V. Kesimpulan

V. KESIMPULAN

Akhirnya saya mengamati bab-bab terakhir: “Kesimpulan,” mungkin menjadi hal paling penting dari seluruh naskah. Sekali lagi
aku gembira atasnya sejauh aku memikirkan Revolusi Rusia. Namun lagi dan kembali lagi pemikiran ini kupikirkan kembali: taktik yang
mungkin brilian di Rusia menjadi basi di sini. Hal itu membawa kekalahan di sini. Anda menekankan, kamerad (hal. 68-74),
bahwa sebuah tahap perkembangan tertentu massa akan tertarik, jutaan dan berjuta-juta.

Propaganda soal “kemurnian” Komunisme, kaum pelopor yang tangguh dan mendidiknya, tak diperlukan lagi di tahapan ini. Sekaranglah waktunya dan berikutnya sekali lagi menyusul metode oportunis anda yang telah saya tolak: mengambil untung dari “keretakan” elemen borjuis dan lain-lain.

Kamerad, bab ini juga sangat keliru. Anda menghakimi sebagai orang Rusia, bukan sebagai Komunis internasional yang memahami
kapitalisme Eropa Barat. Hampir setiap kata di dalam bab ini, meski indah terdengar bagi pengetahuan revolusimu, adalah keliru di dalam konteks kapitalisme industrial yang raksasa, untuk persekutuan dagang besar-besaran dan katalisme monopolistik.
Aku akan menunjukkannya di sini: pertama-tama dengan huruf-huruf kecil.

Masih Dibutuhkan untuk Propaganda.
Anda menulis soal Komunisme di Eropa Barat. “Para pelopor proletariat Eropa Barat telah menang” (h. 70). Ini keliru, Kamerad. “Masa
berpropaganda telah lewat” (h. 69). Ini tidak benar. “Pelopor proletariat telah dimenangkan secara ideologi.” Tidak begitu kasusnya,
Kamerad. Ini semua sesuai dengan (dan hal ini datang dari mentalitas yang sama) apa yang aku baca di dalam tulisan Bukharin yang
belum lama ini diterbitkan: “kapitalisme Inggris sedang bangkrut.” Aku juga membaca fantasi senada dalam tulisan Radek, yang lebih mirip astrologi ketimbang astronomi. Tak satupun dari tulisan ini benar. Kecuali Jerman, belum ada gerakan lain yang memiliki kaum pelopor, dimanapun itu saat ini. Tidak di Inggris, tidak di Perancis, di Belgia, tidak juga di Belanda, jika saya cukup informasi, tidak juga di kebanyakan negeri-negeri Skandinavia. Hanya ada segellintir “Eclaireurs,” yang bahkan belum bersepakat tentang arah perubahan mana yang ditempuh.

(1) “Masa berpropaganda telah lewat” adalah kebohongan yang buruk. Tidak, kamerad, masa ini justru baru saja dimulai di Eropa Barat. Belum ada inti yang teguh dimanapun. Apa yang kita butuhkan disini adalah inti yang sekuat baja, sejernih kaca. Dan dari sinilah
kita mesti membangun sebuah organisasi besar.
Dalam hal ini, kami disini ada pada tahap kalian
di saat tahun 1903, atau bahkan sebelumnya,
pada periode Iskra. Kamerad, kondisi disini
jauh lebih matang dari diri kamu (internal –ed),
namun tidak ada alasan mengapa kami mesti
larut dalam suasana ini dan memulai tanpa
sebuah inti yang memadai!
Untuk beberapa lama, kami di Eropa Barat,
partai-partai Komunis di Inggris, Perancis,

 

