undang yang melarang pemogokan. Bahkan pajak yang lebih tinggi diberlakukan. 

Imperialism, kolonisasi, marinisme, dan militerisme didukung oleh setiap kaum borjuis, termasuk partai-partai borjuis kecil. Perbedaan antara kaum liberal dan agamis, konservatif dan progresif, borjuis kecil dan besar, menjadi hilang. 

Segala sesuatu yang dikatakan oleh kaum patriot-sosial dan reformis, mengenai perbedaan antara partai, perpecahan antara mereka, merupakan sebuah kebohongan. Dan semua ini sekarang dihantarkan oleh anda, Kamerad Lenin! Hal ini merupakan kebohongan di setiap Negara di Eropa Barat. Hal ini telah terbukti jelas pada Juli-Agustus 1914. 

Pada waktu itu mereka semua menjadi satu. Dan revolusi telah membuat mereka menjadi kesatuan bahkan secara praktik. Untuk melawan revolusi dan sebagai akibatnya yaitu untuk melawan pekerja, oleh karena hanya dengan revolusi barulah pekerja dapat merubah kehidupan setiap pekerja. Oleh karena hal inilah mereka bersatu untuk melawan revolusi tanpa ada perpecahan sedikitpun. 

Dan selama perang, krisis dan revolusi terjadi, setiap pertanyaan politis  maupun sosial menjadi terhubung dengan pertanyaan mengenai revolusi. Kelas-kelas di Eropa Barat ini berdamping bersama bila perihal semua pertanyaan tersebut, mereka semua memusuhi proletariat. 

Singkatnya: badan perkreditan, monopoli-monopoli, bank besar, imperialism, perang, revolusi, dalam prakteknya menyatu bersama menjadi satu kelas meliputi seluruh kalangan di Eropa Barat. Dari partai borjuis besar maupun kecil memusuhi para pekerja. (8)

Secara teoritik maupun praktik, oleh karena itu, yang disebut di atas merupakan fakta yang telah ditetapkan. Dalam revolusi Eropa Barat dan khususnya Inggris dan Jerman, tak ada perpecahan yang cukup penting di antara kelas-kelas tersebut. 

Di sini saya harus menambah sesuatu yang lebih personal. Pada hal 40 dan 41 anda mengkritisi Biro Amsterdam. Anda mengutip tesis dari biro tersebut. Apa yang anda katakana perihal hal tersebut sungguh keliru—semuanya. Namun anda juga mengatakan bahwa Komisi Amsterdam, sebelum mereka mengutuk parlementerisme, mereka harus memberikan sebuah analisis mengenai relasi kelas dan partai-partai politik, untuk memperkuat bantahan terhadap parlementerisme. Maaf, Kamerad, saya pikir ini bukanlah tugas dari komisi tersebut. Untuk hal tersebut dan bagaimana mereka mendasari tesis mereka, adalah untuk memahami bahwa setiap partai borjuis yang ada di parlemen maupun yang di luar, selama ini, memusuhi para pekerja. Dan antar partai-partai ini tidak memperlihatkan adanya perpecahan sedikitpun, semua ini telah diketahui sejak lama, dan merupakan sebuah fakta yang sudah jelas bagi para marxis. Di Eropa Barat kami tidak butuh untuk melakukan analisa seperti yang anda anjurkan. 

Dari sisi yang berlawanan, bila mempertimbangkan upaya anda untuk melakukan kompromi dan aliansi dengan parlemen, yang akan menghantar kami pada oportunisme, hal seperti ini justru menjadi tugas anda untuk memaparkan bila memang ada terjadi perpecahan yang cukup penting antara partai borjuis. 

Anda berupaya untuk memandu kami, di sini di Eropa Barat, untuk melakukan kompromi. Apa yang tak dapat dicapai oleh Troelsta, Schidemann, Turati, dkk pada tahap evolusi, itulah yang anda harapkan untuk dilakukan selama revolusi. Oleh karena itu, hal ini menjadi tanggung jawab anda untuk membuktikan bahwa hal tersebut dapat dilakukan. 

Kekuatan Kapitalis Yang Antagonis Bersatu Untuk Mengalahkan Revolusi

Dan untuk memahami hal ini contoh Rusia sama sekali tidak membantu; namun akan cukup mudah bila menilainya dari contoh-contoh yang sudah ada di Eropa Barat. Tugas yang anda lakukan perihal ini anda lakukan dengan cara yang cukup buruk. Tidak heran, oleh karena itu, anda senantiasa secara eksklusif merujuk pada pengalaman Rusia, sebuah negeri yang masih terbelakang, yang merupakan kebalikan dari Eropa Barat dalam hari-hari modernnya belakangan ini. 

Di keseluruhan buku kecil tersebut, pada bagian yang mempertanyakan perihal taktik yang paling mendasar, contoh mengenai Rusia diterima. Oleh karena itu saya akan berupaya memaparkannya lebih jauh. Bahwa saya menemukan dua contoh di Eropa Barat, pemberontakan Kapp di Jerman, dan pemerintahan Llyod George-Churchill di Inggris, dengan Asquith sebagai penentangnya. 

Memang contohnya cukup sedikit dan dengan kualitas yang cukup miskin, bahwa terdapat perpecahan antara kaum borjuis, dan hal demikian juga berlaku pada tiap partai-partai sosial demokratik!

Bila memang dibutuhkan sebuah bukti bahwa antara kaum borjuis (dan dalam hal ini meliputi juga partai-partai sosial-demokratik), bahwa tak ada perpecahan yang cukup penting bila mempertimbangkan isu pekerja, dalam revolusi, dan di sini di Eropa Barat; pemberontakan Kapp memberikan contoh tersebut. Para Kappist tidak menghukum, membunuh, dan memenjarakan para demokrat, masyarakat Zentrum, dan kaum sosial-demokrat. Dan ketika kekuatan lama bangkit kembali, mereka juga tidak membunuh, menghukum, dan memenjarakan kaum Kappites. Namun keduanya membunuh para Komunis!

Pada waktu itu komunisme masih lemah. Oleh karena itulah mereka tidak membangun sebuah kediktatoran. Pada kesempatan selanjutnya, ketika komunisme menjadi lebih kuat, maka mereka akan mengorganisir kediktatoran di antara mereka.

Ini semua merupakan tugas anda, Kamerad, untuk menunjukan poin bahwa dengan cara apa kaum komunis dapat meraih manfaat di parlemen dengan perpecahan tersebut—maksudnya adalah, bagaimana kesempatan tersebut dapat menjadi manfaat bagi pekerja. Ini semua merupakan tugas anda untuk mengatakan pada kami perihal apa yang seharusnya dikatakan oleh kaum komunis yang menjadi anggota parlemen agar para pekerja bisa melihat perpecahan ini dan mengambil manfaat dari itu—dengan cara untuk melemahkan pengaruh kekuatan partai borjuis. Anda tidak dapat melakukan hal ini, karena selama terjadinya revolusi tak ada perpecahan yang cukup penting terjadi. Dan pada masa revolusi inilah kami berbicara. Dan ini semua merupakan tugas anda untuk menunjukkan bahwa dalam kasus-kasus khusus, bilamana terjadi perpecahan, maka hal tersebut lebih bermanfaat untuk mengarahkan konsentrasi pekerja pada perpecahan tersebut ketimbang mengarahkan mereka pada persatuan mereka secara umum. 