Belgia, Belanda, Skandinavia, Italia, bahkan
KAPD di Jerman, mesti bertahan dalam jumlah
kecil, bukan karena itu keinginan kita, tetapi
jika tidak kita tidak bisa menjadi kuat.
Sebagai contoh: Belgia. Kecuali Hungaria
sebelum revolusi, tidak ada negeri dimana kaum
proletariatnya sangat dirusak oleh reformisme
sebagaimana di Belgia. Jika saat ini Komunisme
menjadi sebuah gerakan massal disana (dengan
parlemeterisme,dst.), burung bangkai, lindah
darat dan kaum oportunis berbagai jenis akan
segera menukik dan menyeretnya ke arah
kehancuran. Dan hal yang sama dimanapun
juga.
Karena alasan ini, karena gerakan Buruh disini
sangat lemat saat ini, dan hampir sepenuhnya
terjebak di dalam oportunisme, karena sejauh
ini kami masih sangat jauh dari Komunisme,
dan mesti bertarung (dalam permasalahan
parlematarisme dan Serikat Pekerja dan semua
yang lainnya) hingga kami memperoleh yang
paling jernih dan jelas, hingga kesemuanya telah
diteorikan sejelas mungkin.
Karenanya disebut sekte oleh Komite
Eksekutif menyebutnya. Tentu saja sebuah sekte,
jika seperti itu anda ingin menyebut inti dari

 

sebuah gerakan yang menaklukkan dunia.
Kamerad, ada masa ketika gerakanmu, kaum
Bolshevik juga kecil dan tidak berarti. Karena
kecil dan secara sukarela tetap begitu untuk
waktu yang lama sehingga ia menjaga diri tetap
murni. Dan melalui, dan hanya dengan ini hal
itu menjadi kuat. Kami juga ingin maju dengan
cara yang sama.
Inilah pertanyaan yang paling penting.
Bukan hanya bagi wilayah Eropa Barat, tetapi
juga Revolusi Rusia bergantung pada hal ini.
Waspada, Kamerad! Anda tahu Napoleon saat
dia mencoba menyebarkan kapitalisme modern
ke seluruh Eropa akhirnya hancur dan mesti
mengalah terhadap kaum reaksi saat dia telah
sampai di tempat, dimana tidak saja terlalu
banyak hal-hal dari abad pertengahan tetapi
khususnya terlalu sedikit kapitalisme.
Penekanan anda ini tidaklah benar. Sekarang
saya akan melanjutkan ke hal-hal yang lebih
besar, hal-hal yang paling penting yang anda
katakan: sekarang saatnya telah tiba tanpa
propaganda untuk memenangkan jutaan orang
untuk Komunisme “murni”, memakai kebijakan
oportunis sebagaimana yang anda gariskan.
Kamerad, bahkan jikapun anda benar di

 

beberapa hal kecil, jikapun andai kata Partaipartai
Komunis sudah cukup kuat (di Eropa
Barat –ed) , hal ini telah keliru sejak dari awal.
Propaganda murni bagi Komunisme baru,
sebagaimana yang sering saya katakan, sangat
dibutuhkan di sini di Eropa Barat dari sejak awal
revolusi hingga akhir. Karena (Hal ini sangat
penting sehingga harus terus diulang) adalah
kaum pekerja, dan hanya pekerja, yang mesti
menciptakan Komunisme. Dari kelas-kelas lain,
mereka tidak menantikan apa-apa, dalam hal
apapun, hingga revolusi selesai.
Anda katakan (h. 72) : masa revolusi telah
mulai dimana kita memiliki pelopor, dan yang
1. segala kekuasaan kelas yang melawan kita
menjadi berantakan, mulai bertarung sesama
mereka, telah lemah oleh pertarungan yang
telah melewati batas kekuatan mereka.
2. semua elemen yang terombang-ambing dan
tidak pasti, kaum borjuis kecil, demokrasi
borjuis kecil, telah cukup terbongkar kedoknya
di hadapan orang-orang, telah cukup
membeberkan kebangkrutan diri mereka.

 

Well, Kamerad ini Rusia. Di dalam lembaga
pemerintahan Rusia, yang telah busuk di semua
sisi, hal ini menjadi prasyarat revolusi.
Meski demikian, di dalam negara-negara kapitalis
super besar nan modern, kondisinya segalanya
akan sangat berbeda. Partai-partai borjuis
akan bergadengan tangan melawan Komunisme,
tidak akan berantakan barisannya, dan kaum
borjuis kecil akan berdiri bersama mereka. Tentu
saja, ini bukan dalam artian absolut, namun
sedemikian rupa sehingga harus menentukan
taktik kita.
Karakter Revolusi Eropa Barat.
Di Eropa Barat kita menghadapi sebuah
revolusi dengan perjuangan ulet di kedua sisi,
dengan sebuah organisasi yang kuat dari pihak
borjuasi dan kaum borjuis kecil. Organisasi
kapitalisme dan pekerja yang besar membuktikan
hal ini. Karena inilah kita mesti mengorganisir
seperti ini dengan senjata terbaik,
bentuk organisasi terbaik, metode perjuangan
terbaik dan terkuat (tidak dengan memakai yang
lemah).
Disinilah dan bukan di Rusia, perjuangan
sesungguhnya antara kapital dan tenaga kerja

 

akan dijalankan. Karena disinilah kapital yang
riil.
Kamerad, jika anda berpikir bahwa (dari
kecenderungan kemurnian teoritis), Saya melebih-
lebihkan, coba lihatlah Jerman. Disana anda
akan menemukan Negara bangkrut yang putus
asa. Namun semua kelas, borjuis kecil dan besar,
demikian juga kelas-kelas petani, berdiri teguh
melawan Komunisme. Maka keadaanya akan
seperti ini dimana-mana bagi kami.
Memang benar bahwa pada akhir perkembangan
revolusi, ketika krisis yang paling
mengerikan pecah, ketika kita telah dekat dengan
kemenangan, persatuan kelas borjuis
mungkin
akan lenyap, dan beberapa petani
borjuis
kecil dan petani akan datanglah kepada
kami. Tapi apa gunanya itu bagi kita? Kita harus
menentukan taktik kita untuk awal dan sepanjang
jalannya revolusi.
Karena begitulah, dan harus begitu (karena
relasi kelas dan bahkan lebih lagi soal hubungan
produksi), kaum proletar berdiri sendiri.
Karena sendirian, ia hanya bisa menang jika
memiliki kekuatan spiritual yang kuat.
Dan karena inilah satu-satunya cara untuk
meraih kemenangan, propaganda untuk “mur

 

ni” Komunisme diperlukan di sini sampai tahap
akhir (berlawanan dengan apa yang terjadi di
Rusia).
Tanpa propaganda ini, Eropa Barat, dan
akhirnya proletariat Rusia akan kalah.
Dan hal yang sama dengan yang akan terjadi
terhadap Eksekutif (Internasionale Ketiga –ed)
di Moskow.
Sementara saya menulis beberapa halaman
terakhir ini, berita datang yang menyatakan
bahwa Internationale telah mengadopsi taktik
Anda dan gagasan Eksekutif. Delegasi Barat-
Eropa membiarkan diri mereka terpesona oleh
kecemerlangan revolusi Rusia. Baiklah, kita akan
berjuang soal ini di International Ketiga.
Kami, Kamerad, teman lama Anda Pannekoek,
Roland Holst, Rutgers dan saya sendiri,
benar-benar bingung saat mendengar taktik
Barat-Eropa Anda. Kami bertanya kepada diri
sendiri apa yang bisa menyebabkan hal ini.
Pendapat-pendapat menjadi sangat berbeda.
Orang yang satu mengatakan: kondisi ekonomi
Rusia sangat buruk sehingga, bagaimanapun
juga, dibutuhkan kedamaian. Oleh karena itu,
Kamerad Lenin ingin mengumpulkan kekuatan
sebanyak mungkin: kaum Independen, Partai

 

Buruh, dll., sehingga dapat membantunya mendapatkan
perdamaian. Orang lainnya berkata:
dia ingin mempercepat revolusi Eropa secara
umum. Karena itu jutaan orang harus bergabung.
Itulah alasan oportunisme Lenin.
Saya sendiri percaya, seperti yang telah
saya katakan sebelumnya, bahwa Anda salah
memahami kondisi Eropa, keadaan-keadaannya.
Namun demikian, Kamerad, dan dari motif
apa Anda telah bertindak, jika Anda melanjutkan
taktik ini, Anda akan mengalami
kekalahan paling mengerikan, dan Anda akan
membawa kaum proletar ke dalam kekalahan
paling mengerikan.
Karena jika Anda ingin menyelamatkan
Rusia, revolusi Rusia, melalui taktik ini, Anda
mengumpulkan unsur-unsur non-Komunis.
Anda menggabungkan mereka dengan kami,
Komunis
sejati, sementara kami belum memiliki
inti yang kuat! Dengan campuran Serikat Seperja
yang sekarat ini, dengan massa setengah atau
seperempat Komunis, di mana tidak ada inti
solid, Anda ingin berperang melawan kekuatan
modal yang terorganisasi terbaik di dunia,
dengan semua kelas non-proletar di pihaknya.
Tak perlu dikatakan bahwa dalam pertempuran