Dan ini  merupakan tugas anda, Kamerad, sebelum anda berusaha untuk membimbing kami di Eropa Barat, untuk menunjukan perpecahan tersebut. Di Inggris, Jerman, dan di Eropa Barat secara umum.

Hal ini juga tidak dapat anda lakukan. Anda berbicara tentang perpecahan antara Churchill, Llyod George, dan Asquith, yang mana menurut anda para pekerja harus mengambil kesempatan dari perpecahan  tersebut. Ini semua cukup disayangkan. Saya bahkan tidak ingin membicarakan mengeai hal ini dengan anda. Oleh karena setiap orang tahu bahwa sejak di proletariat industrial Inggris memiliki kekuatan, perpecahan semacam ini dibuat oleh partai borjuis dan para pemimpin untuk memperdaya pekerja, untuk membujuk mereka di segala sisi dan membuat mereka kembali secara ad infinitum. Ini merupakan cara untuk membuat mereka menjadi selamanya tak berdaya dan tergantung. Untuk tujuan inilah, sehingga dalam beberapa kesempatan mereka mengakui di antara salah satu dari dua oposisi tersebut yaitu: Llyod George dan Churchill. Dan Kamerad Lenin telah membuatnya terjebak dalam perangkap ini, perangkap yang umurnya sudah berabad lamanya! Ia berupaya untuk menyuruh pekerja Inggris agar mendasari politik mereka pada kebohongan semacam ini! Pada masa revolusi, Churchill, Llyod George, dan Asquith akan bersatu melawan revolusi. Dan anda, Kamerad, justru akan mengkhianati dan memperlemah proletariat Inggris dengan sebuah ilusi. Ini merupakan tugas anda untuk menunjukkannya tidak dengan cara seperti ceramah yang terlalu umum, brilian, dan bagus (sebagaimana yang anda lakukan di bab terakhir, pada halaman 72 misalnya), melainkan menunjukkannya dengan secara akurat dan konkrit, dengan contoh dan fakta yang jelas, perihal konflik dan perbedaannya—bukan merujuk pada Rusia, juga bukan dengan contoh-contoh tak penting, tapi dengan contoh yang aktual dan penting, sebuah contoh yang merujuk pada Eropa Barat. Hal demikian samasekali tidak anda lakukan di dalam brosur. Dan selama anda tidak memberikan analisa yang disebut di atas, kami tidak mempercayai anda. Ketika anda telah memberikannya, pada tahap itu kami akan mengatakan: bahwa itu semua hanyalah ilusi yang akan memperdaya pekerja dan menggiring mereka ke dalam taktik yang keliru. Kebenarannya, Kamerad, adalah anda dengan keliru membuat asumsi bahwa revolusi-revolusi yang terjadi di Eropa Barat dan Timur adalah hal yang serupa. Dan untuk alasan apa? Yaitu karena anda lupa bahwa dalam Eropa Barat dan Amerika Utara modern, ada sebuah kekuatan yang berdiri di atas segala macam kapitalis—pemilik tanah, bos industrial, dan para pelaku perbankan kapital. Kekuatan ini, yang cukup identik dengan imperialisme, mempersatukan setiap kapitalis, termasuk para petani kecil dan kaum borjuis kecil. 

Satu hal, bagaimanapun, yang masih tersisa dari anda. Anda berkata bahwa terdapat perpecahan antara partai pekerja dan partai borjuis dan perpecahan ini dapat digunakan. Anda memang tepat. 

Kami bisa saja menegaskan secara jelas bahwa perbedaan antara sosial-demokrat dan borjuis selama perang dan revolusi sama sekali tidak penting dan dalam banyak kasus justru menguap! Namun mungkin saja terdapat konflik disitu. Dan mereka mungkin akan muncul. Oleh karena itu kami harus mengatakan. Apalagi ketika anda melihatnya sebagai pemerintahan pekerja Inggris yang “murni. Thomas, Henderson, Clynes, dsb di Inggris melawan Sylvia Pankhurst, dan mungkin pemerintahan sosialis “murni” Ebert, Scheidemann, Noske, Hilferding, Crispien, Cohn melawan KAPD. (9)

Anda berkata bahwa taktik yang anda ajukan, yang akan menghantarkan para pekerja pada pemerintahan yang disebut di atas, mengajak para pekerja untuk membentuk formasi mereka, cukup jelas dan efektif; sementara bagi kami, yang berlawanan dengan pembentukan mereka, hal ini justru berbahaya. 

Kamerad, jangan salah sangka, posisi kami perihal pemerintahan pekerja yang “murni” ini di mana perpecahan antara partai-partai pekerja dan partai borjuis mengarah menuju sebuah pemisahan, sekali lagi, dengan cukup jelas kami katakan, memang dapat dimanfaatkan untuk revolusi. 

Dan kami takkan melakukan ini, oleh karena di Eropa Barat dan dalam revolusi para pekerja berdiri sendirian. Untuk alasan ini, segala sesuatunya—apakah anda mulai paham?—itu bergantung pada keinginan dari pekerja itu sendiri untuk bertindak, dengan kejernihan otak mereka. Dan karena ini juga, taktik anda untuk berkompromi dengan Scheidemanns dan Henderson, bersama dengan Crispien dan para pengikutnya di antara kaum Independen Inggris, juga para oportunis komunis di Liga Spartakus—karena taktik ini yang diberlakukan di dalam dan di luar parlemen justru membuat kepala pusing, di sini di Eropa Barat—menggiring pekerja untuk memilih seseorang yang sebelumnya telah diketahui sebagai penipu, dan oleh karena taktik yang kami pilih membuat mereka menjadi jernih dalam berpikir, dengan menunjukkan mereka bahwa musuh adalah musuh. Oleh karena inilah, meski kami beresiko kehilangan perwakilan dalam parlemen pada periode dimana tindakan ilegal mesti dilakukan, atau kehilangan kesempatan untuk memanfaatkan perpecahan (dalam Parlemen!), kami di Eropa Barat dan dalam kondisi sekarang ini, lebih memilih taktik kami dan menolak taktik yang anda ajukan. 

Sekali lagi, di sini, anjuran anda membuat kami kebingungan dan membangkitkan ilusi-ilusi. 

Dan bagaimana dengan para anggota partai sosial-demokratik, partai buruh, dan partai independen? Bukankah mereka juga harus dibuat berpihak pada kami?