 

kaum campuran ini akan berantakan, dan massa
ini akan kabur.
Mengapa Buruh Jerman
Tidak Boleh Kalah
Kamerad, kehancuran proletariat Jerman
contohnya,
bakal menjadi sinyal serangan besarbesaran
terhadap Rusia.
Jika anda ingin menciptakan revolusi di sini,
dengan barisan gado-gado Partai Buruh dan
kaum Independen, kalangan tengah Prancis, dan
Partai Italia, dst dan kalangan Serikat Pekerja
dst hasilnya tak mungkin hal lain. Pemerintah
bahkan tidak bakal takut terhadap serombongan
barisan oportunis seperti ini.
Namun, jika Anda membentuk kelompokkelompok
radikal yang teguh, partai-partai yang
tegas (meskipun kecil), maka pemerintah akan
takut pada partai-partai ini, karena hanya ini
yang membawa massa melakukan perbuatanperbuatan
besar dalam revolusi – sebagaimana
Liga Spartakus membuktikan ini sejak awal
– maka pemerintah mesti membiarkan Rusia,
dan akhirnya, ketika para partai-partai ini
melakukannya, setelah tumbuh kuat melalui
taktik “murni”, kemenangan akan menjadi milik

 

kita. Inilah taktik “Kiri” kita, oleh karena itu,
adalah yang terbaik; Satu-satunya yang membawa
keselamatan bagi kita dan untuk Rusia.
Taktik Anda justru adalah taktik Rusia.
Mereka sangat hebat di sebuah negara di mana
jutaan tentara petani miskin berdiri bersiap, dan
di mana ada kelas menengah yang goyah dan
putus asa. Sementara di sini mereka tidak ada
gunanya.
Akhirnya saya harus menolak pernyataan
Anda dan pendapat banyak dari rekan Anda,
yang telah saya bahas di bab ketiga; bahwa
revolusi di Eropa Barat hanya bisa dimulai setelah
lapisan rendahan kapitalisme demokratik yang
rendah telah cukup terguncang, dinetralkan atau
dimenangkan.
Pernyataan ini juga, salah satu pertanyaan
paling berat dalam revolusi, membuktikan sekali
lagi bahwa Anda mempertimbangkan segalanya
dari sudut pandang murni Eropa Timur. Dan
pernyataan ini keliru.
Karen kaum proletar di Jerman dan Inggris
sangat banyak, begitu kuat melalui organisasinya,
sehingga mampu menciptakan revolusi, memulainya
dan mengembangkannya tanpa dan sekaligus
menentang semua kelas ini. Dan bahkan

 

 

itu harus membuat revolusi, didorong oleh
penderitaan di dalam negeri Jerman.
Dan ia hanya bisa melakukannya, jika mengikuti
taktik yang benar, jika ia membangun
organisasinya di lantai kerja, dan menolak parlementarisme;
hanya itu yang memperkuat pekerja!
Oleh karena itu kami dari Sayap Kiri, memilih
taktik kami tidak hanya untuk alasan yang
disebutkan di atas, tapi terutama juga karena
kaum proletar Barat-Eropa, dan di tempat
teratas, kaum proletar Jerman dan Inggris, dengan
dirinya sendiri, seandainya tumbuh sadar
dan bersatu, menjadi sangat kuat, sehingga bisa
menang dengan cara yang sederhana ini. Kaum
proletar Rusia harus mengambil jalan memutar,
terlalu lemah hanya dengan dirinya sendiri, dan
telah melakukannya dengan sangat cemerlang,
dengan cara yang jauh melampaui semua yang
telah dicapai oleh proletariat dunia. Tapi kaum
proletar Barat-Eropa bisa menang dengan jalan
yang lurus dan jernih.
Maka dengan demikian pernyataan anda ini
telah kami tolak.
Tapi di tempat ketiga argumen itu berbalik
melawan diri Anda sendiri, karena jika krisis

tersebut harusnya mendatangkan revolusi bagaimanapun
juga, taktik “Kiri” terbaik mungkin
yang lebih baik untuk diadopsi.
Masih ada satu argumen yang masih harus
disangkal, yang telah saya baca berkali-kali
soal Komunis “Kanan”, yang saya dengar dari
pemimpin Serikat Buruh Rusia, Losovski, dan
yang juga dapat ditemukan saat bersama Anda:
“Krisis akan mendorong massa ke Komunisme,
bahkan jika kita mempertahankan Serikat
Pekerja yang buruk dan parlementarisme. “Ini
adalah argumen yang sangat lemah. Karena
kita tidak tahu seberapa besar krisis yang akan
terjadi. Akankah krisis di Inggris dan Prancis
bakal sedalam seperti yang sekarang terjadi di
Jerman? Kedua, argumen ini (“argumen mekanis
Internasional Ketiga”), telah membuktikan betapa
lemahnya hal itu selama enam tahun terakhir
ini. Di Jerman kesengsaraan selama
tahun-tahun terakhir perang sangat mengerikan.
Revolusi
tidak pecah. Krisis mengerikan pada
tahun 1918 dan 1919. Revolusi tidak menang.
Krisis di Hungaria, Austria, Balkan dan Polandia
sangat buruk. Revolusi tidak datang, atau tidak
menang, bahkan saat tentara Rusia sudah cukup
dekat. Tapi argumen itu berbalik melawan diri

 

Anda sendiri, karena jika krisis tersebut mau tak
mau mesti menghadirkan revolusi, taktik “Kiri”
yang lebih baiklah yang mungkin akan diadopsi.
Contoh Jerman, Hungaria, Bavaria, Austria,
Polandia dan Balkan bagaimanapun, semua
membuktikan bahwa krisis dan kesengsaraan
saja tidaklah mencukupi. Mereka mengalami
krisis ekonomi yang paling mengerikan, namun
revolusi tidak pecah. Pasti ada penyebab
lain, yang membawa revolusi, dan yang, jika
tidak berhasil, menyebabkan penundaan, atau
runtuhnya revolusi. Penyebabnya adalah semangat
massa. Dan taktik Anda, Kamerad, yang
gagal membangkitkan semangat massa di Eropa
Barat, yang tidak cukup memperkuatnya, yang
membiarkannya sama seperti sebelumnya. Dalam
proses penulisan saya telah menunjukkan
bahwa modal perbankan, ikatan dagang, monopoli
dan negara Eropa Barat dan Amerika
Utara yang dibentuk oleh mereka, dan bergantung
pada mereka, sebagaimana hal-hal ini juga
menyatukan semua kelas borjuis, besar
maupun
kecil, menjadi satu keseluruhan melawan revolusi.
Dan ini hanya bisa dilakukan dengan
mengganti
serikat pekerja plat kuning dengan

 

perserikatan industrial dan persatuan kaum
pekerja, dan dengan menghapuskan parlementerisme
di partai-partai Buruh. Dan taktik Anda
mencegah hal ini.
Tapi kekuatan ini, menyatukan masyarakat
dan negara melawan revolusi, melangkah lebih
jauh lagi. Modal perbankan sendiri mengorganisir
kelas pekerja di masa lalu, dalam periode
evolusinya, melawan revolusi: mendidik, menyatukan
dan mengorganisir mereka. Dan dengan
cara apa? Lewat Serikat Pekerja (ikut Sindikalis dan
juga yang bebas tanpa serikat), dan lewat partai
sosial-demokratik. Dengan memaksa mereka
berperang hanya untuk reformasi (perubahan
sedikit-sedikit – ed), modal mengubah Serikat
Pekerja dan partai-partai Buruh ini menjadi
kekuatan kontra-revolusioner untuk memelihara
Negara dan masyarakat. Karena modal besar,
Serikat Pekerja dan Partai Buruh menjadi alat
peraga kapitalisme. Karena, bagaimanapun,
organisasi-organisasi ini terdiri dari pekerja,
dan hampir sebagian besar pekerja, dan karena
revolusi tidak dapat dibuat tanpa pekerja, organisasi-
organisasi ini harus dihancurkan sebelum
revolusi dapat berhasil. Dan bagaimana cara
menghancurkannya? Dengan mengubah sema