Mereka ini, elemen-elemen borjuis kecil dan pekerja yang berada di antara mereka, akan berpihak pada kami, kelompok Sayap Kiri di Eropa Barat, dengan menggunakan propaganda, pertemuan dan pers kami. Dan khususnya melalui contoh, slogan, dan setiap aksi kami di jalanan. Dalam revolusi, mereka yang tidak berpihak pada kami, meski aksi-aksi telah dilakukan selama revolusi, dipersilahkan untuk berpihak pada iblis. Kaum sosial-demokratik, partai buruh di Inggris dan Jerman meliputi elemen pekerja dan borjuis kecil. Yang pertama, para pekerja, dapat dimenangkan dalam jangka waktu yang panjang. Sementara kaum borjuis kecil sebenarnya tidak terlalu penting secara ekonomi; sebagian kecil dari mereka akan kami menangkan melalui propaganda dsb. Mayoritas dari mereka—dan disinilah sebenarnya posisi Noske dan para penipunya—berpihak pada kapitalisme dan dalam proporsi ketika revolusi telah meluas, mereka akan bergerak melingkarinya. 

Tempat Kerja dan Bukanlah Parlemen Terletak Medan Perang

Fakta bahwa kami tidak mendukung mereka pada pemilihan, apakah ini mengindikasikan bahwa kami sama sekali terpisah dari Partai Buruh, Independen, Sosial Demokrat dsb? Justru tidak, kami mencari aliansi dengan mereka semampu kami. Pada setiap kesempatan kami mengajak mereka untuk melakukan  aksi bersama: pemogokan, boikot, pemberontakan, pertempuran jalanan, dan khususnya dewan pekerja, yaitu dewan industrial. Kami mencari kesempatan ini dimanapun itu ada. Tapi tidak di dalam parlemen, sebagaimana yang pernah kami lakukan. Taktik dalam parlemen hanya berlaku di masa lalu. Namun di tempat kerja, di dalam serikat, dan di jalanan—di sinilah kami bertemu. Di tempat-tempat itulah kami dapat memenangkan mereka. Ini adalah praktek baru, melebihi praktek-praktek yang telah dilakukan oleh kaum sosial-demokratik. Inilah praktek sebenarnya kaum komunis. 

Anda, Kamerad, berupaya menghantar kaum sosial-demokrat, independen, dsb ke dalam parlemen agar dapat mengungkap kebenaran bahwa mereka adalah penipu. Anda ingin menggunakan parlemen untuk menunjukkan bahwa parlemen itu tidak berguna. 

Anda dengan licinnya berupaya untuk memperdaya para pekerja. Anda mengikat tali ke leher mereka dan membuat mereka tergantung. Kami, di sisi lain, justru berupaya untuk membuat mereka terhindar dari tali gantungan itu. Kami melakukan tersebut karena kami mampu. Anda mengikuti taktik dari kaum petani; kami mengikuti kaum industrial. Ini bukanlah cecaran apalagi ejekan. Saya percaya bahwa bagi anda itulah yang seharusnya dilakukan. Dan yang seharusnya tidak anda lakukan—dari hal-hal remeh sampai urusan parlemen—adalah untuk memaksa kami mengikuti apa yang sesuai dilakukan di Rusia dan kebalikannya justru malah menggiring kami pada kehancuran. 

Untuk ini saya berkata: bahwa menurut anda—dan ini seringkali anda gunakan—bahwa di Eropa Barat revolusi hanya dapat dimulai SETELAH kelas bawah yang berdekatan dengan proletariat telah diguncang, dinetralkan, atau dimenangkan. Sebagaimana yang telah saya paparkan bahwa mereka ini tidak dapat digoncangkan, dinetralkan, atau dimenangkan pada tahap awal dari revolusi. Yang terakhir ini, bila pernyataan anda memang benar, akan menjadi sesuatu yang mustahil. Hal ini telah berulangkali saya dengar dari sisi anda dan juga oleh Kamerad Zinoviev. Untungnya observasi anda mengenai pertanyaan paling penting yang akan menentukan revolusi itu keliru. Dan sekali lagi membuktikan bahwa anda melihat segala sesuatunya secara sempit melalui sudut pandang Eropa Timur. Saya akan membuat ini jelas di bagian terakhir. 

Dengan ini saya menyatakan bahwa saya telah membuktikan bahwa argument kedua anda yang mengupayakan parlementerisme adalah tipuan yang oportunistik. Oleh karena itu parlementerisme harus diganti dengan metode perjuangan yang lain, metode perjuangan yang tidak memiliki kelemahan tapi justru mempunyai manfaat yang lebih besar. 

Saya melihat bahwa pada satu poin taktik yang anda ajukan memang mempunyai beberapa manfaat. Pemerintahan buruh dapat menghasilkan kejelasan yang lebih besar. Dan pada masa-masa tindakan ilegal, taktik anda dapat digunakan. Kami memahaminya. Namun untuk kesekian kalinya kami akan mengatakan pada para revolusioner dan reformis: kami menghargai perkembangan kesadaran diri pekerja di atas segalanya, bahkan di atas dari manfaat-manfaat yang remeh. Demikian kami mengatakan pada anda wahai Lenin dan kawan-kawan “Kanan” anda: kami menjunjung tinggi di atas apapun kematangan rakyat akan keinginan dan tindakan mereka. Dengan ini segala sesuatunya harus berguna bagi Eropa Barat. Kita akan melihat siapakah yang benar, kaum “kiri” atau Lenin. Saya sama sekali tidak ragu bahwa kami akan mengalahkan anda sebagaimana yang telah kami lakukan pada Troelsta, Henderson, Renaudel, dan Legien. 

Di sinilah tempat untuk membahas relasi mutual antar partai, kelas, dan rakyat di Eropa Barat. 

Hal ini juga sangat penting: sama pentingnya dengan kapital perbankan dan persatuan setiap kelas borjuis besar dan kecil yang diakibatkan olehnya. Relasi antar partai, kelas, dan rakyat di Eropa Barat berbeda jauh dengan Rusia. Persatuan kelas-kelas borjuis ini terjadi dikarenakan kekuatan dari kapital perbankan itu sendiri. 

Taktik kami mesti didasari atas pemahaman yang sungguh-sungguh atas relasi tersebut. Siapapun yang tidak memahami relasi ini, tidak akan pernah bisa memahami taktik di Eropa Barat. 

Coba kita lihat kembali Jerman sebagai contoh. Negara tersebut, seperti Inggris, tidak hanya berkembang pesat secara industry tapi juga karena Negara tersebut menawarkan statistik yang paling maju. 

Sebagaimana yang telah kami observasi, proletariat pekerja berjumlah sekitar 20 juta: sekitar 14 jutaan berada di sektor industri dan 6 jutaan di agrikultur. Apa arti dari ini? Itu semua berarti, bila kita menghitungnya meliputi juga dengan anak kecil, non-pekerja dan juga orang-orang jompo, kaum proletariat yang meliputi setidaknya setengah—atau mungkin lebih—dari total populasi Jerman. 

Kami telah melihat bahwa di dalam revolusi proletariat berdiri sendiri. Bahwa musuh para proletariat dan revolusi, dengan kekuatan persenjataan dan organisasi mereka, sampai hari ini sangatlah kuat. Sehingga menurut kami, kekuatan mereka ini hanya dapat dikalahkan dengan cara persatuan dari seluruh proletariat. Dan kapital perbankan membuat kekuatan mereka lebih kuat sehingga persatuan saja tidak cukup: bahwa sebuah persatuan yang sadar dan kokoh, sebuah persatuan komunis yang sesungguhnya yang dibutuhkan. 