 

ngat mereka. Dan semangat mereka hanya bisa
diubah dengan membuat semangat anggota
menjadi independen sampai tingkat maksimal.
Dan ini hanya bisa dilakukan dengan mengganti
serikat pekerja plat kuning menjadi serikat
industrial dan serikat buruh, dan dengan
menghapuskan parlementarisme dari partaipartai
Buruh. Dan taktik Anda mencegah usaha
ini. (Lihat catatan di akhir tulisan soal perbedaan
serikat pekerja dan serikat buruh dalam konteks
Jerman)
Benar bahwa kapitalisme Jerman, Perancis,
dan Italia sedang bangkrut. Atau tepatnya:
Negara-negara kapitalis ini tengah bangkrut.
Kaum kapitalis sendiri, organisasi politik dan
ekonominya, memelihara dirinya dan keuntungannya,
deviden dan kapital baru masihlah
cukup besar. Hanya lewat perpanjangan sirkulasi
kertas (uang kertas – ed) dari Negara.
Jika Jerman, Perancis, dan Italia runtuh, kaum
kapitalis bakal runtuh pula.
Krisis Semakin Dekat.
Krisis mendekat dengan kebutuhan yang
tidak dapat disangkal. Jika harga-harga naik,
gelombang pemogokan akan naik pula; jika

 

mereka di-PHK, tentara pengganguran akan
meningkat. Penderitaan menyebar di seluruh
Eropa, dan ancaman kelaparan juga mendekat.
Tambah lagi, dunia penuh dengan bahan bakar
baru. Konflik, revolusi baru, semakin dekat.
Namun bagaimana ia akan berakhir? Kapitalisme
masih sangat kuat. Jerman, Italia, Perancis, dan
Eropa Timur bukanlah keseluruhan dunia. Dan
di Eropa Barat, Amerika Utara, dan negeri-negeri
jajahan Inggris di masa-masa yang akan datang
kapitalisme akan menarik semua kelas melawan
proletariat. Isu ini bergantung pada taktik kita
organisasi kita. Dan taktik anda keliru.
Di sini, di Eropa Barat hanya ada satu jenis
taktik: taktik Sayap Kiri, yang memberitahu
kaum proletar tentang kebenaran, dan tidak
membutakannya dengan ilusi. Mereka yang,
meskipun mungkin butuh waktu lama, menempa
satu-satunya senjata efektif – organisasi industrial
(menyatukannya menjadi satu-keseluruhan),
dan yang awalnya kecil, tapi intinya murni dan
tegas, partai Komunis. Taktik-taktik itu, apalagi,
yang menyebarkan organisasi-organisasi ini ke
seluruh kalangan proletariat.
Ini harus seperti ini, bukan karena kita
dari sayap kiri menginginkannya, tapi karena

 

hubungan produksi, hubungan kelas, menuntutnya.
Pada akhir penjelasan, saya akan menyusunnya
dalam sebuah survei singkat, sehingga pekerja
dapat melihat semuanya dengan jelas untuk dirinya
sendiri.
Pertama-tama, saya membayangkan, berikut
ini adalah gambaran yang jelas tentang penyebab
taktik kita (sebuah survei yang jelas mengenai
motif taktik kita), dan taktik itu sendiri: modal
perbankan mendominasi seluruh dunia. Secara
ideologis dan material, hal itu membuat kaum
proletar yang raksasa terus terjerumus dalam
perbudakan yang paling dalam, dan menyatukan
semua kelas borjuis.
Akibatnya massa raksasa harus bangkit dan
bertindak untuk diri mereka sendiri. Ini hanya
dimungkinkan melalui organisasi industri dan
penghapusan parlementarisme dalam revolusi.
Kedua, saya akan merangkum taktik Sayap
Kiri, dan yang mereka dari Internasional Ketiga
dalam beberapa frase, sehingga perbedaan antara
taktik Anda dan Sayap Kiri menjadi terang dan
sangat jelas, sehingga jika taktik Anda mengarah
pada bencana terbesar, seperti yang mungkin
terjadi, para pekerja tidak akan kehilangan