Hanya dengan cara demikian kapitalisme bisa dihancurkan dan revolusi pun menang. 

Lalu setelah dua fakta ini, apalagi?

Pertama, bahwa kediktatoran partai, yaitu partai komunis, tidak dapat diberlakukan di Jerman sebagaimana hal tersebut bisa diberlakukan di Rusia, di mana beberapa ribu orang mendominasi proletariat. Di sini, agar dapat mengalahkan kapital, kediktatoran harus dilaksanakan oleh kelas itu sendiri, keseluruhan kelas. (10)

Hal ini bukanlah, sebagaimana yang sudah seringkali kami ulangi, untuk tujuan yang bersifat romantis, radikal, estetis, heroik maupun intelektual, namun karena satu fakta konkrit yang telah dirasakan secara mendalam oleh proletariat Jerman: bahwa monopoli perbankan Jerman yang sangat terorganisir sangatlah kuat dan sebagai akibatnya mempersatukan seluruh kaum borjuis. 

Tujuan yang sama yang mempersatukan keseluruhan kaum borjuis telah memperjelas alasan bahwa keseluruhan kelas harus memberlakukan  kediktatoran mereka sendiri. 

Dibutuhkannya Sebuah Persatuan Proletariat

Dari tujuan-tujuan yang telah disebutkan di atas hal yang mengikutinya adalah, kedua: bahwa dari tahap pertama dan selama terjadinya revolusi rakyat terpisah menjadi dua kubu yang saling berseteru. Apa yang kami maksud dengan rakyat adalah kombinasi antara proletariat dan pekerja lainnya. 

Yang disebut terakhir (borjuis kecil, petani, kaum intelektual, dsb) sejak tahap awal dan selama revolusi terjadi bersikap memusuhi kaum proletar. Di antara proletariat di satu sisi dan sisanya di sisi yang lain, terdapat sebuah antithesis. Kelas dan rakyat di Eropa Barat bukanlah satu kesatuan, semenjak awal sampai pada tahap pertama dari revolusi mereka tidak akan dapat bersatu. 

Melalui relasi numerik, yaitu jumlah proletariat dibanding dengan kelas yang lain dan fakta bahwa proletar harus bersatu bila mereka menginginkan kemenangan, seperti yang telah saya jelaskan di atas, bahwa pentingnya keterkaitan kelas, yang bermusuhan dengan kekuasaan para pemimpin, haruslah besar; bahwa kekuatan para pemimpin, bila dikaitkan dengan kelas tersebut, haruslah kecil. Bahwa bagaimanapun di Jerman, kekuatan tidak dapat dihadirkan oleh segelintir pemimpin. 

Bila kita mempertimbangkan karakter industri di Jerman, konsentrasinya terdapat di banyak pusat-pusat, hal ini merupakan fakta yang tak dapat dibantah. Betapa hebat dan besar jumlah kepemimpinannya, sesuatu yang belum bisa ditetapkan, karena cukup jelas bahwa hal ini akan meluas kepada sejumlah besar orang. 

Dan dengan demikian setelah Jerman, kemudian Inggris—dan pada level yang lebih rendah ke  seluruh wilayah Eropa Barat. 

Dan bahwa fakta ini menuntut keseluruhan kelas untuk memberlakukan kediktatoran, bagaimana hal ini akan mempengaruhi Partai Komunis?

Dari sini kita dapat melihat peran Partai Komunis di Eropa Barat, yaitu untuk mempersiapkan kelas tersebut dan membuatnya sadar untuk meraih revolusi dan kediktatoran. 

Dalam setiap tindakannya dan taktiknya, Partai harus selalu ingat bahwa revolusi dan kediktatorannya mesti dilaksanakan bersama dengan kelas tersebut. 

Tugas ini hanya bisa dilakukan bila Partai Komunis terdiri atas kaum revolusioner yang bersungguh-sungguh dan memiliki kesadaran kelas. Revolusioner yang siap untuk melakukan setiap tindakan, setiap pengorbanan, dan juga dengan menjauhkan elemen-elemen yang kurang matang dan penuh ragu dari setiap program, tindakan, dan khususnya taktik mereka. 

Karena hanya dengan menjaga kemurnian barulah partai dapat menciptakan kelas yang sejatinya adalah komunis dan revolusioner, melalui propaganda, slogan, dan membimbing setiap aksi yang dilakukan. Partai hanya dapat memimpin dengan menjadi sepenuhnya murni. 

Seberapa besar partai komunis akan menjadi melalui aksi bukanlah sesuatu yang dapat diprediksi. Tentu saja kami mempunyai keinginan bahwa ini akan menjadi sebesar mungkin. Namun keseluruhan taktik dan perjuangan haruslah didominasi oleh prinsip-prinsip berikut: lebih baik memiliki ribuan anggota yang bagus ketimbang ratusan ribu anggota yang tidak bagus. Karena yang disebut terakhir ini tidak dapat mencapai revolusi dan kediktatoran dari proletariat. 

Segala sesuatunya bersandar pada kemurnian dan keteguhan dari Partai Komunis, seberapa jauh ia akan melangkah; dan sebagaimana besar pengaruhnya pada rakyat. Begitu juga dengan kualitas pemimpinnya yang dalam beberapa hal bergantung pada taktiknya. 

Dalam kata lain, Kamerad Lenin, kami tidak akan pernah mengikuti taktik yang pernah anda lakukan pada 1902 dan 1903, ketika anda membentuk Partai yang telah menciptakan revolusi. 

Taktik Menshevik Akan Membawa Kekalahan Pada Proletariat

Seluruh kaum sosial-demokrat di Rusia pada waktu itu berpendapat bahwa sebuah organisasi proletariat harus dibentuk dan mereka sepakat pada waktu itu bahwa organisasi tersebut harus mengimitasi secara buta bentuk sosial-demokrasi Jerman; semua ini berujung pada terbentuknya Partai Menshevik. Setelahnya kaum Menshevik bermimpi untuk membangun sebuah partai buruh yang besar, yang mana rakyat dapat menemukan jalan untuk melakukan aksi. Partai seperti ini, dibayangkan, harus menerima semua pihak yang mengadopsi programnya dan semuanya dilakukan secara demokratik serta menemukan cara revolusioner dengan membebaskan kritik dan diskusi. Oleh karena citra yang memikat ini, Kamerad Lenin, anda mengarahkan semua kritik, dan bukan hanya karena partai seperti itu mustahil dibentuk di bawah Tsarisme dan juga sebuah illusi, tapi yang paling utama adalah karena “di balik ilusi ini, mengintai marabahaya oportunisme yang besar.” 

Taktik kaum Menshevik dapat diartikan bahwa elemen-elemen yang paling meragu dan penakut bisa saja memperoleh pengaruh yang menentukan di dalam partai proletariat. Hal ini berusaha anda cegah dan oleh karenanya anda menentukan programnya  (pada artikel pertama yang sangat terkenal) juga taktik agar sesuai dengan anda sehingga hal yang lainnya menjadi mustahil (11). 

Sebagaimana yang telah anda lakukan pada waktu itu, kami juga dari Sayap Kiri ingin melakukan hal yang sama di Internasionale Ketiga. Melalui program dan taktik, kami berupaya untuk mengenyahkan setiap elemen oportunis dan bimbang;  kami hanya ingin menerima kaum komunis dan revolusioner yang sesungguhnya, kami juga hanya ingin melakukan tindakan komunis yang sebenarnya. Dan ini memang secara sempit dilakukan untuk kepentingan menginspirasi keseluruhan kelas dengan semangat komunis, untuk mempersiapkan mereka menuju revolusi dan kediktatoran. 

Persiapan tentunya merupakan sebuah proses—sebuah proses interaksi. Setiap tindakan, setiap revolusi parsial memajukan kelas proletar, mengantarkannya pada partai. Menguatnya kekuatan kelas berarti juga menguatnya perjuangan baru dan hal ini juga berlaku pada partai. Dengan demikian partai, dengan sebuah kelas yang interaksinya semakin mendekat, dapat berkembang menjadi satu kesatuan. 

Inilah tujuan kami: sebuah partai, besar atau kecil, yang melakukan segenap kekuatannya untuk mematangkan kelas menuju revolusi dan kediktatoran, sebagaimana kelas ini berdiri sendiri di dalam revolusi, tanpa bantuan dari petani. 

Namun ada juga cara lain untuk mencapai ini. Selain partai politik kita juga mempunyai Arbeiter Union yang berdasarkan atas organisasi industrial. Partai digunakan untuk aksi politik sedangkan serikat digunakan untuk aksi ekonomi. 

Dan sebagaimana yang telah saya jelaskan mengenai jumlah dan relasi kelas di Jerman dan Eropa Barat, yang telah menyatakan dengan jelas bahwa partai tidak dapat memberlakukan kediktatoran. Oleh karena itu perhitungan yang saya buat, relasi kelas, persatuan dari setiap kelas borjuis melawan revolusi, juga sebagai akibatnya, sebuah persatuan proletariat  melawan mereka. Serta kebutuhan untuk seluruh kelas agar memberlakukan kediktatoran dan guna menjadi komunis yang sesungguhnya, semua faktor ini menjelaskan dengan jernih bahwa tanpa persiapan dan persatuan, tak ada Serikat Pekerja atau Arbeiter-Union  atau liga industrial, IWU, atau gerakan pekerja toko yang dapat membayangkan untuk mempraktekan kediktatoran kelas mereka. 

Kedua elemen tersebut, partai dan serikat, dalam tugas mereka masing-masing, dengan relasi yang saling mendukung, dengan segenap kekuatan mereka harus melakukan persiapan pada kelas proletariat. Untuk sementara waktu, Partai dan Serikat masih terpisah. Hal ini disebabkan karena organisasi seperti halnya setiap serikat pekerja harus berjuang membuat perbaikan-perbaikan kecil dan oleh karena itu mereka sangat rentan terpapar oleh pengaruh kaum reformis dan oportunis. Hanya satu kesatuan partai komunis yang dapat menghantar semuanya menuju revolusi. 

Mempertimbangkan perkembangan yang terjadi di Eropa Barat ini (yang berkembang melalui kekuatan kapital perbankan), cukup jelas bahwa mereka yang sekarang ini berada pada tahap awal revolusi dan selama revolusi, bila saja mereka menginginkan untuk menempatkan partai di atas Arbeiter-Union, Serikat Industrial, dan organisasi industrial, atau justru berkeinginan menghapus yang pertama, maka mereka itu keliru. 

Secara bertahap, seiring dengan menguatnya partai, berkembangnya serikat, sebagaimana kelas proletar menjadi semakin komunis, sebagaimana revolusi mulai melangkah menuju golnya. Maka kelas proletariat, partai, dan Arbeiter Union atau serikat industrial mulai saling berdekatan. Pada akhirnya semua elemen ini—partai, kelas proletar, serikat—menjadi setara satu sama lain dan bercampur menjadi satu kesatuan. 

Setelah itu semua, sekali lagi, dengan mempertimbangkan kekuatan dan persatuan dari setiap kelas borjuis maka dibutuhkan juga persatuan dari seluruh proletariat untuk membangun sentralisasi dan disiplin yang kuat, baik itu di dalam partai maupun di dalam serikat, semua ini sangatlah penting. 

Merupakan tugas bagi proletariat Jerman dan Inggris, Eropa barat dan Amerika untuk mengkombinasikan sentralisasi dan disiplin dengan kontrol yang penuh dan kekuatan dari kepemimpinan. 

Dengan cara demikianlah para proletariat Eropa Barat dan Amerika dapat menang, yaitu dengan mengkombinasikan sentralisasi dari kepemimpinan dan juga kontrol dari para anggotanya terhadap kepimpinan tersebut. 

Sungguh penting untuk menekankan bahwa setelah revolusi, kediktatoran dari setiap kelas yang dikawinkan dengan semangat komunis dari seluruh proletariat Eropa Barat merupakan kebutuhan yang tidak dapat ditawar lagi. Oleh karena pada masa-masa tersebut elemen kontra-revolusi sangatlah kuat dan bila dua kondisi yang dibutuhkan bagi perjuangan tersebut tidak dipenuhi—bila misalnya, sebuah kelas penguasa baru bangkit, yang lahir dari kaum intelektual dan birokrasi—maka revolusi dapat segera dikalahkan. Oleh karenanya taktik yang telah dipaparkan harus segera diberlakukan untuk mencegah hal tersebut. 

Semua ini memperjelas bahwa sungguh berbeda keadaannya dengan Rusia!

Eropa Barat sangatlah berbeda dengan Rusia. Di Rusia segelintir orang yang mengendalikan Partai, sebuah partai yang kecil yang mengendalikan kelas-kelas. Sebagai akibatnya, satu golongan kelas yang cukup kecil yang mengendalikan keseluruhan negeri. Fakta ini dapat diterima dan terjadi oleh karena kondisi ekonomi dan relasi kelas di Rusia. Oleh karena itu di sana Arbeiter Union tidak dibutuhkan. Kendati demikian, di sana kelas-kelas dan mayoritas rakyat pekerja dan juga para petani kecil bersatu bersama untuk revolusi. 

Siapa saja yang tidak dapat memahami relasi kelas dan produksi dari Eropa Barat; relasinya antar pemimpin, partai, kelas, dan rakyatnya, tidak akan bisa memahami sedikitpun perihal revolusi di Eropa Barat. Siapapun yang berkeinginan untuk menentukan jalan bagi revolusi di Eropa Barat dengan merujuk pada taktik yang dilakukan di revolusi Rusia, orang-orang seperti ini tidak dapat memimpin revolusi. 