 

keberanian, tapi bisa melihat adanya taktik lain.
Internasional Ketiga percaya bahwa revolusi
Eropa Barat akan dilanjutkan sesuai dengan hukum
dan taktik revolusi Rusia.
Sayap Kiri percaya bahwa revolusi Eropa
Barat akan diciptakan dan mengikuti hukumnya
sendiri.
Internasional Ketiga percaya bahwa revolusi
Eropa Barat akan membuat kompromi dan
aliansi dengan petani kecil borjuis dan kecil, dan
bahkan dengan partai borjuis besar.
Sayap Kiri yakin ini tidak mungkin.
Internasional Ketiga percaya bahwa di Eropa
Barat selama revolusi akan terjadi “perpecahan”
dan pembedaan antara partai borjuis, borjuis
kecil dan petani kecil.
Sayap Kiri percaya bahwa partai borjuis
dan partai borjuis kecil akan membentuk satu
kesatuan barisan sampai akhir revolusi.
Internasional Ketiga meremehkan kekuatan
modal Barat-Eropa dan Amerika Utara.
Sayap Kiri membuat taktiknya sesuai dengan
kekuatan besar ini.
Internasional Ketiga tidak mengakui kekuatan
modal perbankan, modal besar yang menyatukan
semua kelas borjuis.

 

Sayap Kiri sebaliknya mendasarkan taktiknya
pada kekuatan pemersatu ini.
Karena Internasional Ketiga tidak percaya
bahwa di Eropa Barat kaum proletar akan berdiri
sendiri, ia mengabaikan perkembangan
mental
kaum proletar ini; yang dalam segala hal
masih terjerat dalam ideologi borjuis; dan memilih
taktik yang meninggalkan perbudakan
dan ketertundukkan pada gagasan borjuis tanpa
gangguan dan tetap utuh.
Kaum Sayap Kiri hingga
Memerdekakan Pikiran Kaum Pekerja.
Sayap Kiri memilih taktiknya sedemikian
rupa sehingga dalam prioritas utama adalah
membuat
pikiran para pekerja merdeka.
Karena Internasional Ketiga tidak menemukan
taktiknya untuk membebaskan pikiran, juga
pada kesatuan semua partai borjuis dan borjuis
kecil, namun pada kompromi dan “perpecahan;
mereka meninggalkan Serikat Pekerja lama tetap
secara utuh, mencoba untuk mempersatukan
mereka
dengan Internasional Ketiga.
Karena Sayap Kiri berusaha keras mati-matian
untuk membebaskan pikiran, dan percaya pada
kesatuan partai borjuis, ia menyadari bahwa

 

Serikat Pekerja harus dihancurkan, dan bahwa
kaum proletar membutuhkan senjata yang lebih
baik.
Sejak Internasional Ketiga tidak percaya
bahwa pertama-tama pembebasan pikiran
diperlukan
di Eropa Barat, atau bahwa semua
partai borjuis akan menjadi satu dalam revolusi,
karenanya mereka mengumpulkan massa
di sekitarnya, tanpa menyelidiki apakah mereka
benar-benar Komunis, tanpa menelaah taktiknya,
tanpa sangkaan apapun terhadap mereka –
selama ia mendapat massa.
Sayap Kiri berharap untuk membentuk partai-
partai di semua negara yang secara eksklusif
terdiri dari kaum Komunis saja, dan menentukan
taktiknya setelahnya. Melalui contoh partai yang
awalnya kecil ini, mayoritas proletariat, dan oleh
karena itu massa, akan dibawa ke Komunisme.
Untuk Internasional Ketiga, massa di Eropa
Barat hanyalah sebuah sarana.
Untuk Sayap Kiri mereka adalah tujuannya.
Melalui taktik ini (yang benar dalam konteks
Rusia), Internasionale Ketiga menerapkan politik-
pemimpin.
Sayap Kiri, di sisi lain, menggunakan politikmassa.