Taktik Sayap Kiri

Menurut sudut pandang Eropa Barat dan juga secara terbatas pada relasi-relasi di Amerika dan  wilayah Anglo-Kolonial, sudah cukup jelas bahwa hanya terdapat satu jenis taktik di Eropa Barat (dan Amerika Utara) yang dapat menghantarkan menuju kemenangan, dan inilah taktik dari Sayap Kiri yang saya bicarakan. Untuk ini cukup jelas bahwa pemimpin semestinya memiliki kekuasaan yang relatif kecil pada kelas proletariat dan kelas proletariatlah yang seharusnya memiliki kekuasaan yang lebih besar. Mereka berkata bahwa dalam sementara waktu ini kelas proletariat belum dapat bersatu dengan rakyat lainnya. Mereka mengklaim bahwa keseluruhan kelas harus menjadi komunis yang sesungguhnya, melalui propaganda komunis, sehingga partai dan kelas-kelas dapat menjadi satu. Agar mencapai tujuan tersebut serikat pekerja borjuis harus dihancurkan dan digantikan dengan organisasi industrial yang komunis. Dengan demikian membuat organisasi-organisasi tersebut sebagai pengganti dari serikat pekerja borjuis, itulah organisasi-organisasi kelas proletar yang sejati dan besar (di Jerman sendiri telah terdapat sekitar 10 juta kaum proletarian) dan setara dengan sisa kelas lainnya. Mereka mesti berlawanan dengan parlementerisme, dengan cara itu mereka dapat membuat setiap pekerja dan seluruh kaum proletar menjadi revolusioner yang independen. Itulah yang kami sebut sebagai komunis. 

Partai sayap kiri bertindak secara tepat menurut relasi kelas sebagaimana yang terjadi di Eropa Barat dan mereka juga berada di jalan yang benar untuk melawan Komite Eksekutif, Kongres Internasionale Ketiga, dan tentu saja anda, Kamerad Lenin.

Baru-baru saja anda berkata pada delegasi Inggris bahwa di Inggris hanya dibutuhkan partai komunis yang kecil agar dapat berupaya untuk mencapai revolusi. Di sini juga, sekali lagi, anda berbicara sebagai seorang Rusia, dan menilai segala sesuatunya memakai percontohan Rusia. Dan dari hal-hal keliru inilah taktik yang diajukan para Eksekutif dan Internasionale didasari! (12). 

Mereka yang berpikir dan berusaha untuk menyebarkan pandangan semacam ini sebenarnya tidak paham sama sekali relasi kelas yang ada di Eropa Barat dan Amerika Utara. (13)

Melalui observasi ini saya hanya butuh menambahkan bahwa ketika saya berbicara mengenai persatuan dari partai dan kelas, yaitu sebuah persatuan besar yang dicapai dengan membuat seluruh proletariat Eropa Barat dan Amerika menjadi komunis. Apa yang saya maksudkan adalah persatuan yang besar dari mayoritas proletariat. Saya menyatakan persatuan menyeluruh dari proletariat sebagai tujuannya, sebagai gol, dan kegunaan  dari taktik kita. Di segala macam kemungkinan, cukup mustahil dan sungguh tidak perlu untuk mencapainya secara menyeluruh. Namun persatuan dari partai dan kelas dan sejumlah kaum proletar yang telah menjadi komunis, sungguh besar di sini ketimbang di Rusia, bahwa taktik yang akan menghantar pada tujuan yang disebut di atas mesti menjadi yang utama. (14)

Argumen Ketiga Lenin

Selanjutnya saya sampai pada argument ketiga anda: percontohan Rusia. Anda menyebutnya berulangkali (pada bagian 6-9 beberapa kali telah disebutkan). Saya telah membacanya dengan teliti. Sejak membacanya dari awal dan sampai sekarang saya masih mengaguminya. Saya senantiasa berada di pihak anda sejak 1903. Juga pada waktu pakta Brest-Litovsk, yang mana pada waktu itu saya belum memahami motif anda—pada masa ini setiap koneksi diputus—saya membela anda. Taktik yang anda lakukan sungguh brilian untuk Rusia dan karena taktik inilah orang-orang Rusia menang. Tapi apakah ini berlaku bagi Eropa Barat? Tentu saja tidak menurut saya, atau pengaruhnya kecil. Soviet-soviet, kediktatoran proletariat, metode untuk revolusi dan rekonstruksinya, semua ini kami terima. Taktik internasional anda juga sungguh—sejauh ini—dapat dijadikan contoh. Tapi taktik anda dengan taktik yang ada di Eropa Barat itu berbeda. Dan ini merupakan hal yang alami. 

Bagaimana bisa taktik di Eropa Timur dan Barat disamakan? Rusia yang merupakan Negara yang sangat agrikultural, yang kapitalisme industrialnya belum terlalu berkembang dan cukup kecil bila dibandingkan dengan pertaniannya. Dan terlebih lagi semua ini disuplai pada kapital asing! Di Eropa Barat, khususnya Jerman dan Inggris, hal ini justru berbeda. Di sana, di Rusia, anda berhadapan dengan: kapitalisme yang masih baru berkembang. Sementara kami berhadapan dengan: kapitalisme yang sangat maju dengan model kapital perbankan. 

Di Rusia anda berhadapan dengan: sisa-sisa era feodal dan pra-feodal, bahkan masih terdapat sisa-sisa mode produksi tribal, yaitu barbarisme. Di sini, khususnya Inggris dan Jerman: segala sesuatunya dari agrikultur, perdagangan, transportasi, industri, berada dalam kekuasaan kapitalisme yang sangat maju. Di Rusia anda: terdapat perbudakan yang masih luas, petani miskin, dan sebuah Negara dimana golongan kelas menengahnya masih sedikit. Di sini, petani miskin sekalipun mempunyai koneksi dengan produksi, transportasi, teknik, dan pertukaran yang modern. Di pedesaan maupun di kota besar, kaum kelas menengah, termasuk mereka yang berada di lapisan bawah, berhubungan secara langsung kapitalis-kapitalis besar. 

Di Rusia, anda masih memiliki kelas-kelas yang memungkinkan untuk proletariat dapat bersatu. Keberadaan kelas-kelas tersebut membantu. Hal yang sama juga berlaku pada setiap partai politik. Di sini, di Eropa Barat, kami menghadapi sesuatu  yang sama sekali berbeda. 

Sudah cukup jelas di sini bahwa taktik anda perihal berkompromi, sebagaimana yang anda paparkan dengan sangat jelas, sampai pada memanfaatkan perpecahan antar kaum liberal dan para pemilik tanah, merupakan sesuatu yang anda anggap tepat. Di sini, bagi kami semua itu mustahil. Sebagai akibatnya, terdapat perbedaan taktik antara Timur dan Barat. Taktik kami sesuai dengan kondisi yang kami hadapi. Taktik kami sama baiknya dengan yang anda anggap sesuai dengan Rusia. 

Contoh Rusia yang anda ajukan saya temukan, khususnya di halaman 12, 13, 26, 27, 37, 40, 51 dan 52. Namun bagaimanapun tepat contoh-contoh ini perihal pertanyaan mengenai serikat pekerja di Rusia (hal 27), bagi Eropa Barat  contoh anda sama sekali tidak berguna. Karena di Eropa Barat kaum proletariatnya membutuhkan senjata yang lebih kuat. Sementara mengenai parlementerisme, contoh yang anda ajukan datang dari periode dimana revolusi belum terjadi (hal 16, 26, 41 dan 51 misalnya), dan hal ini menjadi tidak relevan karena tidak tepat pada pertanyaan yang dimaksud, atau bila mempertimbangkan bagaimana anda telah menggunakan partai untuk memayungi kaum tani dan borjuis kecil, di Eropa Barat kondisinya sama sekali berbeda (hal 12, 37, 40, 41 and 51)  dan oleh karena itu tak dapat kami gunakan. (15)

Dari sini saya sudah bisa menilai, Kamerad, bahwa penilaian anda itu sungguh keliru, begitupula dengan buku anda, apalagi taktik yang diajukan oleh para Eksekutif Moskow. Cukup jelas bahwa anda, secara khusus, tidak banyak memahami mengenai relasi-relasi di sini, atau mungkin saja anda gagal dalam membuat kesimpulan yang tepat sehingga dengan mudahnya anda menilai segala sesuatu melalui kacamata Rusia. 

Hal ini juga berarti bahwa—dan tak cukup untuk saya tekankan berulang kali—bahwa nasib dari perjuangan proletariat Eropa Barat, proletariat dunia, revolusi dunia semuanya harus dinilai melalui kondisi material mereka masing-masing. Dan bahwa anda ataupun para Eksekutif di Moskow tidak akan mampu menghantar rakyat Eropa Barat menuju revolusi, apalagi revolusi dunia, selama anda terus menganjurkan taktik Rusia anda. 

Anda bertanya: Apakah mungkin buat anda, yang ingin merubah dunia, tapi membentuk sebuah fraksi di dalam parlemen saja anda tidak sanggup? 

Langkah Keliru Gerakan Pekerja

Kami menjawab: buku anda ini merupakan sebuah bukti itu sendiri bahwa barangsiapa mempunyai niatan seperti anda justru akan menghantar gerakan pekerja menuju langkah yang keliru, langkah menuju kehancuran. 

Buku tersebut memperdaya pekerja Eropa Barat dengan cara memberi ilusi-ilusi yang mustahil; seperti berkompromi dengan partai borjuis pada saat revolusi. 

Hal tersebut membuat mereka mempercayai sesuatu yang bahkan tidak ada: kemungkinan bahwa partai-partai borjuis dapat dilemahkan dengan perpecahan di Eropa Barat, di masa revolusi. Hal tersebut membuat mereka percaya bahwa kompromi dengan golongan patriot-sosial dan elemen-elemen peragu di parlemen dapat membawa hasil yang baik dalam perjuangan, yang pada fakta sebenarnya justru hanya membawa kehancuran. 

Buku anda menggiring proletariat Eropa Barat kembali menuju kebingungan, yang pada waktu itu mereka memang masih berada dalam kebingungan namun karena upaya-upaya yang hebat, proletariat Eropa Barat telah mulai menyingkap kabut kebingungan itu. 

Semua yang anda anjurkan menggiring kami menuju kebingungan, sama seperti Scheidermann, Clynes, Renaudel, Kautsky, MacDonald, Loguet, Vandervelde, Branting dan Troelsta yang pernah membawa kami ke dalam kebingungan. (Oleh karena itu mereka akan kegirangan dengan buku anda tersebut, apalagi bila partai-partai borjuis juga memahaminya). Buku tersebut bagi proletariat komunis revolusioner sama saja seperti buku Bernstein. Buku ini adalah buku anda yang paling tidak bagus. Bagi rakyat Eropa Barat, buku anda ini adalah buku terburuk yang bisa dibayangkan. 

Kami, kawan-kawan dari Sayap Kiri, harus bersatu bersama, harus memulai segalanya dari bawah ke atas dan harus mengkritik dengan sejelas mungkin pada mereka di Internasionale Ketiga yang tidak melangkah ke arah yang benar. (16)

Dengan demikian kesimpulan sudah bisa ditarik dari setiap argument perihal parlementerisme. Saya simpulkan sebagai berikut: tiga argumen anda mengenai parlementerisme itu dapat dimaknai sebagai anjuran yang pengaruhnya kecil atau memang sama sekali keliru. Dan, seperti halnya dengan pertanyaan mengenai Serikat Pekerja, taktik yang anda anjurkan ini hanya dapat menimbulkan kehancuran pada kelas proletariat. Dan dengan motif anda yang keliru atau kurang signifikan ini, anda mencoba menyembunyikan fakta bahwa telah membawa ratusan ribu kaum oportunis ke dalam Internasionale Ketiga. 

CATATAN

  1. Pada awalnya saya menganggap poin argumen ini tidaklah penting. Tindak tanduk Liga Spartakus, bagaimanapun, pada waktu pemberontakan Kapp dan brosur oportunis anda, bahkan dalam pertanyaan yang yang sedang dibahas sangatlah oportunis, telah membuka mata saya bahwa poin argumen tersebut cukup penting untuk dibahas. 
  2. Pengaruh hebat ini, keseluruhan ideologi dari Eropa Barat, juga Amerika Serikat dan koloni Inggris, tidaklah dipahami di Eropa Timur, Turki, atau di daerah Balkan dsb. (dalam hal ini saya tidak akan berkomentar soal wilayah Asia dsb)
  3. Contoh yang dibuat oleh Kamerad Liebknecht adalah bukti bahwa taktik kami memang tepat. Sebelum revolusi, ketika imperialism belum mencapai puncak kekuasaanya, dan ditindas sedemikian rupa dengan hukum-hukum yang menguntungkan kelas borjuis, ia dapat melakukan sesuatu yang mempunyai pengaruh dengan protes kerasnya di parlemen; selama revolusi hal ini tidak lagi dibutuhkan. Sesegera para pekerja telah mengambil inisiatif mereka sendiri, kami harus memutuskan diri dengan parlementerisme. 
  4. Memang benar bahwa Inggris tidak mempunyai petani miskin untuk mendukung kapital. Namun kelas menengah mengkonsolidasikan kekuatan mereka dan bersatu dengan kapitalisme. Dengan begitu proletariat Inggris menunnjukan bagaimana mereka ingin berjuang: sendirian dan melawan semua kelas-kelas di Inggris dan koloninya. Dan, sekali lagi, sama halnya dengan Jerman: yaitu dengan memperlihatkan contoh. Dengan membentuk Partai Komunis yang menolak parlementerisme dan itu merupakan sebuah seruan ke seluruh kelas di Inggris: lepaskan diri kalian dari parlemen yang merupakan symbol dari kekuatan kapitalisme. Bentuk partai kalian sendiri dan organisasi industrial kalian. Bersandarlah pada kekuatan kalian sendiri.

 

Inilah yang harus dilakukan di Inggris, Kamerad; bahwa taktiknya harus memiliki pandangan jangka panjang. Kebanggan dan keberanian ini lahir dari kesadaran akan betapa besar dan kuatnya kapitalisme. Sekarang kelas proletariat telah datang dengan kekuatan penuh. 