 

Melalui taktik ini, Internasional Ketiga memimpin
bukan hanya Eropa Barat, tapi juga
revolusi Rusia, menjadi hancur.
Sayap Kiri di sisi lain, melalui taktiknya, memimpin
proletariat dunia menuju kemenangan.
Dan akhirnya, saya akan mengumpulkan
pernyataan
saya ke dalam beberapa tesis, sehingga
para pekerja yang harus berusaha keras
untuk mendapatkan wawasan yang jelas mengenai
taktik tersebut memilikinya dengan mudah
dalam bentuk yang ringkas dan mudah ditelaah.
Itu semua harus dibaca, tentu saja, dalam rangkaian
dengan penjelasan di atas.
1. Taktik revolusi Eropa Barat mesti berbeda
dari taktik revolusi Rusia.
2. Di sini kaum proletariat berdiri sendiri.
3. Di sini kaum proletariat mesti menciptakan
revolusi oleh dirinya sendiri, melawan semua
kelas lain.
4. Karena itu, massa proletariat menjadi jauh
lebih penting dan para pemimpin jauh tidak
penting ketimbang yang dipraktekkan
dalam revolusi Rusia.
5. Sebagai akibatnya, kaum proletariat di sini
mesti memiliki senjata terbaik untuk revolusi.
6. Serikat Pekerja menjadi senjata yang tidak

 

mencukupi, dan mereka mesti digantikan
atau diubah menjadi organisasi industrial,
yang bergabung dalam sebuah liga.
6. Karena kaum proletariat mesti menciptakan
revolusi semuanya sendirian, tanpa bantuan,
mereka mesti menaikkan moral dan juga
spiritual setinggi mungkin. Karena itu lebih
baik buat mereka untuk tidak menggunakan
parlemetarisme dalam revolusi. Karl Marx
telah belajar dari kasus Komune Paris bahwa
kaum proletariat tidak dapat menggunakan
atau mengambil alih Negara borjuis bagi
revolusi. Maka dengan demikian “Sayap
Kiri” telah belajar dari kasus Rusia, Jerman,
Hungaria, dari revolusi Dunia, bahwa kaum
proletariat tidak dapat menggunakan partaipartai
Sosialis, tidak juga Serikat Pekerja
kuno untuk tujuan revolusi.
Dalam salam persahabatan,
H. GORTER.
Catatan
1. Kaum Komunis Inggris sebagai contohnya,
mengingat hal yang paling penting soal
afiliasi kepada Partai Buruh.

 

Catatan Istilah Serikat
Pekerja dan Serikat Buruh
Pembaca berbahasa Inggris mesti mencatat
bahwa sebuah Serikat Buruh di dalam bahasa
Jerman disebut ‘Gewerkschaft’ jadi ‘Union’ merupakan
tipe organisasi baru saat itu.
Istilah Trade Union dan Workers Union seringkali
diperlakukan sebagai istilah yang sama
di hampir semua teks dan buku berbahasa
inggris. Di teks ini saya sengaja menerjemahkan
Trade Unions sebagai Serikat Pekerja sebagai
istilah umum yang dipakai:
“Serikat Pekerja adalah perkumpulan pekerja
yang bertujuan untuk mengatur hubungan antara
pekerja dan pemberi kerja untuk meningkatkan
upah dan kondisi pekerja. Pengaturan ini
dilakukan melalui tiga cara: pengaturan secara
unilateral oleh serikat pekerja: perundingan
antara perwakilan pekerja dengan pemberi kerja:
dan melalui peraturan perundang-undangan
(Clegg 1976).”
Dalam konteks Surat Terbuka Herman Gorter,
Trade Unions saya terjemahkan sebagai Serikat
Pekerja, karena sesuai dengan definisinya
dimana Serikat semacam ini merupakan lembaga
resmi dari Negara dan sistem kapitalismenya.
Di sisi berlawanan Gorter menggunakan

 

istilah Workers Movement sebagai tandingan dari
Serikat Pekerja, menggunakan istilah tersebut
untuk menyerang Serikat Pekerja yang sangat
terlembaga dengan Negara dengan Workers
Movement yang lebih independen dalam konteks
jaman itu dan terhubung secara industrial. Oleh
karena itu di teks ini saya menerjemahkan
Workers Movement sebagai Serikat Buruh sebagai
tandingan dari Serikat Pekerja.
Sumber: https://www.marxists.org/archive/gorter/
1920/open-letter/index.htm