 

  1. Di Inggris, melebihi dari tempat lainnya, bahaya oportunisme lebih tinggi. Dengan kenyataan ini kawan kami Sylvia Pankhurst, dengan temperamen, insting, dan pengalamannya—meski bukan dari studi yang mendalam—namun karena kesempatan, merupakan jagoan Komunisme Sayap Kiri kami, tampaknya telah merubah pandangannya. Ia tidak ingin terlibat dalam parlementerisme dan sebagai akibatnya ia juga melawan oportunisme demi mencapai persatuan sesegera mungkin! Dengan melakukan hal ini ia menolak untuk mengikuti jejak para pemimpin pekerja Inggris sebelumnya: jalan menuju kepatuhan pada oportunisme dan ujung-ujungnya berpihak pada kelas borjuis. Ini tidak perlu dibayangkan. Tapi anda, Kamerad Lenin, seharusnya anda membujuknya untuk melakukan taktik anda. Sylvia, satu-satunya pemimpin tak pengecut di Inggris. Ini merupakan sandungan bagi Rusia demi revolusi dunia. 

Mengapa saya membela anti-parlementerisme di Inggris, yang mana di atas saya telah memaparkan bahwa ini hanya berlaku pada negeri-negeri di mana revolusi telah meledak. Jawabannya adalah bahwa dalam perjuangan cukup penting untuk terus mengarah ke Kiri. Bila, di Negara yang rentan oportunisme seperti Inggris, bahaya datang dari Partai Komunis yang masih seumur jagung dan dapat jatuh pada jalan oportunisme, melalui parlementerisme, merupakan sebuah kebutuhan taktis untuk membela kecenderungan anti-parlementerisme. Dan begitulah, sebagaimana di banyak negeri di Eropa Barat hal seperti ini harus dilanjutkan. 

  1. Memang benar bahwa sebagai akibat terjadinya perang, sejumlah besar elemen telah bergabung dengan proletariat. Tapi harus diingat bahwa setiap elemen ini cukup berbeda tujuannya dengan proletariat, karena mereka berpihak pada kapitalisme. Dan bila dibutuhkan, mereka akan membelanya dengan kekuatan senjata dan memusuhi kapitalisme. 
  2. Saya kekuarang ruang di sini untuk memaparkan detil-detilnya. Namun saya telah memaparkannya dengan panjang di brosur saya yang berjudul Basis of Communism.
  3. Kami orang Belanda cukup paham. Kami telah melihat “perpecahan” ini menghilang di depan kami, di Negara kami ini yang kecil namun makmur karena koloni-koloninya, sebuah negeri imperialis. Di sini tidak ada lagi partai Kristen, Demokratik, atau jenis lainnya. Bahkan orang Belanda bisa menilai ini lebih baik ketimbang orang Rusia yang—sangat saya sesali—menilai Eropa Barat dengan kacamata Rusia. 
  4. Pertanyaannya adalah apakah pemerintahan Buruh “murni” ini akan datang ke sini. Mungkin saja di poin ini juga anda membiarkan diri anda salah kaprah dengan contoh Rusia—Kerensky, misalnya. Di dalam surat terbuka ini saya juga akan menunjukan perihal mengapa dalam kasus ini, pada hari-hari Maret di Jerman, pemerintahan sosialis “murni” ini tidaklah didukung sebagaimana seharusnya. 
  5. Partai Komunis Rusia pada waktu itu, ketika diserang oleh Denikin dan Yudenitch, berjumlah 13,287 orang, yang bahkan tidak berjumlah seperseribu dari total 150 juta populasi. Dengan mengadakan minggu-minggu khusus melakukan propaganda, angka anggotanya pada Januari 1920, meningkat menjadi 220,000 orang. Sekarang malah berjumlah lebih dari 600,000 orang. 52 persennya adalah kelas pekerja. 
  6. Kutipan ini berasal dari Radek.
  7. Saya paparkan di sini kontradiksi antara opini semacam ini dengan upaya memenangkan jutaan elemen peragu di Internasionale Ketiga. Kontradiksi semacam ini merupakan bukti lain bahwa oportunisme adalah taktik anda. 
  8. Bukti yang sangat kuat bahwa Badan Internasionale Ketiga menilai segala sesuatunya melalui kacamata Rusia, hal ini bisa dibuktikan sebagai berikut: setelah revolusi Jerman telah dikalahkan, setelah revolusi Bavaria dan Hungaria telah dihancurkan, Moskow berkata kepada proletariat Jerman dan Hungaria: 

“Tetaplah tenang dan jangan lemah, karena pada Maret sampai dengan Juli 1917, kami juga dikalahkan; namun pada bulan November kami menang. Sebagaimana pengalaman tersebut telah terjadi pada kami, maka begitu juga dengan kalian. “

 

Dan untuk lebih meyakinkan, Moskow sekali lagi mengatakan hal yang serupa pada pekerja Chekoslovakia. Namun jelas Rusia menang pada November karena dukungan dari para petani yang tidak lagi mendukung Kerensky! Dimanakah itu, wahai Komite Eksektutif, jutaan petani miskin di Jerman, Bavaria, Hungaria, dan Chekoslovakia? Tak ada. Kata-kata kalian itu omong kosong. Kelihaian taktik Moskow ini, tidak hanya terletak pada bagaimana mereka meyakinkan pekerja dengan menggunakan citra palsu, namun khususnya pada fakta bahwa mereka gagal dalam mengamil kesimpulan yang sebenarnya perihal kekalahan yang terjadi di Jerman, Bavaria, Hungaria, dan Chekoslovakia. Dari cara mereka ini kita dapat menarik kesimpulan yang benar:

“Hancurkan Serikat Pekerja kalian dan bentuklah serikat-serikat industrial, dengan begitu Partai dan kelas kalian secara internal dapat menguat.”

Tapi Komite Moskow tidak ingin kita memahami ini, malahan yang kita dengar adalah: “hal yang terjadi pada kami juga akan terjadi pada kalian!” Bukankah ini waktu yang tepat, untuk menentang taktik Moskow ini, di seluruh Eropa Barat harus bangkit oposisi yang terorganisir dengan baik? Ini merupakan pertanyaan mengenai hidup dan mati bagi revolusi dunia itu sendiri. Dan juga untuk revolusi di Rusia. 

 

  1. Dengan mempertimbangkan ini kita harus selalu mengingat bahwa di sini kita selalu berbicara mengenai proletariat yang tidak dipersenjatai. Bila ada kesempatan yang berbeda, melalui sebuah perang baru, atau mungkin pada saat revolusi terjadi, kaum proletariat harus mempersenjatai diri, hal yang disebut di atas oleh karenanya tidak patut dipakai lagi. 
  2. Untuk berurusan dengan percontohan Rusia ini akan menjadi sungguh monoton. Saya menyarankan para pembaca untuk membacanya berulang kali. Saya yakin para pembaca akan setuju dengan pendapat saya. 
  3. Secara personal saya percaya bahwa di Negara-negara dimana revolusi masih sangat jauh dan para pekerjanya belumlah kuat untuk menciptakannya, parlementerisme bisa saja dipakai. Kritik tajam terhadap delegasi parlementer oleh karenanya dibutuhkan bila kasusnya demikian. Sementara kawan-kawan lain, saya yakin mereka mempunyai opini yang berbeda.